CREATING NEW CITIES FOR GROWTH
Indonesia is a developing country with an abundant supply of natural resources, a fundamentally strong and growing economy, and a tourism sector with huge potential. However, there are still many places that lack the necessary infrastructure and other supporting facilities in order to maximize their potentials and further enhance economic growth in Indonesia. Together with local governments, strategic partners and likeminded multinationals, Jababeka would like to unlock the potential of Indonesia by Creating New Cities for Growth.
The blueprint for this ambitious plan is Jababeka’s flagship development – Kota Jababeka – a matured and independent city just east of Jakarta, which is home to more than 1 million people and about 2,000 companies from over 30 countries. Kota Jababeka has been built from scratch in just 25 years with manufacturing as the key driver for growth and the multiplier effect creating new businesses and opportunities that have turned a mere industrial park into the bustling city that it is today.
Kota Jababeka can be considered the most successful integrated township in Indonesia and key to this success is the synergy between high quality land development & property, a complete and top notch set of infrastructures, and supported by superb leisure & hospitality facilities. That synergy will be the basis of Jababeka’s new city development projects, which are not only expected to provide more growth and diversification for the Company, but at the same time these newly created cities are expected to drive Indonesia’s economic growth further, create jobs, improve education and bring more welfare to the Indonesian people.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp 2.931 miliar
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2.931 miliar pada tahun 2016, mengalami penurunan 7% dibandingkan dengan 2015. Pada pilar Land Development & Property mengalami penurunan penjualan sebesar 6% menjadi Rp 1.101 miliar pada tahun 2016 terutama disebabkan menurunnya kontribusi penjualan bangunan pabrik standar (standard factory buildings) dan rumah toko, meskipun terjadi peningkatan kontribusi penjualan kavling, perumahan dan dan apartemen.
Pendapatan dari Pilar Infrastruktur menurun 8% menjadi Rp 1.723 miliar sebagai akibat dari penurunan kontribusi penjualan listrik, yang disebabkan adanya kebocoran di salah satu boiler mesin pembangkit listrik. Sementara itu Pendapatan dari jasa infrastruktur lainnya (penyediaan air, pengolahan air limbah dan manajemen estat) dan dry port masingmasing meningkat 5% dan 26% selama tahun 2016. Pendapatan pilar Leisure & Hospitality membukukan kenaikan 2% pendapatan menjadi Rp 106,5 miliar pada tahun 2016.
Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar Rp 426,5 miliar
Secara absolut laba kotor Perseroan mengalami penurunan sebesar 10% menjadi Rp 1.243 miliar pada 2016. Marjin laba kotor konsolidasi untuk 2016 tercatat sebesar 42,4%, sedikit turun dibandingkan dengan 44,2% pada tahun 2015. Penurunan marjin laba kotor ini terutama disebabkan hasil dari bauran produk (product mix) dalam Pilar Land Development & Property, dimana kontribusi dari penjualan lahan kavling di Kendal dan apartemen cukup mempengaruhi pencapaian marjin laba kotor keseluruhan untuk pilar ini turun menjadi 76% pada tahun 2016, dibandingkan dengan 82% pada tahun 2015. Sementara marjin laba kotor untuk Pilar Infrastruktur dan Leisure Hospitality masingmasing tetap pada kisaran 21% dan 41% pada tahun 2016, dibandingkan dengan 21% dan 42% masing-masing pada tahun 2015.
Meskipun terjadi penurunan pendapatan dan laba kotor, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 426,5 miliar pada tahun 2016, meningkat 29% dibandingkan Rp 331,4 miliar pada tahun 2015. Faktor utama peningkatan ini adalah efek dari keuntungan selisih kurs sebesar Rp 132,7 miliar yang dibukukan pada tahun 2016 dibandingkan dengan rugi selisih kurs sebesar Rp 116,2 miliar di tahun 2015. Keuntungan selisih kurs neto tersebut merupakan jumlah dari keuntungan/kerugian selisih kurs pendanaan dan keuntungan dari kontrak lindung nilai (hedging), serta keuntungan/kerugian selisih kurs operasi, yang dapat ditemukan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 2016 yang diaudit.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Pada akhir tahun 2016, total Aset Perseroan tercatat sebesar Rp 10.734 miliar, 14% lebih tinggi dari 2015 sebesar Rp 9.740 miliar. Serupa dengan 2015, perubahan terbesar pada Aset terjadi akibat adanya peningkatan inventaris tanah dan lahan untuk pengembangan menjadi sebesar Rp 5.660 miliar pada tahun 2016, 10% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 4.686 miliar. Aset utama yang dimiliki Perseroan berasal dari persediaan tanah sebesar Rp 1.009 miliar dan tanah matang atau lahan untuk pengembangan sebesar Rp 4.183 miliar. Sedangkan sisanya merupakan Aset lainnya berupa inventaris non-tanah termasuk layanan, kondominium, pembangkit listrik dan persediaan infrastruktur.
Laba Bersih
Laba bersih KIJA 2016 tercatat sebesar Rp 426,5 miliar, meningkat sekitar 32% dari 2015 sebesar Rp 331,4 miliar. Faktor utama dari peningkatan tersebut disebabkan oleh penurunan pada pos biaya lainnya, yang merupakan akibat dari penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS selama 2016 yang berdampak positif pada laporan keuangan Perseroan.
Laba Kotor
Laba kotor Perseroan secara konsolidasi menurun sebesar 10% menjadi Rp 1.243 miliar pada tahun 2016, dibandingkan dengan Rp 1.389 miliar di tahun 2015. Marjin laba kotor untuk setahun penuh 2016 tercatat 42,4%, sedikit turun dari 44,2% di tahun 2015. Penurunan kinerja pada marjin laba kotor ini terjadi akibat dari bauran produk, dengan lebih banyaknya produk bermarjin lebih rendah yang terjual pada tahun 2016 dibandingkan dengan 2015. Penjualan produk yang bermarjin lebih rendah tersebut adalah penjualan apartemen di Cikarang dan lahan industri di Kendal yang harga jualnya relatif lebih rendah.
RENCANA STRATEGIS
Salah satu sektor yang diperkirakan prospektif dan tumbuh baik di 2017 masih berkaitan dengan struktur demografi, adalah properti. Kota Jababeka yang merupakan kota mandiri berbasis kawasan industry dengan kawasan perumahan dan komersial adalah kawasan yang terus berkembang. Perseroan siap menangkap peluang kebutuhan properti ini dengan menyediakan produkproduk yang dapat diserap pasar dan sesuai dengan tuntutan konsumen dan investor.
Untuk merealisasikan komitmen Perseroan terhadap konsumen, Perseroan selalu berusaha menyelesaikan pembangunan atas produk-produk yang telah diluncurkan sehingga dapat diserahterimakan sesuai dengan jadwal, antara lain Pembangunan Tower Mahakam dimulai pertengahan tahun 2016 dan akan diserahterimakan pada Desember 2018. Proses pembangunan superblok Mayfair, proyek patungan dengan PT Plaza Indonesia Realty Tbk di Kota Jababeka akan terus dilanjutkan dan dipasarkan untuk segmen menengah atas dengan hadirnya kantor pemasaran di lokasi proyek. Penyelesaian proyek ini direncanakan akan memakan waktu sekitar 3 tahun dan diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan di kawasan.
Selain itu, proyek kerjasama yang terbaru antara PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Grahabuana Cikarang (anak perusahaan Perseroan) yang baru ditandatangani pada kuartal 4 2016 lalu akan mulai dipasarkan pada tahun 2017 kepada segmen menengah atas dengan mengusung konsep mixed-use yang dilengkapi mal dari Jepang di Cikarang. Perseroan menyambut gembira pada perencanaan infrastruktur pemerintah di koridor timur Jakarta, seperti KRL Commuter Line direncanakan singgah di stasiun Cikarang pada tahun 2017, Light Rapid Transit (LRT) Cawang – Bekasi yang sedang dibangun dan direncanakan berlanjut hingga ke Karawang, dan pembukaan akses tol baru di Cikarang pada tahun 2017. Dengan adanya pengembangan infrastruktur pemerintah itu diharapkan dapat menikmati dampak positif bagi kawasan.
Sementara itu untuk kawasan industri di Kendal, Perseroan akan meneruskan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di kawasan tidak hanya sebagai komitmen kami kepada konsumen agar kegiatan usaha/produksi mereka dapat segera beroperasi melainkan juga untuk menarik lebih banyak calon investor datang. Konsep pengembangan yang akan dilakukan mengacu pada negara Singapura, yang merupakan negara asal mitra Perseroan, Sembcorp development. Selain itu, kami juga terus melanjutkan proses akuisisi lahan hingga 860 ha untuk tahap pertama dan gencar memasarkan kepada investor.
Meneruskan trend pertumbuhan tahuntahun sebelumnya, Perseroan optimis bisnis CDP akan mengalami pertumbuhan volume dan pendapatan di tahun 2017. Target pertumbuhan tersebut diharapkan dari sisi ekspor, Pusat Logistik Berikat (PLB) dan distribusi domestik berbasis multimoda. Di triwulan pertama tahun 2017, kegiatan gudang Pusat Logistik Berikat yang kedua (“PLB 2”) direncanakan dapat mulai beroperasi. Gudang PLB 2 ini dirancang seluas 10.000 meter persegi dan merupakan tahap pertama dari rencana total luas gudang 40.000 meter persegi.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id