PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, Tbk

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, Tbk Laporan Tahunan 2016

DRIVING FUTURE GROWTH: STRENGTHENING FOUNDATION & CONSOLIDATION

Tahun 2016 merupakan tahun konsolidasi Perseroan. Perseroan terus memperkuat fondasi di sisi internal melalui perbaikan fasilitas dan persiapan inovasi di segmen rekreasi, resor dan properti.  Pada segmen rekreasi, Perseroan tengah mempersiapkan inovasi, melakukan renovasi pada sarana prasarana yang ada dan menambah fasilitas sebagai bentuk peningkatan layanan kepada pengunjung. Pada segmen resor, Perseroan telah merenovasi cottage dan sedang mempersiapkan infrastruktur pendukung aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Sedangkan, untuk segmen properti, Perseroan juga akan menggandeng mitra kerja sama strategis untuk pembangunan kondominium dan hotel.

Di sisi lain, kualitas Sumber Daya Manusia juga tetap menjadi prioritas utama untuk dapat membawa Perseroan menjadi kawasan wisata dan properti terpadu dan terbesar di Asia Tenggara.  Hal ini juga diperkuat melalui pengembangan Teknologi Informasi yang handal guna mendukung seluruh kegiatan bisnis dan operasional Perseroan. Melalui konsolidasi dan kesiapan di seluruh lini Perseroan menyambut prospek yang sangat baik di tahun mendatang untuk meraih pertumbuhan yang lebih tinggi.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan berhasil membukukan Pendapatan sebesar Rp1,28 Triliun

Sepanjang tahun 2016, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,28 Triliun, tumbuh 13,44% dari Tahun 2015. Saham Perseroan pada akhir tahun 2016 ditutup di level Rp2.020 per saham sehingga membentuk kapitalisasi pasar Rp3.231.999.995.960. Untuk segmen rekreasi dan resor masih merupakan kontributor utama pendapatan Perseroan, yaitu sebesar 84,23% dari total pendapatan Perseroan, meningkat 16,21% dari tahun 2015. Walaupun meningkat, kinerja segmen rekreasi dan resor hanya mencapai 93,42% dari target yang ditetapkan. Kontributor terbesar kedua adalah segmen properti yaitu sebesar 15,57% dari total pendapatan Perseroan, meningkat 5,17% dari tahun 2015, namun hanya mencapai  53,52% dari target yang ditetapkan.

Pantai baru Ancol lagoon adalah salah satu inovasi yang dilakukan di kawasan Ancol, menyusul penataan pantai sepanjang 3,4 km yang telah dilakukan sejak tahun 2015. Tahun 2016 terdapat penambahan wahana baru di Ancol lagoon dengan adanya Aqua Fun. Di tahun yang sama dilakukan inovasi-inovasi baru, diantaranya Dragon Slide di Atlantis Water Adventure, show baru yaitu Tornado Fish di Wahana Under Water dan Film baru di wahana 4D serta Dolphin Bay di ocean Dream Samudra.

Followers dan likes di Media Sosial Meningkat

Dunia Fantasi sendiri terus berupaya menjaga mutu produk & standar layanan melalui sertifikasi manajemen mutu ISO 9001 sejak 2002 dan selalu memperbarui sertifikasi hingga yang terbaru Dunia Fantasi sudah mendapat sertifikasi ISO 9001: 2015 yang dikeluarkan oleh PT lloyd's Register Indonesia. Followers dan likes dari media sosial Ancol, dari Twitter bertambah sebanyak 42.000, Instagram meningkat sebanyak 17.000, dan Facebook Fanpage dari unit-unit Dunia Fantasi, ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventure dan SeaWorld Ancol mengalami peningkatan jumlah likes antara 25.000 hingga 80.000.  

Penambahan jalur distribusi tersebut berkontribusi sebesar 15,56% dari total pengunjung. Putri Duyung Ancol juga berusaha meningkatkan brand awareness melalui media sosial serta menerapkan harga yang lebih kompetitif untuk menyikapi tumbuhnya beberapa hotel di kawasan Jakarta Utara.

Aset sebesar Rp3,76 triliun meningkat 20,39%

Per 31 Desember 2016 Perseroan membukukan aset sebesar Rp3,76 triliun meningkat 20,39% dari  Rp3,13 triliun pada tahun 2015. Hal ini disebabkan meningkatnya kas Perseroan karena beberapa proyek belum berjalan seperti pembangunan hotel baru dan reklamasi yang terhenti pelaksanaanya. Rasio Gross Profit Margin tahun 2016 sebesar 47,74% atau naik 2,5% dari rasio tahun 2015 sebesar 45,21%. Manajemen telah melakukan upaya efisiensi terutama untuk beban-beban umum dan administrasi, namun terdapat kenaikan biaya yang tidak dapat dihindari antara lain  kenaikan HPP Apartemen northland, kenaikan biaya pemeliharaan rekreasi, kenaikan biaya alih daya serta kenaikan beban PBB.

Perseroan juga membukukan ekuitas sebesar  Rp1,83 triliun meningkat 2,21% dari  Rp1,79 triliun pada tahun 2015. Rasio Debt Service Coverage Ratio (DSCR) tahun 2016 sebesar 0,76x atau turun 3,48 dibanding tahun 2015 sebesar 4,24x, sedangkan Rasio Cash Coverage tahun 2016 sebesar 10,54x atau turun 3,8 dibanding tahun 2015 sebesar 14,35x. Sementara Rasio perputaran aset juga turun dari 12,10% pada tahun 2015 menjadi 6,55% di tahun 2016. Hal ini dipengaruhi oleh laba Perseroan yang turun 55% dari tahun sebelumnya. Rasio perputaran modal turun dari 16,26% pada tahun 2015 menjadi 7,16% di tahun 2016. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan laba Perseroan di tahun 2016.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp638,35 miliar atau 20,39% dari Rp3,13 triliun menjadi Rp3,77 triliun pada tahun 2016. Peningkatan nilai aset Perseroan ini sebagian besar dikontribusikan oleh kenaikan pada jumlah aset tidak lancar, yaitu sebesar Rp335,78 miliar atau 13,34%. Komposisi jumlah aset tahun 2016 terdiri dari 24,30% aset lancar dan 75,70% aset tidak lancar.

Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan Rp598,80 miliar atau 44,63% dibanding posisi tahun sebelumnya sebesar Rp1,34 triliun menjadi Rp1,94 triliun. Peningkatan nilai liabilitas Perseroan ini sebagian besar dikontribusikan oleh kenaikan pada jumlah liabilitas jangka pendek, yaitu sebesar Rp509,02 miliar atau 97,94%. Komposisi liabilitas tahun 2016 terdiri dari 53,02% liabilitas jangka pendek dan 46,98% liabilitas jangka panjang.

Ekuitas
Jumlah ekuitas Perseroan tumbuh sebesar Rp39,58 miliar atau 2,21% dibanding posisi tahun sebelumnya sebesar Rp1,79 triliun dan terealisasi sebesar Rp1,83 triliun pada akhir tahun 2016.

Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha pada tahun 2016 mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 sebesar Rp1,13 triliun menjadi Rp1,28 triliun. Kenaikan sebesar Rp152 miliar atau 13,44% sebagian besar disebabkan oleh kenaikan pendapatan tiket pintu masuk dan wahana wisata. Pendapatan usaha terdiri dari pendapatan real estat, pendapatan tiket, pendapatan hotel dan restoran, serta pendapatan usaha lainnya.

RENCANA STRATEGIS

Moratorium reklamasi Teluk Jakarta adalah contoh kebijakan pemerintah yang berdampak pada perubahan rencana ekspansi perseroan untuk membangun kawasan rekreasi yang baru. Kebijakan tersebut juga berdampak pada rencana penambahan persediaan lahan perseroan. Di sisi lain, pemerintah DKI Jakarta sedang membangun transportasi massal antara lain Mass Rapid Transit, Light Rail Transit, dan Bus Rapid Transit yang dapat menjadi peluang baik bagi prospek usaha ke depan.

Program pemerintah tersebut diharapkan berdampak pada kemudahan akses menuju kawasan rekreasi Ancol. Hal ini juga menjadi peluang yang harus ditangkap Perseroan untuk segera menjalankan rencana proyek-proyek mixeduse properti yang terintegrasi dengan transportasi massal di Jakarta, atau lebih dikenal dengan konsep transit-oriented development, yang tentunya akan meningkatkan nilai jual properti Perseroan di masa mendatang.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMD Non Keuangan Listed (BDNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
506
Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
pjancol,bumd,indonesia,wisata

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF