PT PERKEBUNAN NUSANTARA X

PT PERKEBUNAN NUSANTARA X Laporan Tahunan 2016

KREATIF SIASATI TANTANGAN, BERKEMBANG BERSAMA UNTUK PERUBAHAN

Ketika menghadapi tantangan, seringkali muncul ketakutan akan bahaya dan risiko yang dihadapi. Ketakutan kemudian melahirkan kesendirian dan keterasingan dari lingkungan di sekitarnya. Padahal, memandang tantangan harus dibarengi dengan kemauan untuk mengevaluasi diri, dan mawas diri untuk dapat melihat peluang dalam merumuskan solusi. Tantangan bukan menjadi sesuatu yang menakutkan, melainkan menjadi batu loncatan untuk terus belajar dan berkembang.

Demikian pula dalam menghadapi tantangan tahun 2016, dimana PTPN X menemui sejumlah faktor eksternal yang menghalanginya dalam meraih potensi terbaiknya. Di tengah situasi yang kurang menguntungkan tersebut, PTPN X harus mampu mencari titik evaluasi agar dapat menarik nilai pembelajaran. Kunci menghadapi tantangan adalah kebersamaan. Melalui kebersamaan, organisasi akan mempertemukan setiap elemen untuk dapat saling mengisi dan mencari solusi terbaik atas tantangan yang ada.

Dari pemahaman inilah, PTPN X menghadirkan tema “Kreatif Siasati Tantangan, Berkembang Bersama untuk Perubahan” sebagai tema Laporan Tahunan 2016, sekaligus menunjukkan motif kuat PTPN X untuk dapat mengevaluasi diri dan melakukan perubahan mendasar demi menemukan kembali potensi terbaik dalam dirinya.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Porsi Produksi Mencapai 47,51%

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri berbasis tebu yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Di samping itu, Perseroan menggarap bisnis turunan tebu non-gula serta bisnis yang dapat memperkuat nilai tambah bagi mata rantai bisnisnya. Produk utama Perseroan adalah gula kristal putih dengan produk samping berupa tetes; dan tembakau yang menjadi komoditas ekspor.

PTPN X mampu mempertahankan kinerja operasional dengan tetap memposisikan diri sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. Dari sisi produksi, pangsa pasar PTPN X di industri gula nasional tahun 2016 mencapai 17,11% dari total keseluruhan produksi gula nasional yang sebesar 2,2 juta ton, dengan tingkat produksi mencapai 380,4 ribu ton. Jika dibandingkan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga bergerak di industri gula, PTPN X memiliki pangsa pasar produksi terbesar, mencapai komposisi 30,84% dari total 1,22 juta ton gula yang diproduksi BUMN. PTPN X berlokasi di Jawa Timur yang merupakan lumbung produksi gula nasional dengan porsi produksi mencapai 47,51%.

Sebagai entitas yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah, PTPN X memiliki peran dalam menjaga stabilisasi harga gula; dimana PTPN X turut mendukung upaya pemerintah untuk ketersediaan gula dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Fungsi stabilisasi harga yang dijalankan oleh PTPN X berjalan dengan baik, dengan gap harga penjualan PTPN X atas harga dari petani yang terus mengecil di tahun 2016. Upaya strategi stabilisasi harga gula dengan cara sinergi PTPN produsen gula dengan Perum Bulog; dengan realisasi penjualan PTPN X ke Perum Bulog sebesar Rp666 miliar dengan kuanta sebesar 60.576 ton atau 60% dari total penjualan gula PTPN X tahun 2016.

Perseroan Membukukan Pendapatan Sebesar Rp2,26 Triliun

Perseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp2,26 triliun, turun 11% dibandingkan Pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp2,53 triliun. Rugi Usaha sebesar Rp162,92 miliar, turun 154% dibandingkan Laba Usaha tahun 2015 yang mencapai Rp302,29 miliar. Rugi Tahun Berjalan sebesar Rp155,78 miliar, turun 223% dibandingkan Laba Tahun Berjalan tahun 2015 yang sebesar Rp126,43 miliar. Kinerja produksi gula dan tembakau sebagai kontributor utama dari pendapatan Perseroan dapat menjadi gambaran tentang kondisi Perseroan dan tantangan yang dihadapi di tahun 2016, yang kemudian berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Aset
Total aset Perseroan di tahun 2016 adalah sebesar Rp13,01 triliun atau tumbuh 5,98% dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp12,32 triliun. Kenaikan total aset Perseroan ini ditopang oleh kenaikan aset lancar dan aset non lancar masing-masing sebesar 4,96% dan 6,24% menjadi Rp2,56 triliun dan Rp10,50 triliun.

Liabilitas
Total liabilitas Perseroan di tahun 2016 naik sebesar 31,45% menjadi Rp4,02 triliun dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp3,06 triliun. Kenaikan total liabilitas ini sejalan dengan peningkatan liabilitas jangka pendek dan panjang yang masing-masing tumbuh sebesar 35,44% dan 29,59% menjadi Rp1,32 triliun dan Rp2,70 triliun di tahun 2016.

Ekuitas
Posisi ekuitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 2,41% menjadi Rp9,04 triliun di tahun 2016 dari posisi tahun 2015 sebesar Rp9,27 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya komponen ekuitas lainnya menjadi hanya Rp10,63 miliar di tahun 2016 dari Rp985,14 miliar di tahun 2015. Disisi lain terdapat penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 111,99% karena penambahan modal yang berasal dari dana PNM sebesar Rp975,00 miliar.

Pendapatan Usaha
Perseroan pada tahun 2016 mampu membukukan total pendapatan usaha sebesar Rp2,26 triliun, turun 10,71% dari Rp2,5 triliun di tahun 2015. Penurunan ini seiring dengan penurunan yang tajam atas pendapatan terutama dari gula sebesar 25,00% menjadi Rp1,02 triliun.

RENCANA STRATEGIS

Tahun 2017 akan menjadi tahun penuh tantangan bagi Perseroan. Dengan catatan kerugian pada kinerja keuangan di tahun 2016, Perseroan akan melakukan beberapa pembenahan untuk dapat mengembalikan performanya ke level yang terbaik. Pada sasaran korporasi, Perseroan menargetkan pencapaian laba di tahun 2017 sebelum pajak (konsolidasi) sebesar Rp127,65 miliar atau 169% dibandingkan realisasi 2016 yang sebesar negatif Rp216,84 miliar. Total asset sebesar Rp13,31 triliun atau 102% dibandingkan Realisasi tahun 2016 yang sebesar Rp13,06 miliar.

Sementara tingkat kesehatan perusahaan mendapatkan skor “A” atau lebih baik dibandingkan tingkat kesehatan pada 2016 yang mendapatkan skor “BBB”. Berdasarkan analisis SWOT yang didasarkan pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perseroan, manajemen membagi strategi yang sesuai untuk ditempuh pada tahun 2017 ke dalam 4 (empat) aspek, yaitu pengembangan produk, pengembangan pasar, Concentric Diversification, dan kombinasi berbagai strategi. Keempat aspek strategi ini diharapkan mampu memberikan peningkatan kinerja bagi Perseroan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
492
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
perkebunannusantarax,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF