PERFORMANCE HIGHLIGHT
Pendapatan Perseroan tumbuh 28% Menjadi Rp576 Milyar
Perseroan berhasil mengubah potensi pasar menjadi pemasukan Perseroan dengan meraih kepercayaan dan kepuasan terhadap rumah sakit Perseroan. Kedua rumah sakit Mayapada yaitu Mayapada Hospital Tangerang dan Mayapada Hospital Jakarta Selatan menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan.
Pendapatan Perseroan tumbuh 28% menjadi Rp576 Milyar, yang didorong oleh peningkatan jumlah pasien sebanyak 38.510 pasien atau menjadi 243.044 pasien. Tingkat okupansi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, flagship Mayapada Hospital yang baru mulai beroperasi secara penuh pada tahun 2014 meningkat signifikan. MHJS melayani sekitar 79.722 pasien per tahun. Hal ini mengukuhkan bahwa strategi yang diterapkan sudah tepat dalam mempersiapkan fondasi Perseroan untuk pengembangan lebih lanjut.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan
Pendapatan Perseroan mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 28% menjadi Rp 576.182 juta pada tahun 2016 dari Rp 449.071 juta di tahun 2015. Peningkatan ini menunjukkan ketepatan strategi dan kinerja RS Mayapada dalam layanan dan pemasaran kepada masyarakat. Kontribusi terbesar yang mendorong peningkatan ini adalah pendapatan dari obat-obatan dan layanan Rawat Inap (Inpatient) yang meningkat masing-masing dari Rp 157.074 juta dan Rp 140.080 juta pada tahun 2015 menjadi masingmasing Rp 194.231 juta dan Rp 184.748 juta di tahun 2016. Pendapatan dari obat-obatan dan rawat inap menyumbang 66% dari total pendapatan Perseroan untuk tahun 2016.
Laba Kotor
Laba kotor di tahun 2016 meningkat signifikan sebesar Rp 52.560 juta atau 94% dibandingkan tahun 2015 menjadi Rp 108.719 juta. Peningkatan signifikan ini hasil dari kontribusi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) yang baru memasuki tahun ke 3 operasional. MHJS mencatat peningkatan laba kotor sebesar Rp 36.213 juta atau 467% dibandingkan dengan laba kotor tahun 2015. Hal ini mencerminkan Rumah Sakit Mayapada semakin dipercaya dan dikenal oleh masyarakat luas.
Rugi Bersih
Rugi bersih Perseroan di tahun 2016 telah turun cukup signifikan mencapai Rp 35.074 juta atau turun sebesar 26% dibandingkan tahun 2015, oleh karena peningkatan dari pendapatan Perseroan dan juga peningkatan efisiensi biaya dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Aset
Per 31 Desember 2016, Perseroan mencatat jumlah Total Aset sebesar Rp 2.304.568 juta dengan komposisi: Aset Lancar sebesar Rp 1.005.680 juta dan Aset tidak lancar Rp 1.297.888 juta. Jumlah ini meningkat 38% dibandingkan dengan posisi Total Aset per 31 Desember 2015. Meningkatnya nilai aset ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 470.946 juta karena Perseroan pada tahun 2016 melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II).
Liabilitas
Per 31 Desember 2016, Liabilitas Perseroan tercatat sebesar Rp 579.518 juta, menurun sebesar Rp 77.419 juta atau 12% dari posisi tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh pelunasan hutang bank Perseroan pada tahun 2016, sehingga sisa hutang bank merupakan hutang bank dari entitas anak, PT Nirmala Kencana Mas.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 1.724.050 juta , yaitu 70% lebih tinggi Rp 709.041 juta dibandingkan pada tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 1.015.009. Hal ini disebabkan oleh penerbitan saham kembali yang dilakukan oleh Perseroan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas II (PUT II).
RENCANA STRATEGIS
Perseroan saat ini menyasar segmen menengah ke atas dan bersaing dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ini untuk mewujudkan impian untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi medis (medical tourism) yang menjadi daya tarik untuk pasien dalam negeri maupun luar negeri. Caranya adalah menjadikan RS Mayapada menjadi rumah sakit berkualitas dan bisa bersaing dengan rumah sakit di Singapura dan Malaysia.
Perseroan juga bertekad agar Rumah Sakit Mayapada mampu menjangkau seluruh Indonesia dan memberikan akses kesehatan kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Saat ini, Perseroan baru mengoperasikan dua rumah sakit, tapi ke depan akan terus berkembang. Perseroan akan melakukan ekspansi rumah sakit dengan membangun rumah sakit di kota-kota besar di Indonesia. Pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan dari membangun dan mengelola dua rumah sakit menjadi bekal untuk pengembangan cabang-cabang, tak hanya di Pulau Jawa, melainkan di seluruh Indonesia, secara efisien dan menguntungkan.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id