PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV Laporan Tahunan 2016

MEMBANGUN DEMI PERTUMBUHAN BERKESINAMBUNGAN

Peluang dan tantangan merupakan dua sisi berbeda dalam koin yang sama. Sejalan dengan positifnya kinerja PTPN IV, peluang untuk terus bertumbuh semakin terbuka. Namun di balik itu, tantangan besar menghadang. Kondisi iklim dan perubahan alam menuntut Perseroan untuk menggalakkan kebijakan ramah lingkungan, sebuah tantangan dalam mewujudkan industri hijau kelapa sawit. Untuk itulah, pembangunan dan penyempurnaan dilakukan secara berkesinambungan oleh seluruh insan Perseroan. Selain restrukturisasi perusahaan, peningkatan operasional, pengembangan kompetensi SDM, kegiatan investasi juga senantiasa dijalankan sebagai upaya inovasi tiada henti untuk mengantisipasi hadirnya tantangan ke depan, dan proaktif terhadap segala perubahan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Area Konsesi Kelapa Sawit mencapai 96,17%

Berdasarkan kinerja produksi dilaporkan bahwa segmen kelapa sawit masih menjadi proses bisnis utama dengan luasan area konsesi mencapai 96,17% dari total area konsesi yang dikelola, dibandingkan segmen komoditi teh yang memiliki luasan 3,6%. Realisasi produksi Tandan Buah Segar (TBS) kebun sendiri 2016 sebesar 2,20 juta ton berada di bawah RKAP-P sebesar 350.043 ton atau 13,67%.  Pembelian TBS sebesar 381.436 ton di bawah RKAP-P sebesar 332.278 ton atau 46,56%. Secara gabungan realisasi produksi TBS sebesar 2,59 juta ton, berada di bawah RKAP-P sebesar 682.321 ton atau 20,84%. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri pada tahun 2016 adalah sebesar 36.394 ton, di bawah RKAP-P sebesar 4.946 ton atau 11,96% serta lebih besar 3.161 ton atau 9,51% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Rendemen minyak sawit kebun sendiri pada tahun 2016 adalah sebesar 23,46% di bawah RKAP-P sebesar 0,38%, dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di bawah sebesar 0,21%. Rendemen inti sawit kebun sendiri di tahun 2016 sebesar 4,22% di bawah RKAP-P sebesar 0,44% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di bawah sebesar 0,12%. Rendemen Teh Jadi kebun sendiri di tahun 2016 tercatat sebesar 21,27% di atas RKAP-P sebesar 0,42% dan dibanding dengan periode yang sama tahun lalu di atas sebesar 0,37%.

Total Pendapatan Perseroan sebesar Rp 5,65 triliun

Pendapatan segmen komoditi Kelapa sawit merupakan sumber keuangan terbesar dengan menyumbang 96,71% porsi pendapatan. Laba konsolidasi komoditi Kelapa Sawit sebelum Pajak Penghasilan pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 815,04 miliar  atau di atas target 118,76% terhadap RKAP-P. Dari Segmen Komoditi Teh di tahun 2016 mengalami kerugian sebesar Rp14,42 miliar atau masih di bawah target RKAP-P sebesar 37,76%. Total pendapatan yang dihasilkan Perseroan tahun 2016 sebesar Rp 5,65 triliun, meningkat sebesar 8,78% dari tahun 2015. Laba konsolidasi setelah pajak penghasilan Perseroan sebesar Rp 528,65 miliar meningkat 154,62% dari laporan tahun 2015 yang disajikan kembali. Peningkatan laba tersebut salah satunya dipicu oleh kenaikan harga komoditas dan efisiensi biaya yang dilakukan perusahaan.

Dari sisi investasi, realisasi investasi induk perusahaan tahun 2016 tercatat sebesar Rp 655,74 miliar atau hanya 45% dari target anggaran yaitu Rp 1,45 triliun. Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2016 ditutup dengan total aset sebesar Rp 14,56 triliun, meningkat 104,78% dari total aset per 31 Desember 2015. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya persediaan, nilai kas dan setara kas Perseroan. Sampai dengan tahun 2016, PTPN IV telah berhasil mendukung 3.422 mitra usaha kecil binaan yang berasal dari sektor usaha bidang perdagangan, perkebunan, perikanan, pertanian, industri, peternakan, dan jasa di provinsi Sumatera Utara.

FINANCIAL HIGHLIGHT

#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Perkebunan Nusantara IV tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#

Jumlah aset
Jumlah aset Perseroan pada tahun 2016 adalah Rp 14,56 triliun, naik sebesar 4,78% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2015. Peningkatan ini terjadi sebagai akibat naiknya nilai aset lancar.

Liabilitas Jangka pendek
Perseroan mencatat jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2016 sebesar Rp 1.884,95 miliar, naik sebesar 1,16% dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2015.

Liabilitas Jangka Panjang
Pada tahun 2016, Perseroan membukukan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 5.725,67 miliar, naik sebesar 9,67% dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang tahun 2015 yang bernilai Rp 5.220,61 miliar. Kenaikan jumlah liabilitas jangka panjang tersebut terutama berasal dari pinjaman Bank.

Ekuitas
Jumlah ekuitas yang berhasil dibukukan pada tahun 2016 adalah Rp 6.948,21 Miliar, naik sebesar 2,01% dibandingkan dengan jumlah ekuitas tahun 2015 yaitu Rp 6.811,02 miliar. Peningkatan jumlah ekuitas ini berasal dari laba tahun berjalan.

Laba Usaha
Perusahaan berhasil meningkatkan perolehan laba usaha pada tahun 2016, dengan adanya upaya menekan beban pokok penjualan dan beban administrasi dan umum. Laba usaha pada tahun 2016 adalah Rp 1,06 triliun, naik secara signifikan dari Rp 363,87 miliar pada tahun 2015 atau meningkat 190,60%.

Pendapatan Bersih
Pada tahun 2016, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,65 triliun, naik sebesar 8,78% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun 2015.

RENCANA STRATEGIS

Dalam 15 tahun terakhir, Industri kelapa sawit di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat akibat permintaan global yang terus meningkat. Tak terkecuali pada tahun 2017. Berdasarkan data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), harga rata-rata sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar USD 700 per metrik ton atau naik 14% dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2015 yang hanya mampu mencapai USD 614 per metrik ton. Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan TBS di sejumlah wilayah di Indonesia. Pada 2017, walaupun semester pertama produksi TBS masih rendah dibandingkan semester sebelumnya pada 2016, namun seiring dengan membaiknya tingkat curah hujan setelah melewati iklim El Nino, produksi akan meningkat.

Perseroan masih dapat menggenjot laju produktivitas komoditas kelapa sawit yang saat ini belum optimal, melalui penanaman kembali (replanting). Hal ini akan mendapatkan perhatian khusus karena produktivitas merupakan faktor yang cukup penting untuk menunjang kinerja Perseroan, mengingat saat ini Pemerintah sudah menerapkan kebijakan moratorium terhadap ekspansi lahan kebun kelapa sawit. Jika pelaksanaan program pencampuran biodiesel hingga 20% (B20) pada tahun-tahun ke depan terlaksana, maka minyak sawit mentah (CPO) yang terserap akan sangat terdongkrak. Penyerapan ini akan memangkas porsi ekspor CPO Nasional, sehingga pasokan ke pasar global akan berkurang dan harga CPO dapat meningkat.

Dari komoditas teh, konsumsi teh global diproyeksikan akan meningkat hampir 3% setiap tahunnya selama satu dekade mendatang. Meskipun konsumsi teh domestik Indonesia telah bertumbuh subur selama beberapa dekade yang lalu, akan tetapi dengan merebaknya gaya hidup mengkonsumsi kopi, konsumsi teh per kapita saat ini tetaplah rendah. Kendati begitu konsumsi minuman teh dingin telah bertumbuh dengan kuat di beberapa tahun terakhir, sehingga sektor hilir teh dapat menjadi lahan bisnis yang cukup atraktif. Menghadapi tahun 2017, dengan diliputi komitmen yang tinggi, budaya perilaku yang baru, serta semangat teamwork yang erat, Perseroan optimis kinerja di masa yang akan datang terus membaik, sehingga Perseroan mampu terus tumbuh menjadi perusahaan agroindustri yang terintegrasi.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
370
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young Global Limited)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN PTPN IV)
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
ptpnIV,indonesia,agrobisnis,agorindustri

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF