PT PERKEBUNAN NUSANTARA V

PT PERKEBUNAN NUSANTARA V Laporan Tahunan 2016

TURN AROUND

Tahun 2016 merupakan tahun penuh perjuangan. Hingga semester pertama, Perseroan memperoleh laba bersih pada posisi minus Rp 66,37 milyar Rupiah. Hal tersebut disebabkan harga komoditas sawit dan karet yang berfluktuatif serta belum didapatnya manfaat dari pembelian bahan baku TBS perseroan yang memegang porsi besar dalam pasokan TBS. Namun, melalui pengejewantahan kebijakan pemegang saham melalui program turn around yang tersusun dan tersistematis yang dilaksanakan dengan membangun ulang strategi guna menekan biaya operasional yang tinggi serta menghentikan potensi-potensi kebocoran, yang Perseroan istilahkan dengan menghentikan pendarahan (stop the bleeding), menjadi titik awal untuk berbalik arah.

Alhasil, dengan ridho dan rahmat Allah subhanahu wata’ala, pada akhirnya, program Turn Around yang diamanahkan pemegang saham dan dilaksanakan oleh segenap insan Perseroan, mampu membawa kinerja operasional Perseroan kembali ke garis positif.  Kinerja keuangan tahun 2016 ditutup dengan jika tanpa memperhitungkan beban impairment tahun 2016 sebesar Rp 115,61 miliar yang pada prinsipnya menjadi beban dan faktor pengurang pada tahun-tahun sebelumnya Perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp157,95 miliar. Namun karena besarnya penyisihan atas penurunan nilai piutang, maka capaian laba bersih perusahaan tahun
2016 hanya dibukukan sebesar Rp 42,33 miliar. Pada dasarnya program turn around menindak lanjuti keinginan pemegang saham yang dituangkan dalam berbagai upaya perbaikan di tiga bidang utama antara lain bidang keuangan, bidang teknis operasional, dan bidang SDM.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan mencatat Laba Bersih setelah pajak sebesar Rp 42,33 miliar

Di tengah fluktuasi harga komoditas Perseroan mampu mencapai kinerja laba bersih setelah pajak tahun 2016 sebesar Rp 42,33 miliar. Ada pun capaian laba bersih tersebut menurun dibandingkan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 120,77 milyar (turun 43,68%), dan hanya 49,2% dari RKAP tahun 2016. Total aset Perseroan meningkat sebesar 8,49% dari Rp6,97 triliun di tahun 2015 menjadi Rp7,56 triliun di tahun 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan penambahan investasi rutin aset tanaman dan aset non tanaman. Total aset perseroan terdiri atas 8,11% aset lancar dan 91,38% aset tidak lancar. Aset Lancar Perseroan naik sebesar 33,66% dari Rp458,79 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp613,22 miliar di akhir tahun 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan naiknya kas dan setara kas sebesar 125,57%, piutang lain-lain sebesar 12,45%, dan biaya dibayar dimuka sebesar 84,45%. Untuk total liabilitas, pada tahun 2016 sebesar Rp5,24 triliun, terdiri dari 20,52% Liabilitas Jangka Pendek dan 79,48% Liabilitas Jangka Panjang. Nilai Total Liabilitas mengalami peningkatan sebesar 18,86%, terutama disebabkan peningkatan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp920,02 miliar atau 28,32%.

Dengan menurunnya laba bersih perseroan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Ekuitas Perseroan turun sebesar 5,59% dari Rp2,56 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp2,32 triliun pada akhir tahun 2016. Penurunan ekuitas ini disebabkan penurunan Laba Bersih Perseroan dari semula Rp113 miliar di tahun 2015 menjadi Rp42 miliar di tahun 2016.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nilai Penjualan
Selama tahun 2016 Perseroan berhasil meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp4.493 miliar naik 3,34% dari tahun 2015. Nilai penjualan tersebut berasal dari dua komoditi, yaitu kelapa sawit dengan kontribusi sebesar 96,53% dan karet dengan kontribusi 3,47%.

Laba Usaha  
Pada tahun 2016 Perseroan berhasil meraih laba usaha sebesar Rp261 miliar, turun 2,18% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp267 miliar, hal ini disebabkan penurunan pendapatan operasi lain dan peningkatan beban operasi lain. Pendapatan operasi lain sebesar Rp36,62 miliar turun 44,51% dibandingkan dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp65,98 miliar. Pendapatan operasi lain turun disebabkan turunnya penjualan non komoditi utama sebesar 11,43% dan turunnya pendapatan dividen dari perusahaan asosiasi sebesar 39,64%.

RENCANA STRATEGIS

PT Perkebunan Nusantara V diyakini memiliki masa depan yang sangat potensial untuk berkembang lebih baik, dengan memperhatikan beberapa hal strategis, yakni:

1) Pengimplementasian program transformasi budaya  bisnis oleh seluruh elemen  PT Perkebunan Nusantara V, baik dari jajaran staf  hingga Direksi, untuk meningkatkan produktivitas, pengetahuan dan sensitifitas atas bisnis yang digeluti perusahaan.
2) Direksi dan jajaran PTPN V fokus terhadap upaya inovasi di semua lini bisnis perusahaan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan serta dapat menekan biaya (cost) secara tepat.
3) Program replanting dilakukan secara terus-menerus dan bertahap, di samping perlunya memberi perhatian atas perbaikan PKS milik perusahaan sehingga dapat memproduksi TBS menjadi CPO dengan prima.
4) Penghapusan atas aset-aset perusahaan yang tidak produktif dan tidak dapat dimanfaatkan.
5) Program perluasan areal untuk mencapai produksi TBS dari kebun sendiri yang selama ini didominasi oleh kebun plasma dan pembelian dari pihak ke III. Ke depannya diharapkan dapat memaksimalkan kapasitas pabrik dan profit margin Perusahaan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
531
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro, dan Surja (Ernst & Young)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
ptpn5,perkebunan,kelapa sawit,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF