SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
Memasuki usia yang ke-19 pada 2015, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menunjukkan kematangannya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan transaksi bursa bagi pasar modal Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan merealisasikan agenda-agenda pengembangan pasar, produk, dan layanan jasa, serta soliditas KPEI dalam menghadapi situasi perekonomian global yang masih tidak menentu sepanjang 2015. KPEI menghadapi tantangan eksternal berupa tuntutan untuk dapat menyejajarkan diri, dengan lembaga sejenis dari negara-negara maju sebagai bagian dari infrastruktur industri keuangan.
KPEI melakukan berbagai upaya untuk menyesuaikan diri dan memenuhi berbagai prinsip dan standar internasional yang berlaku. KPEI dituntut untuk menjadi Central Counterparty di pasar modal Indones ia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Untuk itu, KPEI terus meningkatkan layanannya kepada para pemangku kepentingan dengan merealisasikan berbagai program pengembangan dan meningkatkan kualitas operasional KPEI.
Di sisi lain, KPEI sebagai Self-Regulatory Organization juga berkomitmen penuh dan terlibat secara aktif dalam pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia serta upaya-upaya pendalaman pasar modal Indonesia. Laporan Tahunan KPEI 2015, yang memuat rangkuman pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan KPEI pada 2015, dapat menjadi sumber informasi dan referensi bagi seluruh pemangku kepentingan KPEI.
Berakhirnya 2015 sekaligus menandai pula akhir pelaksanaan Strategic Business Plan (SBP) KPEI periode 2012-2015. Meskipun kondisi pasar modal Indonesia sepanjang periode 2012-2015 terpengaruh oleh gejolak kondisi perekonomian global dan dalam negeri, tidak menyurutkan KPEI dalam melakukan transformasi organisasi dan merealisasikan agenda-agenda yang telah dicanangkan di dalam SBP 2012-2015 tersebut.
KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan Central Counterparty (CCP) di pasar modal Indonesia, menjalankan peran dan fungsinya, dan melakukan penyempurnaan secara berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas layanan, memperkuat teknologi dan sistem informasi, menyediakan regulasi yang sesuai dengan perkembangan kondisi dan tuntutan pasar sekaligus memastikan perlindungan kepada investor, serta menjalankan fungsi pengawasan dan penegakan hokum secara efektif.
Harmonisasi dan sinergi kegiatan dengan para pemangku kepentingan (Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia, para pelaku pasar dan pengguna jasa), transformasi organisasi, penguatan infrastruktur, dan pengembangan kegiatan usaha, menjadi kata kunci pembenahan berkelanjutan KPEI dalam meningkatkan kualitas layanan jasa dan produk di pasar modal Indonesia. Penyempurnaan berkelanjutan yang dilakukan KPEI di antaranya melalui pelaksanaan berbagai inisiatif strategis maupun inisiatif pendukung, pembaruan regulasi, pengawasan terhadap kegiatan transaksi dan kondisi para pelaku pasar, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan teknologi informasi, perluasan hubungan internasional, penerapan tata kelola Perusahaan yang baik, serta pengelolaan keuangan Perusahaan yang baik. Keseluruhan upaya tersebut akan mewujudkan KPEI sebagai CCP yang berkualifikasi internasional (Qualified CCP – QCCP).
PERFORMANCE HIGHLIGHT
KPEI berhasil membukukan Laba Komprehensif Positif di akhir 2015 sebesar Rp24,24 miliar
Keseluruhan pencapaian kinerja operasional dan keuangan, serta pelaksanaan program kerja dan upaya KPEI dalam pemenuhan standar internasional, menjadi tujuan utama Perusahaan dalam rangka meningkatkan layanan kepada pemangku kepentingan. Efisiensi biaya yang diterapkan oleh manajemen, membuat kinerja keuangan KPEI bernilai positif pada akhir 2015. Hal lain seperti pelaksanaan program kerja juga berhasil diimplementasikan sesuai dengan tahapan dan target waktu berdasarkan Strategic Business Plan periode 2012-2015. Keseluruhan pencapaian tersebut merupakan hasil kerja sama manajemen beserta seluruh karyawan.
Penurunan nilai transaksi bursa pada 2015 diikuti dengan berkurangnya penerimaan pendapatan usaha serta jasa pengelolaan dana jaminan. Hal itu terjadi karena struktur pendapatan usaha masih didominasi oleh jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham di bursa. Meski demikian, KPEI berhasil membukukan laba komprehensif positif di akhir 2015 sebesar Rp24,24 miliar. Meskipun KPEI merupakan lembaga nirlaba, mencetak laba merupakan hal yang penting. Selain demi kesinambungan perusahaan, pada akhirnya laba yang didapatkan KPEI akan dikembalikan ke pasar modal dalam bentuk berbagai program pengembangan. Dari sisi pelaksanaan inisiatif, 2015 merupakan tahun terakhir bagi KPEI dalam menjalankan SBP periode 2012-2015. Pada 2015, berbagai inisiatif memasuki proses finalisasi dan siap diimplementasikan pada 2016.
Rata-rata Nilai Transaksi Bursa Harian sepanjang 2015 mencapai Rp5,77 triliun
Tahun 2015 merupakan tahun pengembangan infrastruktur, penguatan peran dan fungsi Perusahaan, serta peningkatan kualitas produk dan layanan KPEI. Hal ini yang menjadi landasan kami dalam mengusung “Shaping The Roadmap Toward Qualified Central Counterparty (QCCP)“ sebagai tema Laporan Tahunan 2015. KPEI berupaya menjadi QCCP, yaitu CCP yang memenuhi prinsip-prinsip, standar, ketentuan, dan kualitas layanan dari regulator domestik maupun global. Kondisi ini semakin menegaskan komitmen dan peran KPEI dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Beberapa kebijakan yang diterbitkan pemerintah telah menunjukkan adanya pertumbuhan positif di triwulan IV 2015. Hal ini dibuktikan dengan tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang berhasil di pertahankan oleh Bank Indonesia di level 7,50% sampai akhir 2015. Nilai tersebut lebih rendah dibanding dengan tahun 2014 sebesar 7,75%. Selain itu, nilai inflasi pada akhir 2015 tercatat 3,35% jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebesar 8,36%. Sepanjang periode transaksi bursa di tahun 2015, kinerja IHSG mengalami penurunan sebesar 12,13%, yang ditutup pada akhir 2015 di level 4.593,01 dari sebelumnya 5.226,95 pada akhir 2014. Rata-rata nilai transaksi bursa harian sepanjang 2015 mencapai Rp5,77 triliun, turun sebesar 4,03% dibandingkan pada 2014, yang tercatat sebesar Rp6,01 triliun. Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa harian pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,10%, menjadi 5,93 miliar lembar saham, dibanding pada 2014 sebesar 5,48 miliar lembar saham. Rata-rata frekuensi transaksi bursa harian juga mengalami peningkatan sebesar 4,21% yang mencapai 221.583 kali transaksi, disbanding pada 2014 yang tercatat 212.635 kali transaksi.
521 Emiten per akhir tahun 2015
Dari sisi jumlah emiten, selama 2015 tercatat ada 16 (enam belas) emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan 2 (dua) emiten yang mencatatkan kembali sahamnya di bursa (relisting). Jumlah ini menurun dibanding pada 2014, yakni mencapai 23 (dua puluh tiga) emiten yang IPO dan 1 (satu) emiten yang relisting. Keseluruhan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menjadi 521 (lima ratus dua puluh satu) emiten per akhir tahun 2015. Sepanjang 2015 KPEI juga berhasil meraih pencapaian kinerja operasional yang baik. Rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian sebesar Rp2,42 triliun dan rata-rata volume penyelesaian transaksi bursa harian sebanyak 1,9 miliar lembar saham. Nilai rata-rata penyelesaian mengalami penurunan, sebaliknya rata-rata volume penyelesaian justru meningkat, dibandingkan pada 2014. Sementara itu, rata-rata efisiensi nilai dan rata-rata efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa harian pada 2015, sebagai hasil dari proses kliring yang dilakukan oleh KPEI, tercatat sebesar 43,11% dan 50%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Laba
KPEI berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp24,24 miliar pada 2015 mengalami penurunan dibanding pada 2014 yang sebesar Rp98,83 miliar. Sejalan dengan nilai laba komprehensif, laba usaha Perusahaan tercatat sebesar Rp37,51 miliar, turun sebesar 67,31% dibanding pada 2014 yang sebesar Rp114,74 miliar.
Aset
Pada 2015 total aset KPEI mengalami peningkatan sebesar 11,51%, menjadi Rp3,53 triliun, dibanding pada 2014 senilai Rp3,17 triliun.
RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan analisis para ekonom, perekonomian Indonesia pada 2016 akan lebih baik dibandingkan pada 2015. Kekhawatiran sejumlah pihak bahwa modal asing yang diinvestasikan di Indonesia akan ditarik pulang ke Negara asalnya, diharapkan tidak terjadi. Sebaliknya, dana asing baru akan masuk ke Indonesia dengan tanda-tandanya antara lain terjadi pemulihan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan membaiknya kinerja IHSG.
Tahun 2016 merupakan tahun implementasi berbagai program kerja yang telah dipersiapkan pada tahun sebelumnya dan menjadi tahun pertama KPEI dalam menjalankan SBP baru untuk periode 2016-2020. Pada 2016, beberapa program kerja yang menjadi focus utama Perusahaan yang akan dilaksanakan di antaranya implementasi Institutional Delivery, implementasi General Clearing Member, pengembangan sistem Third Party Repurchase Agreement, pengembangan penyelesaian transaksi bursa T+2, pengembangan securities financing, dan implementasi derivatif dengan underlying indeks obligasi.
KPEI meyakini bahwa dengan meningkatkan integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas, KPEI akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Situasi seperti ini memberikan peluang bagi KPEI untuk menunjukkan kinerja yang lebih maksimal sehingga mampu memberikan layanan terbaik kepada pelaku pasar pada khususnya dan kepada seluruh pemangku kepentingan pada umumnya.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id