STRENGTHEN TOGETHERNESS BUILDING THE FUTURE
Kebersamaan merupakan salah satu modal dalam menghadapi tantangan selama tahun 2016 karena berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Oleh karena itu Perseroan berkomitmen untuk memperkuat kebersamaan membangun masa depan yang lebih baik dan unggul dalam persaingan. Kebersamaan dibentuk secara internal dan eksternal yang mengikutsertakan pemangku kepentingan seperti pemasok dan bank. Untuk itu Perseroan menjalankan beberapa hal penting dalam memperkuat kebersamaan yaitu mempertajam sasaran pangsa pasar dan promosi, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, melakukan efisiensi dan meningkatkan mutu.
Dalam bidang pemasaran, kebersamaan untuk meningkatkan promosi produk dilakukan dengan bekerjasama dengan credit card center dan mempertajam sasaran pangsa pasar. Sedangkan kebersamaan internal dilakukan dengan menanamkan kepedulian untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), penggunaan energi yang efisien dan peduli terhadap keadaan sosial masyarakat sekitar serta partisipasi terhadap penanggulangan bencana.
Melihat langkah-langkah yang sudah diambil dalam kebersamaan, Perseroan telah mewujudkan komitmen “Memperkuat Kebersamaan Membangun Masa Depan”, sehingga dapat mendistribusikan produk dan jasa yang berkualitas dan menghasilkan kinerja yang optimal demi kemajuan Perseroan dan entitas anak.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Mencatatkan Laba Tahun Berjalan Rp316,40 Miliar
Dalam tahun yang penuh tantangan, Perseroan masih dapat mempertahankan kinerjanya dengan membukukan Pendapatan usaha sebesar Rp1,38 triliun pada tahun 2016, meningkat dari tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan Perseroan pada awal tahun 2016, maka pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp1,38 triliun tersebut mencapai 90,7%. Pada tahun 2016, Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp316,40 miliar, meningkat cukup signifikan dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp91,83 miliar. Sejalan dengan kenaikan Laba tahun berjalan, maka Laba per Saham Dasar juga mengalami peningkatan dari Rp1,32 per lembar saham pada tahun 2015 menjadi Rp8,4 per lembar saham pada tahun 2016.
Jumlah Aset Perseroan sebesar Rp6,6 Triliun
Beban pokok penjualan tahun 2016 turun dibanding tahun sebelumnya. Adanya kenaikan beban perbaikan dan perawatan kawasan, beban pajak dan beban gaji mengakibatkan beban usaha Perseroan meningkat 4,5% menjadi Rp970,76 miliar pada tahun 2016. Meskipun beban usaha meningkat, namun laba usaha Perseroan pada tahun 2016 masih mampu meningkat sebesar 47% menjadi Rp46,62 miliar. Pada akhir tahun 2016, jumlah aset Perseroan sebesar Rp6,6 triliun meningkat sebesar Rp134,5 miliar atau 2,1% dibandingkan jumlah aset tahun sebelumnya sebesar Rp6,47 triliun. Jumlah liabilitas pada akhir tahun 2016 turun sebesar 9,7% menjadi Rp1,82 triliun, sementara jumlah ekuitas pada akhir tahun 2016 sebesar Rp4,78 triliun, meningkat 2,1% dibanding tahun sebelumnya.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan
Jumlah pendapatan yang berhasil dibukukan Perseroan selama tahun 2016 sebesar Rp1,38 triliun, sedikit meningkat dibandingkan dengan pendapatan usaha pada tahun 2015. Segmen jasa telekomunikasi dan segmen real estat membukukan kenaikan kinerja di tahun 2016 masing masing sebesar 11,6% dan 2,4%. Di sisi lain, segmen hotel dan jasa manajemen perhotelan mengalami penurunan kinerja masing-masing sebesar 3,2% dan 16,8% di tahun 2016.
Laba Tahun Berjalan
Jumlah beban pajak penghasilan Perseroan di tahun 2016 turun dibandingkan dengan beban pajak penghasilan tahun sebelumnya. Kenaikan laba usaha dan penurunan beban pajak penghasilan memberikan dampak yang positif, sehingga Perseroan menutup tahun 2016 dengan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp316,40 miliar, meningkat dibandingkan laba tahun berjalan tahun 2015 sebesar Rp91,83 miliar.
Jumlah Aset
Pada akhir tahun 2016, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp6,60 triliun, meningkat Rp134,5 miliar atau 2,1% dibandingkan jumlah aset akhir tahun 2015 yang sebesar Rp6,47 triliun.
RENCANA STRATEGIS
Tahun 2017 diprediksi oleh Bank Dunia sebagai tahun optimisme, dimana ekspektasi perbaikan ekonomi negara-negara maju akan menjadi pendorong penggerak perekonomian dunia. Sejalan dengan perekonomian global yang membaik, maka kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2016. Program percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah serta dikeluarkannya berbagai kebijakan di bidang ekonomi, fiskal dan hukum diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017. Untuk itu, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha Perseroan melalui 4 (empat) segmen usaha pada tahun 2017 meningkat sebesar 8,6% dari pencapaian Pendapatan Usaha tahun 2016.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id