PT SOLUSI TUNAS PRATAMA, Tbk

PT SOLUSI TUNAS PRATAMA, Tbk Laporan Tahunan 2016

STRIVE FOR XCELLENCE

Tahun 2016 menandai satu dekade STP berkiprah, dan hari ini Perseroan berhasil menjadi salah satu perusahaan menara telekomunikasi terdepan di Indonesia. Hal tersebut adalah berkat upaya kami memperluas portofolio bisnis melalui inovasi, serta peningkatan kualitas produk dan layanan. Perseroan juga melakukan penajaman nilai-nilai dan budaya perusahaan agar tertanam lebih kuat dan senantiasa menuntun Perseroan dalam beradaptasi dengan perubahan iklim bisnis demi mencapai visi Perseroan untuk “Memberi Nilai dan Menciptakan Perbedaan”.

Dari sisi kinerja keuangan, pada 2016, pendapatan usaha Perseroan bertumbuh menjadi Rp1.821,4 miliar atau naik sebesar 2,0% sebagai dampak dari penghentian penyewaan dengan PT. Telekomunikasi Tbk (Telkom) Flexi sebelum masa kontrak berakhir. Total pendapatan Perseroan pada tahun 2016 meningkat sebesar 8,8% secara year-on-year bila dibandingkan dengan pendapatan usaha proforma di tahun 2015 yang tidak memasukkan pendapatan dari Telkom yaitu sebesar Rp1.673,9 miliar. Di tengah semakin meningkatnya tantangan dan persaingan industri telekomunikasi, Perseroan berhasil mencapai EBITDA marjin sebesar 85,3%; dan EBITDA sebesar Rp1.553,7 miliar atau naik sebesar 1,3% dibandingkan tahun 2015. Sekitar 88% pendapatan Perseroan di tahun 2016 masih tetap dikontribusikan oleh empat operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu PT XL Axiata Tbk, PT Hutchison 3 Indonesia, Telkom Grup (termasuk reseller dengan PT Telekomunikasi Selular sebagai konsumen akhir) dan PT Indosat Tbk.

Perseroan terus proaktif dalam mengoptimalkan struktur permodalannya dengan tujuan untuk mencapai leksibilitas sumber pendanaan dan meminimalisir biaya pinjaman. Pada bulan September 2016, Perseroan berhasil melakukan pembiayaan kembali fasilitas kredit sindikasi berjangka untuk tahun 2015 sebesar US$315 juta, dan fasilitas revolving credit berjangka waktu 3,25 tahun yang terdiri dari pinjaman berjangka dalam mata uang USD dan Rupiah masingmasing sebesar US$225 juta dan Rp1.050 miliar, ditambah fasilitas revolving credit sebesar Rp580 miliar.

Pencapaian lain dari sisi keuangan yang berhasil dilakukan Perseroan juga berhasil merestrukturisasi biaya pinjaman/bunga menjadi 2,30-2,50% per tahun berbasis suku bunga London Interbank Offered Rate (LIBOR) untuk pinjaman dalam USD; dan menjadi 2,90% per tahun dengan acuan suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR). Pengelolaan SDM juga merupakan fokus utama STP di tahun 2016, melalui penguatan kapasitas serta kemampuan organisasi melalui perekrutan karyawan baru, pengembangan kompetensi karyawan yang sudah ada, serta penajaman dan internalisasi nilai-nilai inti Perseroan. Dalam menjalankan aktitivitas bisnis sehari-hari, Manajemen menghimbau seluruh insan Perseroan untuk selalu menanamkan tata nilai inti Perseroan serta menerapkan budaya kerja yang dinamis dan inovatif dengan mengutamakan hasil pencapaian atau kinerja (result oriented) dari masing-masing individu yang tentunya menentukan kinerja tim secara kolaboratif.  

Perseroan terus menekankan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada penyampaian informasi yang berkualitas baik dalam mencapai sistem tata kelola yang efektif. Kami juga terus melakukan pembaruan dalam hal kebijakan perusahaan dan infrastruktur tata kelola Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas tata kelola, manajemen risiko dan proses kontrol.

Pada 2016, industri telekomunikasi tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan meningkatnya tingkat penetrasi internet, perkembangan cepat dalam digital economy dan tingginya pertumbuhan pengguna smartphone. Selain itu, selama lima tahun terakhir, industri telekomunikasi telah tumbuh sebesar 10,6% per tahunnya, atau dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kami percaya bahwa berbekal struktur permodalan yang telah ditingkatkan dan dukungan sumber daya manusia yang handal, Perseroan berada dalam posisi yang baik untuk merangkul pertumbuhan di masa yang akan datang dan berkomitmen untuk bekerja ekstra keras demi ‘Mengupayakan Kinerja Unggul’.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

STP mencatat Total Pendapatan sebesar Rp1,821.4 miliar

Pada tahun 2016, meskipun kondisi industri yang persaingannya semakin ketat, STP berhasil mencapai kinerja keuangan dan operasional yang kuat. STP mencatat total pendapatan Perseroan di tahun 2016 sebesar Rp1,821.4 miliar dan EBITDA sebesar Rp1,553.7 miliar, serta berhasil mempertahankan margin EBITDA di level 85,3%. Pada tahun 2016, Perseroan memutuskan untuk tidak lagi membukukan penyewaan sarana telekomunikasi dan pendapatan yang dikontribusikan oleh Telkom Flexi, yang terutama disebabkan oleh penghentian kontrak lebih awal dengan Telkom Flexi.

Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 (tidak termasuk pendapatan dari Telkom Flexi), STP meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 8,8% dan pertumbuhan EBITDA sebesar 9,3% pada tahun 2016. Per 31 Desember 2016, setelah pembatalan kontrak dengan 332 penyewa fasilitas Telkom Flexi, STP tercatat memiliki dan mengoperasikan 6.898 menara dengan 11.416 penyewaan, yang dibukukan setelah terjadinya pembatalan 332 sewa menara oleh Telkom Flexi. Pada akhir 2016, rasio penyewaan kami tercatat sebesar 1.65x.

Pada bulan September 2016, Perseroan berhasil melakukan pembiayaan kembali semua fasilitas pinjaman dengan fasilitas pinjaman berjangka waktu 3,25 tahun yang terdiri dari pinjaman berjangka dalam mata uang Dolar dan Rupiah masing-masing sebesar US$225 juta dan Rp1.050 miliar, ditambah fasilitas revolving credit sebesar Rp580 miliar. Kami percaya bahwa berbekal struktur permodalan yang telah ditingkatkan tersebut, Perseroan berada dalam posisi yang baik untuk merangkul pertumbuhan di masa yang akan datang.

FINANCIAL HIGHLIGHT

#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Solusi Tunas Pratama Tbk tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#

Pendapatan
Pendapatan usaha Perseroan terutama berasal dari penyewaan infrastruktur milik Perseroan oleh para pelanggan yang terdiri dari penyewaan menara telekomunikasi, penyewaan infrastruktur indoor DAS  di gedung-gedung dan juga penyewaan dan pemakaian kapasitas infrastruktur jaringan kabel serat optik. Dibandingkan tahun 2015, total pendapatan Perseroan pada tahun 2016 meningkat sebesar 2,0% menjadi Rp1.821,4 miliar. Ini disebabkan oleh penghentian penyewaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Flexi dimana Telkom menutup jaringan Flexi CDMA mereka. Oleh karena itu, Perseroan memutuskan untuk tidak mencatat penyewaan dan pendapatan dari Telkom Flexi pada tahun 2016.

Laba Bruto
Laba bruto Perseroan merupakan pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan. Pada tahun 2016, Perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp1.463,0 miliar, meningkat sebesar 0,1% dari Rp1.461,8 miliar pada 2015. Marjin laba bruto tercatat sebesar 80.3% pada 2016 dan 81,9% pada 2015.

EBITDA
EBITDA dihitung dari laba usaha ditambah depresiasi dan amortisasi. EBITDA pada 2016 tercatat sebesar Rp1.553,7 miliar, meningkat sebesar 1,3% dibandingkan dengan Rp1.533,7 miliar EBITDA pada 2015. Marjin EBITDA tercatat sebesar 85,3% pada 2016 dibandingkan dengan 85,9% pada 2015.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Perseroan mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp237,1 miliar pada tahun 2016 dibandingkan dengan laba tahun berjalan pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp136,9 miliar, yang terutama disebabkan oleh pencatatan pendapatan penalti dari Telkom.

Jumlah Aset
Berdasarkan hasil dari aset lancar dan aset tidak lancar sebagaimana dijelaskan di atas, aset Perseroan tercatat sebesar Rp14.019,3 miliar pada 31 Desember 2016, atau meningkat sebesar 2,0% dibandingkan dengan jumlah aset sebesar Rp13.738,7 miliar pada 31 Desember 2015.

Ekuitas
Jumlah ekuitas menurun sebesar 2,6% dari Rp4.814,5 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp4.688,4 miliar pada tahun 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada penghasilan komprehensif lainnya tercatat sebesar Rp59,3 miliar pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Rp422,8 miliar pada 31 Desember 2015.

RENCANA STRATEGIS

STP telah diposisikan untuk memanfaatkan upaya pemerintah yang terus memfasilitasi pengembangan proyek-proyek infrastruktur di antaranya infrastruktur telekomunikasi, sehingga STP berhasil memicu pertumbuhan pendapatan yang bersumber dari penyewaan menara telekomunikasi dan infrastruktur industri telekomunikasi Indonesia. Hingga saat ini, industri telekomunikasi telah berkembang pesat ditengah regulasi serta lingkungan dunia usaha yang mendukung, yang juga dibarengi oleh bertumbuhnya kebutuhan operator untuk memperkuat jaringan 3G mereka dan memperluas jaringan 4G LTE.

Saat ini, tidak ada inovasi teknologi yang tidak bergantung pada kualitas jaringan. Oleh karena itu, Perseroan mengantisipasi permintaan pelanggan terhadap layanan Perseroan yang juga akan terus bertumbuh. Perseroan harus siap untuk bisa merespon dan memenuhi permintaan serta ekspektasi dari para pelanggan Perseroan, dan bersamaan dengan itu Perseroan terus meningkatkan kualitas dari pengalaman pelanggan kami. Ke depan, kami beraspirasi untuk fokus pada halhal yang signiikan yaitu: memberikan nilai dan mendorong pertumbuhan produk dan layanan inti Perseroan, selain itu juga menciptakan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dengan terus menyediakan solusi inovatif dan keunggulan bagi seluruh pelanggan Perseroan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
200
Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (Member Firm of RSM Network)
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
stp,indonesia,telekomunikasi,infrastruktur

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF