PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI Laporan Tahunan 2016

MENGOPTIMALKAN STRATEGI, MEMPERKUAT SINERGI

Cuaca yang tak kondusif sepanjang tahun 2016 membuat motivasi petani lokal dalam menanam tebu kian menurun. Hal ini membuat PTPN XI secara signifikan terkendala dalam menjalankan roda bisnis Perusahaan. Sejumlah langkah yang ditempuh PTPN XI ialah mengoptimalkan strategi dan memperkuat sinergi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi Perusahaan.

Sejumlah upaya strategis yang dilakukan diantaranya adalah intensifikasi lahan, peningkatan kapasitas pabrik dan implementasi ERP (Enterprise Resources Planning). Di samping itu, PTPN XI memperkuat sinergi dengan petani, Pemerintah, dan BUMN terkait untuk mengakselerasi realisasi Swasembada Gula Nasional. Bersama Pemerintah, PTPN XI memastikan petani di 16 PG milik Perusahaan mendapatkan Kartu Tani. Solusi tersebut berdampak positif pada jalinan kemitraan dengan petani sekaligus peningkatan nilai kepada para stakeholder Perusahaan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

PTPN XI membukukan Keuntungan mencapai Rp194,8 miliar

Di tengah tantangan yang mewarnai perjalanan bisnis Perusahaan, PTPN XI kembali membukukan keuntungan hingga mencapai Rp194,8 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dibanding laba tahun lalu yang hanya sebesar Rp186,2 miliar. Dibandingkan dengan industri gula di kancah internasional, Indonesia masih tertinggal jauh. Negaranegara seperti Thailand dan Brazil mampu mencapai rendemen tebu dengan angka 12-14% sementara Indonesia masih bergelut di angka 6-9%. Fenomena alam La Nina yang membawa intensitas hujan tinggi juga mengakibatkan rendemen tebu tahun ini cukup rendah. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi Perusahaan dan berdampak signifikan pada produksi gula yang hanya mencapai 79% dari realisasi produksi gula tahun 2015.

Pendapatan Perusahaan mengalami penurunan jika dibanding realisasi tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi bisnis utama dan bisnis non utama di tahun 2016. Realisasi investasi tahun 2016 mencapai 61,8% dari RKAP 2016 dan 269% dibanding realisasi tahun lalu. Investasi yang dilakukan ialah berupa penggantian komponen mesin gilingan pabrik gula dan instalasi mesin pembangkit energi. Tidak tercapainya target produksi gula disebabkan oleh menurunnya tingkat rendemen tebu yang digiling Perusahaan.

Meski jumlah tebu yang disetor petani mengalami kenaikan 64.379 ton dari tahun lalu namun pasokan tebu milik sendiri menurun dari tahun 2015 sebagai dampak kebijakan mengurangi lahan sewa. Untuk unit kerja PK Rosella Baru, capaian produksi karung plastik dan innerbag PTPN XI mengalami peningkatan dibanding realisasi 2015.

FINANCIAL HIGHLIGHT

#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Perkebunan Nusantara XI tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#

Laba (Rugi) Usaha Konsolidasi
Berdasarkan perhitungan laba (rugi) usaha konsolidasi per 31 Desember 2016 di atas, diinformasikan bahwa hasil laba (rugi) setelah pajak menunjukkan raihan keuntungan sebesar Rp194,8 miliar atau 15.512,6% dari RKAP tahun 2016. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, Perusahaan hanya mencapai 92% dari realisasi laba tahun lalu yakni Rp186,2 miliar. Sedangkan Pendapatan Perusahaan mencapai 1.177% dari RKAP 2016 atau sebesar Rp166 miliar. Capaian ini mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2015 yang mencapai Rp2,8 miliar.

Aset
Pada tahun 2016 Perusahaan mengalami peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar. Kenaikan total aset 2016 dibandingkan realisasi tahun 2015 adalah sebesar 116,9%. Pada tahun 2015 pencapaiannya sebesar Rp5,6 triliun menjadi Rp6,6 triliun.

Liabilitas
Pada tahun 2016, realisasi Liabilitas Jangka Pendek PTPN XI mencapai Rp1,87 triliun atau 110,6% dari RKAP 2016. Jika dibandingkan dengan realisasi 2015 yang berjumlah Rp1,34 triliun, realisasi 2016 mencapai 139,0%. Sedangkan Liabilitas Jangka Panjang di tahun 2016 mengalami peningkatan dari Rp534,4 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp906,3 miliar atau sebesar 169,6% dari realisasi 2015.

Ekuitas
Ekuitas tahun 2016 meningkat dari Rp5,67 triliun menjadi Rp6,62 triliun atau 116,9% dari realisasi 2015. Jumlah ini 107,4% lebih tinggi dari RKAP 2016.

RENCANA STRATEGIS

Sebagai komoditi utama Perusahaan, gula menjadi kunci perkembangan bisnis PTPN XI. Di tahun mendatang, PTPN XI akan meningkatkan revitalisasi PG secara menyeluruh dan meningkatkan kapasitas produksi gula. Selanjutnya, industri tebu di Indonesia khususnya PTPN XI perlu fokus pada implementasi industri gula dengan konsep hulu ke hilir. Konsep ini dapat ditempuh melalui diversifikasi produk, optimalisasi kapasitas produksi dan rencana inovasi penjualan gula ukuran 1/4kg. Dua upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan cash flow dan capaian produksi Perusahaan secara kontinu.

Harapan Perusahaan semoga peningkatan produksi PTPN XI dapat berkontribusi pada pemenuhan pasokan gula demi mewujudkan Swasembada Gula Nasional. Akhir kata, keberhasilan Perusahaan dalam mencapai kinerja optimal tak lepas dari teamwork yang solid di semua lini. PTPN XI percaya Perusahaan dapat berkontribusi dalam merealisasikan Swasembada Gula Nasional. Namun demikian, daya saing Perusahaan harus terus ditingkatkan melalui pengembangan produk hilir yang prospektif, diversifikasi usaha pendukung bisnis inti, maupun optimalisasi aset yang belum memberi nilai tambah bagi Perusahaan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
304
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro dan Surja
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
ptpn xi,tebu,indonesia,perkebunan,bumn

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF