PT HOLCIM INDONESIA, TBK

PT HOLCIM INDONESIA, TBK Laporan Tahunan 2016

THE WINNING ACE

Holcim Indonesia memulai perjalanan baru di mana konsolidasi dua raksasa dalam Grup LafargeHolcim bersinergi dan dioptimalkan untuk menghasilkan manfaat maksimal bagi Perseroan, pemegang saham, dan para pemangku kepentingan. Holcim Indonesia lebih dari siap untuk memenangkan pasar di Indonesia dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa, So The World Builds Better. Perilaku ACE merupakan refleksi dari upaya Holcim Indonesia untuk menjadi lincah (Agile) di tengah kondisi pasar dan dunia yang senantiasa berubah, memupuk kolaborasi (Collaboration) yang semakin kuat, dan mendorong kemajuan pemberdayaan (Empowerment) guna mencapai tujuan usaha Perseroan. Perilaku ACE bertujuan untuk menyelaraskan dan memastikan efektivitas bisnis, khususnya melalui kerjasama (Collaborative), mengembangkan proses yang sederhana (Simplified), serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas (Transparency and Accountability) demi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan para pemangku kepentingan.

Holcim Indonesia telah menetapkan landasan yang kuat untuk memanfaatkan peluang dan meraih pasar yang lebih besar. Holcim Indonesia kini menjadi bagian dari organisasi dengan lebih dari 90.000 karyawan di seluruh dunia dengan standar, pengetahuan, keahlian, dan jaringan internasional, dan bertekad untuk menang  di pasar yang sangat kompetitif saat ini.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan berhasil mempertahankan posisi Tiga Besar di bisnis semen Indonesia

Perseroan sepanjang 2016 akan mengajak Anda lebih dekat pada bagaimana Holcim memperkuat sinergi di dalam Perseroan dengan menjadi ACE: Agile atau lincah/cekatan, Collaborative  atau memperkuat kerja sama tim, & Empowerment atau mendorong pemberdayaan. Model perilaku ini menjadi kunci bagi Holcim untuk terus meningkatkan keunggulan dan reputasi Perseroan. Saat ini, Indonesia telah menjadi pasar semen terbesar di wilayah Asia Pasifik, diikuti oleh Vietnam (55,7 juta ton), Korea Selatan (49,6 juta ton), Jepang (43 juta ton),  dan Thailand (29 juta ton). Indonesia juga memiliki kapasitas produksi semen terbesar di regional yang mencapai 100 juta ton. Secara global, dunia di mana LafargeHolcim Group beroperasi kian berubah dengan cepat, dan akan terus berubah di tahun-tahun mendatang. Holcim melihat ada dua tren besar yang akan mempengaruhi industri, yaitu urbanisasi dan digitalisasi.

Meskipun menghadapi persaingan ketat di pasar, Perseroan juga berhasil mempertahankan posisi dalam tiga besar pemain bisnis semen di Indonesia, sekaligus mempertahankan pangsa pasar sebesar 16,5% per 31 Desember 2016. Komitmen Holcim pada kinerja berkelanjutan juga diakui di tingkat nasional. Perseroan menerima “Sustainable Business Award” untuk Kategori Manajemen Energi Terbaik dari Global Initiatives, serta “Social Business Innovation Award” dari Warta Ekonomi.

Kenaikan Total Aset sebesar 14,14% menjadi Rp19,77 triliun

Di tengah persaingan ketat yang telah membuat harga jatuh, Perseroan memperoleh keuntungan dari integrasi Holcim dan Lafarge sehingga menghasilkan kenaikan penjualan bersih sebesar 2,34%, dari Rp9,24 triliun menjadi Rp9,45 triliun. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh kenaikan penjualan semen domestik dan klinker sebesar 8,82% (dari 9,10 juta ton pada 2015 menjadi 9,90 juta ton pada 2016) serta penjualan agregat 16,93% (dari 2,32 juta ton pada tahun 2015 menjadi 2,71 juta ton pada tahun 2016). Hasil lebih lanjut dari integrasi tersebut adalah kenaikan total aset sebesar 14,14% menjadi Rp19,77 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini memberi Holcim keuntungan lebih besar karena dapat melayani pasar yang lebih luas, memanfaatkan jaringan layanan Holcim, dan memperkuat posisi di antara pemain semen yang sudah mapan di Indonesia. Meningkatnya persaingan, ditambah dengan melemahnya permintaan, telah menekan harga dan mengakibatkan penurunan laba kotor sekitar 8,96% dari Rp2,14 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,95 triliun pada 2016, meskipun ada beberapa langkah penghematan biaya yang dilakukan di 2016.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjualan
Per 31 Desember 2016, Perseroan berhasil meraih penjualan bersih sebesar Rp9,46 triliun, meningkat tipis 2,37% dari Rp9,24 triliun pada tahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan penjualan semen dan klinker termasuk ekspor.

Aset
Berdasarkan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tahun 2016, komposisi total aset Perseroan terdiri dari 12,35% aset lancar dan 87,65% aset tidak lancar. Total aset Perseroan naik 13,77%, dari 17,37 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp19,76 triliun pada Desember 2016. Kenaikan jumlah aset terutama disebabkan oleh kenaikan aset tidak lancar.

Ekuitas
Ekuitas bersih yang berasal dari pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar 4,6% dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,44 triliun. Hal ini disebabkan adanya kerugian komprehensif sebesar Rp274,32 miliar dan pembagian dividen sebesar Rp114,94 miliar.

RENCANA STRATEGIS

Investor yang membutuhkan keamanan di tengah naiknya suku bunga dan menguatnya dolar AS di kawasan yang bergantung pada perdagangan tidak  perlu melihat yang lain selain Indonesia. Pertumbuhan ekonomi negara terbesar di Asia Tenggara ini sebagian besar didorong oleh domestik, yang tidak terpengaruh oleh turbulensi perdagangan global. Indonesia telah menjadi titik terang yang langka di kawasan dimana ekonomi berbasis perdagangan, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, sedang berjuang mengatasi pertumbuhan yang lambat. Perekonomian Indonesia tumbuh 5,0% tahun lalu dari 4,8% pada tahun 2015, dan angka ini diproyeksikan akan tumbuh 5,1% tahun ini.

Rupiah Indonesia telah menjadi salah satu mata uang regional yang kuat meskipun  cenderung rentan terhadap kenaikan suku bunga dan dolar AS yang kuat. Sebagai ibu kota, Jakarta sendiri mengumpulkan $7 miliar uang denda dari program amnesti pajak pemerintah terhadap senilai $270 miliar aset luar negeri yang tidak dideklarasikan; Sejauh ini $10 miliar telah kembali ke tanah air. Tanda-tanda pemulihan siklis mendorong investor asing masuk ke saham Jakarta yang memiliki harga terjangkau. Tak mengherankan, kondisi kelebihan pasokan di industri semen nasional yang terjadi di 2016 diprediksi akan berlanjut pada 2017-2020. Produsen semen juga mendapat tekanan dari harga batu bara dan listrik yang lebih tinggi. Sementara itu, biaya terkait energi diperkirakan mencapai sekitar 38% dari total biaya produksi di sektor ini. Oleh karena itu, industri semen di tahun 2017 akan memerlukan kenaikan permintaan semen yang signifikan, terutama dari peraturan yang lebih baik mengenai pembangunan infrastruktur dan pasar properti yang mengalami rebound.

Dari perspektif internal, Holcim memiliki potensi untuk tumbuh pada tahun 2017, dengan pendapatan didukung oleh akselerasi solusi total Perusahaan, Geocycle, serta pengelolaan biaya yang berkelanjutan dan program optimalisasi distribusi. Meskipun melihat adanya tantangan di masa depan, kami tetap percaya dapat mengupayakan pertumbuhan melalui nilai tambah, seraya menjaga keberlanjutan Perseroan sejalan dengan Plan 2030 LafargeHolcim Group.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
119
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
holcim,semen,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF