TURNING THE PAGE FOR BALANCED AND SUSTAINABLE GROWTH
Seiring dengan tren positif pertumbuhan ekonomi nasional serta fokus pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan infrastruktur bagi masyarakat, IIF senantiasa memaksimalkan perannya sebagai lembaga keuangan yang menjadi pelopor katalisator pembiayaan pengembangan infrastruktur nasional. Intensitas pengembangan infrastruktur dalam negeri yang tinggi tentunya memaksimalkan peran IIF yang bergerak dalam aspek pembiayaan melalui produk-produk investasi maupun jasa advisory yang ditawarkan.
Seiring meningkatnya kapasitas usaha IIF di tahun ini tentunya membawa Perusahaan memasuki babak baru dalam rencana pengembangan yang berkelanjutan. Tema ”Turning The Page for Balanced and Sustainable Growth (Memasuki Tahap Pertumbuhan yang Seimbang dan Berkelanjutan)” dalam Laporan Tahunan IIF 2016, merefleksikan era baru yang dijalani Perusahaan dalam meraih tujuan-tujuan bisnis yang dicanangkan. Setelah sebelumnya melakukan penguatan pilar-pilar usaha, maka saat ini merupakan saatnya bagi IIF untuk meraih momentum dengan menciptakan peningkatan kinerja bisnis yang signifikan.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
IIF Berhasil Memperoleh 10 Kesepakatan Pembiayaan Baru sebesar Rp3.781 Miliar
IIF berhasil memperoleh 10 (sepuluh) kesepakatan pembiayaan baru dengan total komitmen sebesar Rp3.781 miliar, sehingga total gross commitment menjadi Rp10.479 miliar pada akhir tahun 2016. Adapun yang menjadi proyek unggulan di tahun ini adalah proyek Gas Alam Cair BP Tangguh Train 3, Jaringan Serat Optik Palapa Ring II Koridor Tengah, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan.
Meskipun IIF berhasil meningkatkan jumlah komitmen, namun nilai laba bersih yang diperoleh dan pencairan target yang ada masih belum tercapai sesuai dengan ekspektasi. Hal ini disebabkan pembentukan tambahan pencadangan yang dilatarbelakangi beberapa nasabah yang kinerjanya belum sesuai harapan.
Sedangkan untuk aspek pendapatan, IIF mencatatkan perolehan sebesar Rp543,55 miliar yang meningkat 77% dari jumlah perolehan tahun 2015 sebesar Rp306,35 miliar. Komposisi pendapatan IIF di tahun ini mayoritas berasal dari pendapatan pembiayaan. Selain itu, jumlah pendapatan dari fee based income juga meningkat secara signifikan dari tahun sebelumnya.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Aset merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Pada 2016, aset Perusahaan mengalami kenaikan 96% atau sebesar Rp5.282 miliar. Aset 2016 tercatat sebesar Rp10.791 miliar dari Rp5.509 miliar pada 2015. Faktor kenaikan aset IIF dipengaruhi oleh peningkatan jumlah Kas dan Setara Kas senilai Rp2.512 miliar, pembelian efek-efek sebesar Rp1.523 miliar dan penyaluran pinjaman diberikan sebesar Rp1.166 miliar.
Liabilitas
Liabilitas adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan di masa datang pada pihak lain. Pada 2016, liabilitas mengalami peningkatan 158% atau Rp5.199 miliar menjadi Rp8.500 miliar dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp3.301 miliar. Peningkatan liabilitas ini disebabkan oleh pencairan pinjaman IFC sebesar USD215 juta dan pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp850 miliar, dan penerbitan surat utang IIF sebesar Rp1.500 miliar. Kenaikan tersebut ter-net-off dengan pembayaran pinjaman subordinasi sebesar Rp26,1 miliar dan selisih kurs.
Ekuitas
Ekuitas adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan. Pada 2016, jumlah ekuitas IIF tercatat sebesar Rp2.290 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 4% atau sebesar Rp82,43 miliar, dibandingkan pada 2015 sebesar Rp2.208 miliar. Hal ini disebabkan oleh penambahan laba bersih selama tahun berjalan sebesar Rp101,27 miliar yang ter-net-off dengan penurunan penghasilan komprehensif lain sebesar Rp18,85 miliar.
RENCANA STRATEGIS
Prospek usaha IIF di tahun mendatang memiliki peluang yang baik. Meskipun belum dapat dipastikan karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh signifikan, setidaknya dari target volume komitmen yang masuk, IIF telah memiliki gambaran yang jelas terkait jumlah pendapatan yang dapat direalisasikan di tahun 2017 mendatang. Komitmen ini didapat dari proposal pembiayaan yang belum disetujui pada 2016 dan baru dapat diproses pada 2017. Gambaran tersebut diperoleh dari pendekatan yang terus menerus terhadap pelaku usaha di bidang infrastruktur dan memanfaatkan strategi serta keunggulan yang dimiliki oleh IIF.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id