PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Laporan Tahunan 2016

SUSTAINABILITY THROUGH IMPROVING BUSINESS PERFORMANCE

Tahun 2016 masih menjadi periode berat bagi perusahaan. Sebab pada periode inilah PT INTI (Persero) berupaya menggenjot peningkatan kinerja usaha agar terwujud bisnis yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan target tahun 2016, perusahaan menjalankan strategi bisnis melalui pengembangan portofolio pasar dan produk, pengembangan produk inovatif, pengembangan rantai pasokan yang lebih baik, kemitraan strategis dengan Pemilik teknologi, peningkatan kualitas manajemen proyek, dan penerapan manajemen risiko secara konsisten.

Untuk mendukung strategi tersebut, perusahaan melakukan efisiensi dan optimalisasi semua sumber daya, terutama sumber daya keuangan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan. Perusahaan juga menerapkan Parenting Strategy di semua lini bisnis dengan fokus pada kompetensi inti induk dan pada nilai yang tercipta melalui hubungan antara orang tua dan unit bisnisnya. Berbekal strategi ini, PT INTI (Persero) siap menghadapi tantangan industri dan mengamankan keberlanjutan bisnis perusahaan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Bersih sebesar Rp 681.078,4 juta atau naik 61,78%

Untuk mewujudkan visi dan misi tahun 2016, perusahaan menjalankan strategi bisnis melalui pengembangan portofolio pasar dan produk, pengembangan produk inovatif, pengembangan rantai pasokan yang lebih baik, kemitraan strategis dengan Pemilik teknologi, peningkatan kualitas manajemen proyek, dan penerapan manajemen risiko secara konsisten.

Implementasi strategi perusahaan menghasilkan optimalisasi penetrasi pasar di bidang usaha ICT, yaitu i-Perisalah di DPR, Sistem peringatan dini banjir (Smart Control Unit) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Smart Exchange untuk PT Pindad, PT Pertamina Dan PT Telkom, Spare Part Management System untuk PT Huawei Indonesia, NEC, PT Telkomsel, Seat Management untuk PT Kereta Api Indonesia.

Organisasi perusahaan dikembangkan dengan komposisi struktur 66,67% primary activity 33,33% supporting activity. SDM juga dilengkapi dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui pelatihan yang berkaitan dengan proyek sebesar 41,3%, pemasaran 2,81%, IT & engineering 8,54%.

Perusahaan mengelola proyek secara efektif dan efisien dalam hal biaya, kualitas, dan waktu. Manajemen Proyek menghasilkan Kinerja Perusahaan yang meningkat dibandingkan tahun 2015, yaitu Pendapatan Bersih sebesar Rp 681.078,4 juta atau naik 61,78% dibandingkan tahun 2015. Kontribusi terbesar bagi pendapatan Perusahaan adalah dari proyek PLTS Kementerian ESDM dan proyek TITO dari PT Telkom Indonesia. Pencapaian yang patut dicatat adalah penyelesaian pembangunan proyek TITO pada akhir tahun 2016, di mana proyek ini telah berlangsung sejak tahun 2011.

Kinerja per lini bisnis dibandingkan dengan RKAP 2016 menunjukkan bahwa pencapaian lini bisnis energi adalah 150,4%, lini bisnis ICT adalah 73,8%, jalur bisnis Infrastruktur dan Transportasi adalah 4,7%, dan lini bisnis pertahanan adalah 15%. Angka-angka ini menunjukkan bahwa penerapan strategi berbasis pasar (penetrasi pasar dan pengembangan pasar), memberikan pendapatan lebih besar daripada strategi berbasis produk (pengembangan produk dan diversifikasi).

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan
Selama tahun 2016, perusahaan berhasil membukukan Pendapatan Neto sebesar Rp 681.078,4 juta naik 61,78% dibandingkan tahun 2015. Pendapatan ini terutama masih berasal dari bisnis ICT, walaupun kontribusi bidang lain terutama bidang Energi mengalami peningkatan. Pendapatan pada tahun 2016 hanya tercapai sebesar 68,11% dari target RKAP 2016 yang sebesar Rp 1.000.000 juta.

Aset
Di tahun 2016, Total Aset Perusahaan adalah Rp1.366,83 miliar yang terdiri dari 35,02% Aset Lancar dan 64,98% Aset Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini turun sebesar Rp502,93 miliar atau 15,97% dari Rp1.869,76 miliar pada tahun 2015.

Liabilitas
Perusahaan membukukan total Liabilitas pada tahun 2016 sebesar Rp1.176,09 miliar yang terdiri dari 88,73% Liabilitas Jangka Pendek dan 11,27% Liabilitas Jangka Panjang. Nilai total Liabilitas ini turun sebesar Rp 169,37 miliar atau 12,59% dari tahun 2015. Penurunan liabilitas terutama disebabkan adanya pelunasan hutang MTN.

Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 190,741,1 juta, turun sebesar Rp 333,57 miliar atau 63,62% dari tahun 2015 yang sebesar Rp 524,31 miliar. Hal ini disebabkan perusahaan pada tahun 2016 mengalami kerugian komprehensif, dan terdapat kerugian aktuaria Program Pensiun Manfaat Pasti sebesar Rp 17,37 miliar.

RENCANA STRATEGIS

Indonesia Broadband Plan 2014-2019 merupakan kesempatan bagi PT INTI untuk mengimplementasikan Trade in Trade off (TITO), out site plan (OSP), perawatan kabel optik, antenna, perangkat sewa, optical material optimization dan penyedia jasa instalasi, uji commissioning, perawatan dan produk yang berkaitan dengan Sistem Smart City. PT INTI mengembangkan Produk Pencegah Pelanggaran Sinyal (GARANSI) bekerja sama dengan Litbang PT KAI dan BPPT. PT INTI juga bekerja sama dengan Korean Rail Signal Research Association (KRSRA) untuk mengembangkan sistem rem berbasis komputer (CBI) untuk lokomotif.

Di sektor transportasi udara, pengembangan bandara dan peningkatan lalu lintas bandara, membuka peluang bagi produk-produk PT INTI. Peluang untuk produk Riset dan Pengembangan gabungan PT INTI (LIPI, ITB, dll) seperti Automatic Dependence Surveillance Broadcasting (ADS-B) dan pemantauan cuaca (Weather Radar). Untuk itu PT INTI bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk mengembangkan produk-produk tersebut.

Perusahaan berencana untuk kembali merevitalisasi manufaktur dan meningkatkan daya guna atas sumber daya yang selama ini tidak produktif. Dengan demikian diharapkan INTI dapat berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri dan dapat mengembalikan jati dirinya sebagai perusahaan industri manufaktur bidang telekomunikasi. INTI pun telah memperkuat fondasinya untuk berbisnis di bidang Smart Energy, serta Pertahanan dan Layanan Digital (Defense and Digital Services). Sehingga, kami yakin INTI sudah siap dengan berbagai infrastruktur dan produk “genuine” yang prospektif dan dapat diandalkan untuk dapat menghadapi kebutuhan pasar.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
376
Kantor Akuntan Publik
Djoko, Sidik, Indra
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
inti, telekomunikasi,bumn,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF