CREATING AND SUSTAINING VALUE :
UNCOVERING THE HIDDEN POTENTIALS
Tahun 2016 merupakan momentum bagi Perseroan untuk melanjutkan transformasi bisnis yang telah dimulai sejak tahun 2015. Pelaksanaan momentum tersebut adalah dengan mengimplementasikan program-program strategis Perseroan yang terutama meliputi penetrasi pasar; pendanaan; value creation, dan monetizing. Keberhasilan transformasi bisnis melalui langkah-langkah strategis tersebut diharapkan dapat membawa Perseroan bermetamorfosis dan hadir sebagai perusahaan yang mampu meraih kinerja maksimal yang berkelanjutan.
Perseroan secara konsisten melakukan berbagai upaya untuk menciptakan nilai dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Perseroan dengan mengkapitalisasi jaringan akses ke pasar, mitra strategis dan kapital melalui perbaikan (turn around) korporasi/aset dan investasi. Selain itu, Perseroan terus berupaya mencari peluang dan menggali potensi bisnis yang ada serta fokus dalam tujuannya untuk mencapai visi Perseroan. Perseroan yakin bahwa di tengah persaingan pasar yang cepat ini, Perseroan mampu menjalankan perannya dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Hal tersebut diwujudkan sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan tahun 2015-2019 serta visi Perseroan untuk tumbuh menjadi grup perusahaan investasi dan operasi terkemuka.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Pencapaian Laba Bersih sebesar Rp281,27 miliar
Pencapaian laba bersih sebesar Rp281,27 miliar atau memenuhi 170% dari target RKAP yaitu Rp164,86 miliar. Perseroan juga mampu mempertahankan level kesehatan perusahaan yaitu “AA” sebagai fondasi yang kuat untuk pengembangan bisnis dan peningkatan daya saing secara berkelanjutan. Dari sisi Posisi Keuangan, jumlah aset sebesar Rp7,89 triliun atau 56% dari target RKAP 2016, liabilitas sebesar Rp3,74 triliun atau 37% dari target RKAP 2016, dan ekuitas sebesar Rp4,151 triliun atau 102% dari target RKAP 2016. Pencapaian realisasi HPA sebesar Rp65,28 miliar dan jumlah tersebut tidak dianggarkan pada RKAP 2016. Indikator keuangan lainnya adalah pencapaian return on equity (ROE) sebesar 6,8% melebihi target RKAP sebesar 4,0%. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada 2016 sebesar 91,7% lebih baik dari target RKAP sebesar 95% yang mengindikasikan efisiensi kegiatan operasional meningkat di tahun 2016.
Adapun 3 aspek yang mendasari penilaian kesehatan perusahaan adalah aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Dalam hal ini, Perseroan berhasil mencapai skor sebesar 92,5 dan tergolong sebagai BUMN “Sehat” dengan klasifikasi kesehatan “AA”. Selain itu, pencapaian kinerja Perseroan pada 2016 juga dapat dilihat dari indikator KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) dimana Perseroan mampu memperoleh skor 477,75.
Pada 2016, Perseroan telah melaksanakan implementasi Restrukturisasi/Revitalisasi/Penugasan Khusus terhadap BUMN yang dikelola, yaitu PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Survai Udara Penas (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).
Target investasi dan Jasa Advisory dalam RKAP 2016 adalah sebanyak 6 (enam) proyek dan dalam realisasinya Perseroan telah merealisasikan 10 (sepuluh) proyek, yaitu PT Pengerukan Indonesia (Persero), PT Nindya Beton, PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang, PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero), PT Kelsri, PT Riscon Duta Sarana, dan PT KNE Global Persada.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan Usaha
Total pendapatan usaha yang berhasil dibukukan oleh Perseroan sepanjang 2016 mencapai Rp5.000,36 miliar yang meningkat Rp1.030,75 miliar atau 25,97% jika dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp3.969,61 miliar. Kontribusi peningkatan pendapatan berasal dari pendapatan jasa konstruksi yang meningkat sebesar Rp1.044,89 miliar atau 28,92%, pendapatan hasil investasi yang naik sebesar Rp7,70 miliar atau 6,04%, pendapatan imbalan jasa konsultansi yang naik sebesar Rp1,91 miliar atau 16,60% dan juga pendapatan penggantian biaya yang meningkat sebesar Rp600 juta atau 41,99% di tahun 2016.
Aset
Aset Perseroan per 31 Desember 2016 mencapai Rp7.889,83 miliar yang meningkat Rp589,59 miliar atau 8,08% jika dibandingkan 31 Desember 2015 sebesar Rp7.300,24 miliar. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan aset lancar sebesar Rp201,48 miliar atau 3,95% dari Rp5.102,89 miliar pada posisi per 31 Desember 2015 menjadi Rp5.304,36 miliar pada posisi per 31 Desember 2016 dan juga kenaikan aset tidak lancar yang meningkat sebesar Rp388,11 miliar atau 17,66% dari Rp2.197,36 miliar di akhir tahun 2015 menjadi Rp2.585,47 miliar di akhir tahun 2016.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan meningkat sebesar Rp286,80 miliar atau 7,42% dari Rp3.864,53 miliar di tahun 2015 menjadi Rp4.151,33 miliar di tahun 2016. Besarnya peningkatan ekuitas tersebut didukung oleh peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp266,61 miliar atau 31,85% dan peningkatan laba yang belum direalisasikan dari efek tersedia untuk dijual (bersih) sebesar Rp18,42 miliar atau 52,58% di tahun 2016.
RENCANA STRATEGIS
RKAP tahun 2017 telah mencerminkan prospek usaha Perseroan yang sejalan dengan dinamika dan perkembangan bisnis dan bidang usaha yang dijalankan Perseroan. Beberapa indikator yang mencerminkan prospek usaha ke depan, antara lain pendapatan usaha diproyeksikan mencapai Rp6,31 triliun dan meningkat 33% dengan prognosa konsolidasi tahun 2016 sebesar Rp4,75 triliun dan menargetkan laba bersih Rp300 miliar atau meningkat 25% dibandingkan dengan prognosa tahun 2016 sebesar Rp239 miliar.
Untuk mencapai target pendapatan dan laba tersebut, Perseroan beserta entitas anak akan fokus dengan beberapa kegiatan usaha, antara lain:
Kegiatan Investasi, yang terdiri dari: Investasi Properti, Investasi Non Properti Kegiatan Pengelolaan Aset, yang terdiri dari: Kegiatan pengelolaan aset eks BPPN, Kegiatan pengelolaan aset selain eks BPPN. Kegiatan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi BUMN, yaitu PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Survai Udara Penas (Persero). Kegiatan Jasa Konsultansi (advisory), seperti: financial due diligence, divestasi aset, pencarian calon investor, deal structure, dan lain-lain.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id