STRENGTHENING FOUNDATION FOR PERFORMANCE ENHANCEMENT
Untuk dapat mencapai sebuah peningkatan dan sesuatu yang berkelanjutan, haruslah dibangun sebuah landasan yang kokoh, yang akan menjadi pijakan dasar untuk langkah-langkah berikutnya. Kekuatan dari landasan yang kuat akan menjadi faktor penentu bagi keberlangsungan dan keberlanjutan dari usaha yang dijalankan. Pembenahan dari hulu hingga ke hilir yang telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu kemudian disambut dengan perbaikan pada aspek produksi. Tahun 2016 menjadi tahun investasi, dimana Indofarma melakukan renovasi fasilitas produksi yang akan memberikan landasan yang kuat bagi kinerja Indofarma ke depan. Melalui investasi ini, Indofarma juga mengupayakan pemenuhan standarisasi regulasi farmasi di Indonesia, sebuah langkah yang diharapkan akan mampu menempatkan Indofarma sebagai cerminan entitas usaha yang mematuhi regulasi dalam menyediakan obat berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Penjualan Bersih sebesar Rp1,67 triliun
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk, atau Perseroan, turut mendukung program pemerintah dibidang kesehatan. Dukungan Perseroan tersebut dilakukan dengan cara menyediakan produk berkualitas, aman dan terjangkau khususnya dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini tidak bisa dilepaskan dari fungsinya sebagai Agen Pembangunan yang memiliki konsekuensi atas pengembangan usaha dengan prinsip dasar keberlanjutan dalam kualitas pelayanan kesehatan.
Kinerja keuangan Perseroan di tahun 2016 belum menunjukkan hasil yang optimal. Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan Penjualan Bersih sebesar 3,26% dibandingkan tahun 2015, dari Rp1,62 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,67 triliun di tahun 2016. Laba Bruto tumbuh 4,65% dibandingkan tahun 2015, dari Rp321,93 miliar di tahun 2015 menjadi Rp36,91 miliar di tahun 2016. Sementara Laba Usaha turun 39,13% dibandingkan tahun 2015, dari Rp54,93 miliar di tahun 2015 menjadi Rp33,44 miliar di tahun 2016. Sedangkan laba/rugi tahun berjalan turun dari laba Rp6,57 miliar di tahun 2015 menjadi rugi Rp17,37 miliar di tahun 2016. Adanya penurunan yang signifikan terutama disebabkan meningkatnya Beban Distribusi dan Beban Keuangan; khususnya Beban Keuangan yang meningkat 28,57%, dari Rp40,78 miliar di tahun 2015 menjadi Rp52,43 miliar di tahun 2016.
Kebijakan efisiensi dan multi source untuk bahan baku produk sesungguhnya telah tercermin dari pencapaian antara realisasi dan target tahun 2016. Beban Pokok Penjualan berhasil ditekan dengan pencapaian sebesar 87,63%, yaitu realisasi Beban Pokok Penjualan sebesar Rp1,32 triliun berbanding anggaran Beban Pokok Penjualan yang sebesar Rp1,51 triliun. Demikian pula dengan Beban Usaha, dimana pencapaian antara realisasi dan target mampu mencapai 89,74%, yaitu realisasi Beban Usaha sebesar Rp318,50 miliar berbanding anggaran yang sebesar Rp354,92 miliar. Hal ini menunjukkan keberhasilan kebijakan untuk menekan biaya hingga
mampu memberikan dampak yang cukup baik terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Penjualan
Tahun 2016 Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,67 triliun, meningkat 3,26% jika dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp1,62 triliun. Peningkatan disebabkan adanya pertumbuhan penjualan pada produk-produk generik.
Jumlah Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Jumlah Laba (Rugi) Sebelum Pajak Perseroan untuk tahun 2016 sebesar Rp18,92 miliar, menurun 233,48% atau Rp33,09 miliar dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp14,17 miliar. Sementara Laba Tahun Berjalan Perseroan turun Rp23,93 miliar atau 364,52% dari Rp6,56 miliar ditahun 2015. Penurunan Laba tahun berjalan disebabkan adanya peningkatan beban keuangan di tahun 2016.
Laba Bruto
Laba Bruto Perseroan untuk tahun 2016 sebesar Rp336.91 milliar, meningkat 4,65% atau Rp14,98 miliar dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp321,93 miliar. Peningkatan ini disebabkan fokus perseroan pada penjualan produk-produk yang memiliki margin tinggi.
RENCANA STRATEGIS
Tahun 2017 menjadi tahun dimana Perseroan akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pelaku usaha pada industri farmasi. Dengan investasi melalui perbaikan fasilitas produksi, Perseroan akan dapat meningkatkan utilitas asetnya, dan mampu merumuskan kebijakan strategis pada aspek lain yang mampu mendorong kinerja ke arah yang lebih baik. Efisiensi pada biaya distribusi akan menjadi perhatian Perseroan di tahun 2017. Hal ini terkait dengan kinerja entitas anak, IGM, yang menjadi tulang punggung distribusi produk Perseroan. Dengan melakukan efisiensi pada entitas anak yang menggawangi distribusi, Perseroan berharap mampu menekan biaya produksi, sekaligus memberikan kinerja keuangan yang baik pada level konsolidasian.
Pada aspek kinerja keuangan, Perseroan mengupayakan peningkatan Penjualan Bersih dan Beban Keuangan sebagai dua faktor penentu yang dapat mendorong peningkatan laba secara signifikan. Upaya peningkatan Penjualan Bersih akan ditempuh melalui perluasan cakupan produk pada e-catalogue, pasar reguler, peningkatan penjualan produk baru, peningkatan produktivitas, efisiensi beban operasional distribusi, sementara pengendalian Beban Keuangan akan dilakukan dengan terus meningkatkan pencarian multi financing yang kompetitif dan peningkatan kolektabilitas serta kualitas piutang. Dengan penekanan pada upaya tersebut, Perseroan berharap mampu mencetak laba tahun 2017 hingga mencapai Rp15 miliar.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id