ACCELERATING INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
“Accelerating Infrastructure Development”, atau “Mengakselerasikan Pembangunan Infrastruktur” masih menjadi tema dari Laporan Tahunan PT Nusantara Infrastructure Tbk (BEI: META). Dipilihnya kembali tema ini menunjukkan konsistensi dan komitmen Nusantara Infrastructure untuk ikut berperan dalam agenda besar pemerintah terkait percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia.
Melalui 5 (lima) sektor yang dikelola saat ini— jalan tol, pelabuhan, air bersih, energi, dan menara telekomunikasi— Nusantara Infrastructure terus memberikan sumbangsih dalam rangka mewujudkan visinya “Menjadi Perusahaan Indonesia Terkemuka di bidang Investasi dan Pembangunan Infrastruktur”, sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Grup NI mampu membukukan peningkatan Pendapatan hingga 59,63%, menjadi Rp986,83 miliar
Dengan 5 (lima) sektor bisnis yang dimiliki, Nusantara Infrastructure tumbuh sebagai kelompok usaha dengan fokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia yang tentunya sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia. Dengan pertumbuhan positif khususnya pada sektor pengelolaan jalan tol, penyediaan air dan telekomunikasi, grup NI mampu membukukan peningkatan Pendapatan hingga 59,63%, dari Rp618,21 miliar di tahun 2015 menjadi Rp986,83 miliar di tahun 2016.
Laba Usaha meningkat 34,72%, dari Rp262,74 miliar di tahun 2015 menjadi Rp353,96 miliar di tahun 2016. Laba Tahun Berjalan meningkat Rp8,99 miliar, dari Rp211,03 miliar di tahun 2015 menjadi Rp220,02 miliar di tahun 2016 dan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Perusahaan meningkat sebesar 13,09% dari Rp131,10 miliar di tahun 2015 menjadi Rp148,27 miliar di tahun 2016. Demikian pula Laba per Saham Dasar meningkat hingga 13,14%, dari Rp8,60 per lembar saham menjadi Rp9,73 per lembar saham. Peningkatan kinerja keuangan ini membuktikan keberhasilan kebijakan strategis yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Aset lancar Perusahaan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp1,411 triliun, naik 0,26% dari aset lancar per 31 Desember 2015 yang sebesar Rp1,408 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya kenaikan pada pajak dibayar dimuka, kas di bank yang dibatasi penggunaannya, dan piutang lain-lain pihak ketiga yang akan jatuh tempo pada tahun 2016.Sedangkan aset tidak lancar pada tahun 2016 sebesar Rp4,11 triliun, meningkat 19,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,43 triliun.
Liabilitas
Pada tahun 2016, jumlah liabilitas Perusahaan mencapai Rp2,83 triliun, naik 26,57% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp2,24 triliun. Kenaikan liabilitas ini terutama disebabkan penerimaan pendanaan baru dari beberapa bank dan lembaga keuangan lainnya yang ditujukan untuk aktivitas investasi dan modal kerja Perusahaan.
Ekuitas
Jumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2016 tercatat Rp2,69 triliun, meningkat 14,08% dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp2,60 triliun. Kenaikan ekuitas ini terutama dikarenakan laba bersih operasional yang diperoleh pada tahun 2016.
RENCANA STRATEGIS
Tahun 2017 akan menjadi tahun penuh tantangan bagi perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia. Walaupun kecenderungan “wait and see” masih akan menjadi tren investor di tahun 2017, optimisme pertumbuhan ekonomi melalui prediksi peningkatan harga minyak dunia akan mendorong reaksi positif terhadap sejumlah industri, khususnya komoditas yang berperan cukup strategis dalam perekonomian Indonesia.
Di sektor infrastruktur, NI melihat potensi perkembangan yang sangat positif, baik pada skala korporasi maupun pada tingkat perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada skala korporasi, entitas usaha di bawah pengelolaan langsung oleh pemerintah akan melakukan serangkaian kebijakan strategis untuk dapat memenuhi pendanaan atas kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan kebijakan strategis ini, NI berharap mampu untuk berperan serta aktif dalam platform pengembangan infrastruktur yang akan dilakukan pemerintah, baik pada tingkatan korporasi maupun kerjasama antar entitas usaha.
Pada level organik, NI akan terus berupaya mengoptimalkan kelompok usaha yang mengoperasikan 5 (lima) sektor bisnis yang ada. Pertumbuhan kinerja di tahun 2016 telah membuktikan keberhasilan investasi yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Selain optimalisasi Strategic Business Unit dan Business Unit, kebijakan merger dan akuisisi akan terus menjadi pertimbangan NI untuk dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id