PT MATAHARI PUTRA PRIMA, TBK

PT MATAHARI PUTRA PRIMA, TBK Laporan Tahunan 2016

TRANSITIONED FOR SUSTAINABLE GROWTH

Visi MPPA untuk menjadi peritel multi-format No. 1 di Indonesia semakin menguat di tahun 2016. Rencana ekspansi yang dijalankan MPPA sepanjang tahun telah sukses menghasilkan pembukaan 27 gerai baru di semua format, hingga luas gerai meningkat sebanyak 4,5% menjadi 767.807 m² di 73 kota yang tersebar di penjuru Indonesia. Selain ekspansi gerai baru, 15 gerai lama di semua format juga sukses direnovasi, diprakarsai oleh 6 hipermarket yang bertransformasi ke konsep G7. Sebanyak 26 hipermarket atau 23% dari total gerai Hypermart mulai beroperasi sebagai gerai G7 di penghujung tahun. Di saat yang sama, dua format baru MPPA, yaitu grosir SmartClub dan supermarket premium Foodmart Primo, juga diperkuat dengan penambahan beberapa lokasi baru di 2016.

MPPA terus melanjutkan pelembagaan praktik bisnis yang diperlukan guna mendukung pertumbuhan MPPA di masa depan. Di pertengahan awal tahun, MPPA telah menyelesaikan sebagian besar tindakan yang agresif atas persediaan barang yang dirancang untuk mengurangi produk dengan tingkat perputaran lambat dan menghasilkan tingkat perputaran persediaan di tingkat yang berkelanjutan. MPPA juga berhasil menyelesaikan pergantian metode akuntansinya dari metode ritel menjadi metode biaya yang berstandar internasional pada kuartal ketiga.

Perubahan ini memungkinkan MPPA untuk mengerti profitabilitas tiap produk pada tingkat Stock Keeping Unit (SKU) di semua format, sekaligus menyediakan manajemen dan pengawasan yang lebih efektif terhadap persediaan, harga dan marjin. Semua format ritel modern MPPA (Hypermart, Foodmart, Boston Health & Beauty dan FMX), serta format grosir SmartClub dan perdagangan B2B berada di posisi yang tepat dalam mendukung basis konsumen kelas menengah modern Indonesia dan para pedagang B2B yang berjumlah tinggi yang masih beroperasi di pasar grosir dan UKM.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Total Penjualan Bersih mencapai Rp13,5 triliun

Total Penjualan Bersih mencapai Rp13,5 triliun di 2016, menurun 2,0% dibandingkan tahun lalu. Laba Bersih mengalami perbaikan dari kerugian di pertengahan awal menjadi Rp38,5 miliar di penghujung tahun, menghasilkan laba per saham Rp7. Meskipun kinerja penjualan dibandingkan tahun sebelumnya relatif lebih baik dari persaingan langsung di pasar FMCG, namun tetap belum memenuhi harapan Perseroan.

Kondisi yang sulit di 2016 juga tercermin pada harga saham MPPA. Harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp1.480 per saham pada penutupan akhir tahun, menurun dari Rp1.825 di awal tahun, namun lebih tinggi 23% dibandingkan dengan harga terendah Rp1.205 selama periode tahun tersebut. Di luar kondisi yang sulit, para analis pasar modal dan investor tetap menunjukkan sentimen yang positif terhadap saham MPPA.

Selama 2016, MPPA membuka 7 Hypermart G7 baru dan merenovasi 6 gerai tambahan untuk menjadi konsep G7 yang modern. Selain itu, MPPA juga membuka 2 SmartClub, 4 supermarket Foodmart, 9 gerai Boston Health & Beauty dan 5 convenience store FMX. Bagian penting dari strategi pertumbuhan MPPA adalah kesadaran dan antisipasi dari MPPA terhadap berbagai channel baru yang bisa mendorong penjualan dan profitabilitas ritel. Walaupun kontribusi penjualan MPPA dari E-Commerce kurang dari 1% di 2016, MPPA melihat kesempatan yang signifikan untuk mendorong penjualan melebihi apa yang bisa dihasilkan melalui format gerai konvensional yang sudah ada.

FINANCIAL HIGHLIGHT

#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Matahari Putra Prima Tbk. tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#

Penjualan Bersih
MPPA membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp13.527,3 miliar di tahun 2016, mengalami penurunan sebesar 2,0%, dibandingkan Penjualan Bersih sebesar Rp13.802,5 miliar di tahun 2015.

Laba Bruto
Berdasarkan perbandingan yang telah disesuaikan, MPPA mencatat peningkatan Marjin Laba Bruto menjadi 17,0% di tahun fiskal 2016 dibandingkan dengan 16,4% di tahun fiskal 2015. Meskipun Marjin Laba Bruto mengalami dampak negatif dari penanganan persediaan di kuartal pertama 2016, perbandingan antara kuartal keempat 2016 dengan kuartal keempat 2015, di mana penanganan persediaan juga terjadi, berdampak positif. Laba bruto juga sedikit dipengaruhi oleh reklasifikasi akun Customer Relations Management (CRM) yang sebelumnya dicatat dalam beban usaha namun kini dicatat sebagai pengurangan penjualan.

Laba Usaha
Laba Usaha untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami penurunan 42,4% menjadi Rp177,0 miliar atau 1,3% dari Penjualan Bersih, dibandingkan dengan Rp307,4 miliar, atau 2,2% dari Penjualan Bersih pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015.

Aset
Aset Lancar naik 10,6% menjadi Rp4.102,5 miliar seiring dengan turunnya Kas dan Bank, sebesar Rp160,3 miliar, yang diimbangi dengan kenaikan 36,4% pada Piutang Lain-lain sebesar Rp236,0 miliar dan 10,0% pada Persediaan sebesar Rp249,8 miliar. Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar naik 11,9% menjadi Rp2.599,3 miliar seiring dengan fokus MPPA pada ekspansi jaringan sekaligus pelaksanaan strategi pertumbuhan lima pilar.

Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek naik sebesar 18,0% menjadi Rp3.333,9 miliar, sebagian besar disebabkan oleh peningkatan utang usaha. Liabilitas Jangka Panjang meningkat Rp234,2 miliar disebabkan karena meningkatnya penggunaan fasilitas pinjaman bank jangka panjang untuk menyediakan dana yang diperlukan guna mendukung ekspansi.

Ekuitas
Jumlah Ekuitas pada tanggal pelaporan adalah Rp2.429,7 miliar, termasuk laba ditahan tahun berjalan.

RENCANA STRATEGIS

Dengan indikasi perbaikan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan konsumen membuat Perseroan optimis namun berhati-hati di tahun 2017. Kelas menengah terus berkembang, namun bisnis hipermarket inti MPPA masih memiliki tingkat penetrasi yang minim di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Banyak dari tindakan yang dijalankan selama proses pelembagaan bisnis diharapkan mulai membuahkan hasil, sehingga menempatkan MPPA pada posisi yang lebih baik dibandingkan kompetitor dalam melanjutkan perjalanan pertumbuhannya.

MPPA optimis akan melihat kembalinya pertumbuhan penjualan dan profitabilitas bagi MPPA. MPPA akan terus melaksanakan strategi bisnisnya seiring memasuki 2017. Ekspansi akan dilanjutkan dengan tingkat yang sama seperti tahun sebelumnya, menghasilkan penambahan bersih luas ruang penjualan hingga 10%.

Hal ini akan melibatkan pembukaan lebih dari 30 gerai baru, termasuk sampai dengan 11 Hypermart, sampai dengan 7 Foodmart dan sampai dengan 4 SmartClub, dengan sisanya merupakan pembukaan gerai baru Boston Health & Beauty dan FMX. MPPA akan terus memfokuskan diri pada ekspansi ke luar Pulau Jawa, terutama Indonesia Timur, karena jaringan logistik dan kemampuan Perseroan untuk menyediakan ragam produk lokal memungkinkan Perseroan menjadi yang pertama memasarkan dibandingkan dengan kompetitor MPPA.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
228
Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan
Biro Administrasi Efek
PT Sharestar Indonesia
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
mppa,indonesia,ritel

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF