PT PETROSEA, Tbk

PT PETROSEA, Tbk Laporan Tahunan 2015

MEMPERTAHANKAN KEBERLANJUTAN MELALUI KETEPATAN DIVERSIFIKASI USAHA

Petrosea mempertahankan pertumbuhan usaha berkesinambungan melalui diversifikasi bisnis yang sehat dan inisiatif-inisiatif yang telah dijalankan sejak tahun 2014. Fokus terhadap strategi yang telah ditentukan dan keberlanjutan implementasinya menjadi kunci ketahanan usaha di tengah tantangan industry pada tahun 2015. Komitmen dan strategi bisnis ini akan terus diperkuat, dipertajam serta dibangun dengan dukungan seluruh lini usaha Perusahaan, yang meliputi sumber daya manusia berkompeten, jasa berkualitas, serta struktur capital yang kuat – bersama mencatat kinerja berkelanjutan dengan sinergi solid dari Indika Energy Group.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Petrosea terkoreksi menjadi US$206,83 juta

Pada tahun 2015, industri migas dan pertambangan mengalami sejumlah tantangan dan dinamika. Harga komoditas di sektor energi dan pertambangan terus menurun akibat pasokan yang berlebih, sementara permintaan melemah. Penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan perekonomian secara global yang belum menguat, serta pergeseran preferensi yang mengarah ke sumber energi yang lain. Petrosea telah mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga kelancaran operasional Perusahaan, menimbang iklim bisnis yang kurang kondusif. Secara total, pendapatan Petrosea terkoreksi menjadi US$206,83 juta. Pendapatan dari Kontrak Pertambangan, yang selama ini menjadi andalan utama Perusahaan, tercatat sebesar US$146,35 juta.

Kinerja Petrosea Logistic & Support Services (PLSS), nama baru untuk jasa migas Petrosea, juga mencerminkan situasi bisnis tersebut dengan pendapatan sebesar US$32,94 juta pada tahun 2015. Namun, Rekayasa & Manajemen Proyek berhasil mencatat pertumbuhan yang memuaskan, yaitu sebesar 47,27% dan mencatat pendapatan sebesar US$26,73 juta. Inisiatif efisiensi yang terus dijalankan juga berhasil menurunkan pengeluaran administrasi & biaya tidak langsung, sehingga membantu kinerja Perusahaan. Pada akhirnya Perusahaan mencatat kerugian bersih sebesar US$12,69 juta.

Petrosea mencapai 30 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan (LTI Free)

Di samping itu, Petrosea terus mencari peluang baru. Upaya ini telah berhasil dan dapat Perusahaan laporkan bahwa sejumlah kontrak baru telah ditandatangani di kuartal ketiga 2015. Dalam pandangan Perusahaan, proyeksi dan strategi yang telah dirancang Perusahan telah sesuai dengan kondisi maupun potensi lingkungan industri. Selain kinerja finansial, kegiatan usaha Petrosea, untuk faktor keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Langkah-langkah yang diambil Perusahaan di bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan telah diakui secara luas. Pada tanggal 18 Oktober 2015, Petrosea mencapai 30 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Menyebabkan Hari Kerja Hilang (LTI Free). Petrosea juga telah memperbarui sertifikasi ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Perusahaan berharap bahwa pencapaian baik ini dapat terus berlanjut.

Petrosea Menandatangani sejumlah Kontrak Baru

Sejumlah proyek Perusahaan menunjukkan kemajuan besar, terutama di segmen EPM. Perusahaan berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tambang di proyek Tabang Coal, menyelesaikan mobilisasi peralatan dan memulai pengerjaan kontrak empat tahun untuk konstruksi sipil di Freeport, Papua dan memulai tahap 1 pembangunan jalan Lampunut North Road (LNR) sesuai jadwal dan memperbaiki serta menyelesaikan pembangunan conveyor pemuatan batubara untuk Indonesia Bulk Terminal (IBT) pada akhir 2015, atau satu bulan lebih awal dari yang dijadwalkan. Petrosea juga menandatangani sejumlah kontrak baru. Pada bulan Juni, EPM menandatangani kontrak dengan Freeport Indonesia senilai US$158 juta untuk jasa konstruksi pembangunan tanggul di area tambang. Pada bulan Juli, PLSS menandatangani kontrak 36 bulan senilai US$10,5 juta untuk mendukung pengembangan blok Muara Bakau. Pada bulan Agustus, kontrak senilai US$33,9 juta ditandatangani dengan Talisman.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan Usaha
Pada Desember 2015, total pendapatan usaha Petrosea menurun 40,56% menjadi US$206,83 juta dibanding pada Desember 2014 yang mencapai US$347,97 juta.
Menurunnya pendapatan usaha Petrosea pada tahun 2015 terutama disebabkan terjadinya penurunan volume pengupasan tanah penutup sekitar 49,72% dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan harga komoditas yang cenderung turun.

Laba Kotor
Laba kotor Petrosea per Desember 2015 juga mengalami koreksi sebagaimana halnya pendapatan usaha. Laba kotor tercatat menurun hingga 56,30% atau menjadi
US$29,14 juta per Desember 2015 dari sebelumnya US$66,68 juta pada Desember 2014.

Total Aset
Total aset Petrosea per Desember 2015 mengalami sedikit penurunan sebesar 9,06% menjadi US$425,37 juta, dari sebelumnya sebesar US$467,73 juta pada
bulan Desember 2014.

Total Liabilitas
Seiring dengan penurunan pada liabilitas jangka pendek dan panjang, total Liabilitas Petrosea per Desember 2015 tentu turut mengalami hal yang serupa. Dari
sebelumnya mencapai US$275,49 juta per Desember 2014 turun menjadi US$247,09 juta per Desember 2015. Petrosea selalu membayar hutang pembiayaan
yang jatuh tempo sesuai jadwal.

Ekuitas
Ekuitas Petrosea per tahun 2015 turun 7,26% atau sebesar US$13,96 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$192,24 juta menjadi US$178,28 juta.

RENCANA STRATEGIS

Ke depannya, Perusahaan akan terus memanfaatkan pengetahuan dan keahlian untuk mengakuisisi proyekproyek stategis dan menumbuhkan basis pendapatan. Perusahaan tengah menjalani proses negosiasi kontrak baru dan sedang mengembangkan fasilitas baru di Kalimantan untuk mendukung basis POSB. Menimbang posisi Petrosea di sektor migas dan pertambangan, kami percaya bahwa kedua sector ini tetap kaya akan peluang. Pemerintah Indonesia sebagai pemilik sektor minyak dan gas, terus berusaha mengoptimalkan produksi komoditas migas. Komitmen ini dapat terlihat antara lain dari rencana pemerintah membangun Pusat Logistik Berikat (PLB) yang menawarkan berbagai kemudahan, termasuk insentif pajak dan bea masuk.

Untuk sector migas, PLB direncanakan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat berat, komponen peralatan, mesin, dan kelengkapan lain yang dibutuhkan oleh pemain migas. Di sektor batubara, proyek 35.000 MW yang dicanangkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia diperkirakan akan memacu konsumsi batubara. Batubara menyumbang 30% bauran energi pada tahun 2025. Dalam jangka panjang, Perusahaan melihat peluang baru akan muncul dari sektor energi baru dan terbarukan. Tren ini tak terelakkan mengingat sifat tidak terbarukan dari sumber-sumber energi konvensional. Perusahaan akan memastikan bahwa Petrosea siap menjalani masa transisi pasar dan meraih kemungkinan-kemungkinan baru.

Petrosea akan terus menguatkan operasional Perusahaan, memperbaiki layanan, dan melaksanakan strategi finansial yang baik guna meningkatkan kinerja di tahun mendatang. Perusahaan akan memperdalam strategi dan komitmen bisnis, serta melanjutkan inisiatif perbaikan di semua aspek, termasuk sumber daya manusia. Didukung oleh sinergi yang solid dengan Indika Energy Group, Perusahaan yakin Petrosea dapat mencapai kinerja baik yang berkelanjutan.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
250
Kantor Akuntan Publik
Osman Bing Satrio & Eny (Member of Deloitte Touche Tohmatsu)
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
petrosea,laporan tahunan,2015,pertambangan,energi,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF