PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)

PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) Laporan Tahunan 2015

35.000 mw UNTUK INDONESIA

Ketersediaan tenaga listrik yang memadai menjadi salah satu infrastruktur utama mendasar yang memiliki andil besar dalam mendukung pertumbuhan perekonomian suatu negara, oleh karenanya, kini dan seterusnya PLN bertekad memastikan seluruh kawasan di tanah air mendapatkan pasokan listrik yang memadai.

Tema ini Perseroan pilih untuk menegaskan bahwa pembangunan ketenagalistrikan merupakan satu upaya besar, suatu kegiatan yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar berhasil dan pasti akan memberikan manfaat terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. Manfaat yang mengiringi seluruh pelaksanaan program tersebut sangat luas, meliputi: pembangunan ekonomi, meningkatnya kesejahteraan dan harkat masyarakat Indonesia. Dilandasi komitmen kuat dari seluruh jajaran Perusahaan dan para pemangku kepentingan, keyakinan akan kemampuan seluruh insan perusahaan serta dengan dukungan pemerintah dan seluruh pihak terkait, PLN bertekad memenuhi kebutuhan tersebut secara memadai, mengejar ketertinggalan dan mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara di kawasan.

PLN bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam jangka waktu 5 tahun yang dimulai dari tahun 2015, bertekad mewujudkan ketersediaan listrik dengan menambah kapasitas daya listrik sebesar 35.000 MW termasuk transmisi dan distribusi. Penambahan kapasitas daya tersebut merupakan program besar yang akan terwujud melalui kerja keras bersama dengan diiringi sinergi seluruh pihak dan seluruh kemampuan terbaik yang dimiliki. Program tersebut merupakan keniscayaan dan suatu keharusan bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional, yakni kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Perseroan meyakini, bahwa setiap energi listrik yang berhasil dipasok akan memberi secercah harapan bagi percepatan pertumbuhan perekonomian yang lebih baik. Setiap kilo meter sirkuit (kms) dari jaringan transmisi dan distribusi akan membentangkan peluang kerja bagi putra-putri bangsa. Setiap putaran generator pembangkit akan menjadi cikal bakal percepatan roda pertumbuhan perekonomian menuju meningkatnya martabat bangsa Indonesia. Oleh karenanya, seluruh jajaran Perseroan bertekad bekerja keras dalam mensukseskan program “35.000 MW untuk Indonesia”.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

PLN Mencatatkan Laba Bersih sebesar Rp15,58 triliun, naik 11,29%

PLN telah mengidentifikasi, dan sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 0074.K/21/MEM/2015 tentang Pengesahan RUPTL PT PLN (Persero) Tahun 2015 - 2024, menetapkan pembangunan pembangkit listrik dengan total daya 42.940 MW dengan rincian sebagai berikut:

a. Sebesar 7.412 MW yang sedang dalam tahap konstruksi dan merupakan kelanjutan (carry over) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya program ini disebut sebagai program 7.000 MW.
b. Sebesar 35.528 MW yang sedang dalam proses perencanaan dan pengadaan. Selanjutnya program ini disebut dengan program 35.000 MW yang merupakan misi utama perusahaan untuk mencukupi kebutuhan listrik Indonesia hingga tahun 2019.

Pada tahun 2015, sebagai tahun resmi dimulainya program, PLN telah mencatatkan berbagai kemajuan dan beberapa prestasi, mencakup:
• Menandatangani Power Purchase Agreement dengan pengembang listrik swasta dengan total daya 14.454 MW dan Kontrak EPC dengan total daya sebesar 2.883 MW sehingga total capaian proyek yang sudah PPA dan EPC sebesar 17.336 MW sebagai bagian dari realisasi Program 35.000 MW.
• Menyelesaikan program revaluasi aset Perseroan dalam rangka memperbaiki pemenuhan ketentuan pinjaman kreditur dan menambah kemampuan penggalangan dana.
• Menyelesaikan pembangunan pembangkit, dengan tambahan kapasitas daya sebesar 2.053 MW.
• Menambah jaringan transmisi sepanjang 1.773 kms.
• Menambah 72 gardu induk, dengan daya 6.179 MVA.
• Mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 12,37% menjadi senilai Rp217,35 triliun.
• Mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,58 triliun, naik 11,29% dari tahun sebelumnya.
• Membukukan Total Penghasilan Komprehensif tahun berjalan sebesar Rp658,32 triliun, naik 6.263% dari tahun sebelumnya.
• Mencatatkan kenaikan total ekuitas sebesar 353,2% menjadi sebesar Rp848,22 triliun.

Tahun 2015, PLN telah berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu dari 500 perusahaan besar dunia dengan pendapatan terbesar dari FORTUNE Global 500, sebuah ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak tahun 1955. Realisasi Program 35.000 MW akan membuat PLN memiliki peluang mencatatkan diri sebagai perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia dan memiliki kemampuan yang semakin besar dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Nasional.

Penjualan Tenaga Listrik tahun 2015 naik 2,1% menjadi 202.846 GWh

Penjualan tenaga listrik tahun 2015 naik 2,1% menjadi 202.846 GWh, dengan rincian penjualan pada kelompok pelanggan rumah tangga naik 5,5%, kelompok pelanggan bisnis naik 1,9%, dan kelompok pelanggan lainnya naik 6,4%, namun terjadi penurunan penjualan pada kelompok pelanggan industri sebesar 2,8% dari tahun sebelumnya. Akibat turunnya penggunaan tenaga listrik oleh kelompok industri, kenaikan penjualan listrik tersebut berada di bawah tingkat pertumbuhan jumlah pelanggan yang bertambah 3,7 juta pelanggan atau naik 5,1% dari penambahan jumlah pelanggan tahun 2014, sehingga total pelanggan mencapai angka 61,2 juta pelanggan.

Penambahan jumlah pelanggan tersebut membuat rasio elektrifikasi secara nasional menjadi 88,3% naik dari posisi 84,3% di tahun 2014. Menurunnya konsumsi kelompok industri juga berpengaruh terhadap pertumbuhan penambahan daya tersambung di tahun 2015 yang turun 5,5% menjadi sebesar 6.552 MVA di bawah pertumbuhan tahun 2014 sebesar 6.936 MVA, sehingga total daya tersambung kini menjadi 106.582 MVA.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan
Nilai pendapatan penjualan tenaga listrik di tahun 2015 naik 12,44% menjadi Rp209,8 triliun dari Rp186,6 triliun di tahun 2014, terutama disebabkan oleh pertumbuhan energi listrik terjual 2,1% sebesar 202.846 GWh dan adanya penyesuaian tarif dasar listrik secara bertahap. Harga jual rata-rata tarif listrik tersebut tetap masih berada
di bawah BPP tahun 2015 yang sebesar Rp1.300,49/kWh, sehingga kami masih membutuhkan subsidi senilai Rp56,55 triliun, turun 43,05% dari nilai subsidi tahun sebelumnya, sebesar Rp99,3 triliun. Disamping itu, PLN memperoleh pendapatan jasa penyambungan dan pendapatan lain-lain, sehingga total pendapatan mencapai Rp217,35 triliun, naik 12,37% dari nilai tahun sebelumnya, sebesar Rp193,42 triliun 7,76% di bawah target yang ditetapkan.

EBITDA
EBITDA Perseroan di tahun 2015 mencatatkan nilai sebesar Rp51,49 triliun, naik 5,75% dibanding tahun 2014. Hal ini selaras dengan naiknya pendapatan Perseroan akibat naiknya jumlah pelanggan dan TTL. EBITDA Margin 2015 sebesar 18,8%, naik 13,25% dibanding tahun 2014 yang hanya sebesar 16,6%, disebabkan naiknya
beban usaha, terutama beban kepegawaian sebagai langkah penyesuaian kesejahteraan yang belum diimbangi dengan kenaikan produktivitas.

Laba Bersih
Dengan demikian PLN membukukan Laba Tahun berjalan diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp15.569,30 miliar dan diatribusikan kepada Kepentingan
Non Pengendali sebesar Rp15,94 miliar, sehingga Total Laba Bersih Tahun Berjalan adalah sebesar Rp15.585,24 miliar, turun 11,29% dari nilai sebesar Rp14.004,08 miliar di tahun sebelumnya (setelah disajikan kembali). Dengan laba bersih tersebut, maka laba persaham PLN di tahun 2015 menjadi sebesar Rp337.017per saham, naik dari
posisi sebesar Rp302.807per saham di tahun 2014.

Aset
Total aset PLN per 31 Desember 2015 meningkat 127,5% menjadi Rp1.227.356 miliar dari Rp539.521 miliar di tahun 2014.

RENCANA STRATEGIS

Undang-undang Ketenagalistrikan No. 30 Tahun 2009 telah mengisayaratkan bahwa PLN bukan lagi pemegang kuasa tunggal di bidang ketenagalistrikan, kalangan swasta yang memiliki dan mengelola kawasan industri dimungkinkan untuk membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik lengkap dengan jaringan transmisi di kawasan tersebut. Hal tersebut berarti, PLN menghadapi adanya potensi persaingan di masa mendatang, terutama di kawasankawasan industri dan kawasan mixed, komersial dan industri, padahal pendapatan penjualan listrik dari pelanggan industri telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh pendapatan penjualan listrik.

Untuk itu, PLN dituntut untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat, efisien, dapat memenuhi tingkat keandalan dan pelayanan sesuai ekspektasi pelanggan. Dan oleh karenanya membutuhkan dukungan SDM yang memiliki kompetensi tinggi, berperilaku sesuai GCG dan CoC (Code of Conduct) dalam menjalankan usahanya.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
742
Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PriceWaterhouseCoopers Indonesia)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), Moody’s Investor Service Hongkong Limited, Fitch Ratings Ltd, Standard and Poor’s Singapore Pte. Ltd.
Persatuan Karyawan
Serikat Pekerja PT PLN
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
pln,laporan tahunan,2015,bumn,perusahaan listrik negara,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF