PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI Laporan Tahunan 2016

EMPOWERING RESOURCES, CREATING A BETTER FUTURE

Dalam rangka menghadapi tantangan realisasi proyek 35.000 MW, PJB merasa perlu untuk menerapkan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan kapasitas dan kapabilitas Perusahaan. Hal tersebut perlu dilakukan guna menjamin keberlanjutan dan pertumbuhan korporasi dalam memasuki competitive market di sektor pembangkitan. Untuk menjawab tantangan tersebut, penguatan pada pilar-pilar penting usaha senantiasa ditingkatkan PJB, di antaranya dengan melakukan perencanaan dan pengembangan proses bisnis yang tepat, pembangunan infrastruktur yang memadai, penerapan tata kelola yang sesuai pada best practice-nya hingga pada kemampuan SDM dalam mendukung jalannya kegiatan usaha di setiap bidang tugas yang ada.

Akselerasi atas penguatan keseluruhan pilar penting tersebut saat ini tengah dilakukan PJB secara bertahap. Di tahun 2016, PJB memasuki pada tahapan pengembangan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar di tahun mendatang PJB sudah dapat menjalankan kegiatan usahanya secara optimal. Dalam menjalankan rencana pengembangan SDM, terdapat banyak pekerjaan yang harus segera ditangani dengan baik oleh PJB. Di antaranya dengan melakukan transformasi metode pembelajaran konvensional ke arah yang reformis dan terintegrasi atau “sumber daya pembelajaran, proses dan orang”. Beberapa langkah yang telah dilaksanakan PJB yaitu dengan mempersiapkan konsep Corporate University sebagai landasan gerak PJB Academy dengan menyasar pada 10 (sepuluh) hal mendasar.

Dengan semangat Perusahaan yang menjadikan tahun 2016 sebagai “Year of Human Capital”, PJB dengan bangga mengangkat tema “Empowering Resources, Creating a Better Tommorow” dalam Laporan Tahunan 2016. Tema tersebut ditujukan untuk mewakili komitmen yang kuat dari Perusahaan terhadap isu-isu terkait tantangan usaha di sektor pembangkitan di masa depan serta bagaimana langkah Perusahaan dalam menjawab tantangan. Selain itu, dari sudut pandang kinerja usaha secara keseluruhan, tema ini juga memberikan gambaran atas kemajuan-kemajuan pelaksanaan program pengembangan SDM 2016 yang dampaknya turut dirasakan oleh aspek bisnis lainnya.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Sembilan Unit Pembangkitan (UP) tercatat 7.055 MW

Meskipun belum memenuhi target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pencapaian ekonomi di tahun 2016 dapat dikatakan cukup realistis dan secara makro menimbulkan efek positif. Geliat pertumbuhan ekonomi yang positif juga turut dirasakan oleh pelaku usaha di sektor ketenagalistrikan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh PT PLN (Persero), di tahun 2016 terjadi peningkatan penjualan kWh menjadi sebesar 107,2 Terra Watt hour (TWh) atau naik 7,85% dibanding dengan tahun 2015 sebesar 99,4 TWh. PJB sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pembangkitan tentu mengambil peran mendukung upaya
Pemerintah dalam memproduksi listrik demi mencukupi kebutuhan listrik nasional. Hingga saat ini, PJB terus memaksimalkan Unit-Unit Pembangkitan yang dimilikinya ditambah dengan beberapa pembangkit milik PLN yang operasi serta pemeliharaannya diserahkan pada PJB.

Kinerja operasional di segmen usaha pembangkitan yang dijalankan PJB  di tahun 2016 sebagian besar telah berjalan baik dan sesuai dengan target yang dicanangkan, meskipun masih ada beberapa pembangkit yang perlu ditingkatkan kinerjanya. Hal tersebut tercermin dari hasil kinerja 9 (sembilan) Unit Pembangkitan (UP) dengan kapasitas total 7.055 MW dan 7 (tujuh) pembangkit milik PT PLN (Persero) yang pengelolaannya diserahkan kepada Perusahaan dengan kapasitas 4.605 MW.  Pada tahun 2016, kesiapan unit pembangkit eksisting mampu mencapai 1,54% lebih tinggi dari RKAP 2016. Realisasi produksi energi listrik menunjukkan pertumbuhan
1,23% dibanding tahun sebelumnya dan mencapai 100,41% dari RKAP 2016. Selain itu, realisasi penjualan energi listrik mengalami pertumbuhan 1,36% dibanding tahun sebelumnya dan mencapai 100,95% dari RKAP 2016.

Perusahaan mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp32,67 Triliun

Perusahaan mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp32,67 Triliun, atau meningkat signifikan sebesar 17% apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015. Namun, bila dibandingkan dengan RKAP 2016 realisasi ini masih 0,22% di bawah target. Sedangkan laba bersih 2016 tercatat sebesar Rp3,78 triliun, atau tumbuh 17% dibandingkan Laba Bersih pada tahun sebelumnya. Dapat kami sampaikan bahwa laba bersih tahun 2016 ini adalah 224% terhadap RKAP 2016. Penerimaan dividen dari Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi juga memberikan kontribusi yang cukup baik dalam perolehan laba ini.

Dari sisi pertumbuhan Aset, total aset Perusahaan di tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015. Total aset PJB 2016 tercatat sebesar Rp191,7 triliun, turun 1,95% jika dibandingkan dengan 2015. Hal demikian juga terjadi pada jumlah ekuitas Perusahaan, di mana pada tahun ini jumlah ekuitas Perusahaan ikut mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 0,25% di mana jumlah Ekuitas di tahun 2016 tercatat Rp185,8 triliun dibanding dengan jumlah Ekuitas di tahun 2015 yaitu sebesar Rp186,2 triliun.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan Usaha
Penjualan tenaga listrik PJB kepada PLN tahun 2016 meningkat sebesar 11,55% menjadi Rp28.576,67 miliar dari tahun 2015 sebesar Rp25.616,71 miliar. Pendapatan Usaha Lainnya PJB tahun 2016 meningkat dengan signifikan sebesar 82,20% menjadi Rp4.090,45 miliar dari tahun 2015 sebesar Rp2.245,07 miliar. Pendapatan konstruksi dan lainnya juga meningkat cukup tajam masing-masing sebesar Rp416,91 miliar atau 103,05% dan pendapatan lainnya sebesar Rp64,56 miliar atau 22,45%.

Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan PJB tahun 2016 tercatat meningkat sebesar 17,00% menjadi Rp3.776,44 miliar, bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp3.227,76 miliar. Kenaikan tersebut sejalan dengan peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 17,25% dan kenaikan Pos Keuangan Dan Lain-Lain sebesar 53,68%. Pada tahun 2016, Laba Tahun Berjalan diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan sebesar Rp3.759,93 miliar dan Kepentingan Non-Pengendali sebesar Rp16,51 miliar.

Jumlah Aset
Posisi keuangan PJB sampai dengan 31 Desember 2016 memiliki komposisi Aset sebesar Rp191.738,39 miliar. Total Aset PJB pada tahun 2016 menurun sebesar 1,95% menjadi Rp191.738,39 miliar bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp195.545,84 miliar.  

Liabilitas
Liabilitas PJB terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas PJB tahun 2016 menurun sebesar 35,99% menjadi Rp5.956,10 miliar bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp9.304,31 miliar.

Ekuitas
Ekuitas PJB per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp185.782,30 miliar, turun tipis 0,25% bila dibandingkan dengan Ekuitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp186.241,53 miliar. Penurunan tersebut terutama dikarenakan kontribusi pembayar dividen kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp2.897,67 miliar yang lebih besar dari laba komprehensif tahun berjalan.

RENCANA STRATEGIS

Pemerintah berupaya sebaik mungkin untuk memperkuat ekonomi domestik melalui stabilitas konsumsi, peningkatan investasi, dan ekspansi belanja pemerintah serta meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk mendukung perbaikan ekspor. Dari segi kebijakan fiskal, upaya peningkatan investasi dan belanja Pemerintah direalisasikan dalam bentuk pembangunan infrastruktur di berbagai bidang termasuk di sektor ketenagalistrikan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sektor ketenagalistrikan membutuhkan investasi sebesar Rp980 triliun untuk merealisasikan beberapa proyek strategis seperti pembangunan pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 MW.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan konsumsi listrik dalam negeri, pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan melalui pembangunan pembangkit menjadi sebuah keharusan. Saat ini, PT PLN (Persero) memiliki kemampuan investasi sekitar Rp250 triliun serta ditunjang dengan Penanaman Modal Negara (PMN). Mengingat besarnya program ini serta beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh PLN khususnya dalam membangun pembangkit baru, maka Pemerintah memberikan kesempatan kepada PLN untuk bekerja sama dengan swasta dalam melaksanakan pembangunan dan pengelolaan pembangkit listrik yang dibutuhkan atau lebih dikenal dengan Independent Power Producer (IPP). PLN memberikan porsi yang cukup besar kepada swasta untuk membangun sebanyak 74 proyek dari 190 proyek pembangkit yang dianggarkan atau setara dengan kapasitas produksi listrik sebesar 25.904 MW.

Selain dari target jangka menengah dalam proyek pembangkit listrik 35.000 MW, pada beberapa Perusahaan tahun mendatang Perusahaan mengemban tugas untuk merealisasikan beberapa proyek strategis yaitu pembangunan Mobile Power Plant (MPP) pada 13 lokasi dengan kapasitas total 480 MW, sharing pembangunan PLTA Batang Toru dengan kapasitas 500 MW, pembangunan PLTU Jawa 7 (2 x 1000 MW) dan beberapa pembangkit besar lainnya di Jawa-Bali.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
742
Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
pjb,listrik,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF