TAKING A QUANTUM LEAP TO GROW
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Berhasil Membuka 8 Bioskop Baru
Perseroan meyakini dengan semakin bertambahnya jumlah bioskop yang dimiliki Perseroan, maka sumber-sumber pendapatan Perseroan pun akan semakin bertambah yang pada akhirnya akan mampu mendorong pencapaian kinerja keuangan yang lebih baik.
Perseroan berhasil menutup tahun 2016 dengan pembukaan 8 bioskop baru yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Pencapaian membanggakan ini juga didukung dengan telah dibukanya bioskop-bioskop Perseroan di kota-kota tertiary seperti Mojokerto, Purwokerto dan berbagai kota lainnya. Sehingga saat ini fasilitas dan layanan bioskop Perseroan sudah mulai menjangkau kota-kota di luar Jakata dan sekitarnya.
Perseroan Membukukan Pendapatan Neto sebesar Rp574,98 Miliar
Ekspansi usaha yang terus dilakukan Perseroan terbukti mampu meningkatkan pendapatan Perseroan. Di tahun 2016, Perseroan berhasil membukukan pendapatan neto sebesar Rp 574,98 miliar meningkat 43,97% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp 399,37 miliar.
Pendapatan dari sektor bioskop tetap menjadi kontributor utama atas pendapatan neto Perseroan dengan total kontribusi sebesar 65,71% dari seluruh total pendapatan neto Perseroan di tahun 2016. Pendapatan dari sektor bioskop di tahun 2016 telah menyumbang sebesar Rp 377,84 miliar dan meningkat 53,24% dari tahun sebelumnya yang tercatat di angka Rp 246,57 miliar. Peningkatan pendapatan dari sektor bioskop ini utamanya berasal dari meningkatnya jumlah penonton. Hal ini disebabkan dari bertambahnya jumlah bioskop Perseroan dari 19 menjadi 27.
FINANCIAL HIGHLIGHT
#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Graha Layar Prima, Tbk. tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#
Pendapatan
Pada tahun 2016, Perseroan mencatat Pendapatan sebesar Rp 574.98 miliar, naik 43.97% dari pendapatan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 399.37 miliar. Peningkatan pendapatan Perseroan terutama berasal dari berbagai sektor, termasuk sektor bioskop yang meningkat 53,24% dibandingkan tahun 2015. Peningkatan pendapatan dari sektor bioskop ini terutama karena meningkatnya jumlah film box office yang tayang di tahun 2016 yakni sebanyak 371 judul film, sedikit meningkat dari tahun 2015. Selain itu, penyesuaian atas harga tiket dan tingkat okupasi yang meningkat juga mempengaruhi peningkatan pendapatan.
Kerugian Bersih Tahun Berjalan
Perseroan membukukan kerugian bersih tahun berjalan sebesar Rp15,50 miliar pada tahun 2016, menurun 54,15% dibandingkan tahun 2015 yang mencatat kerugian sebesar Rp 36,06 miliar. Penurunan kerugian bersih tersebut salah satunya disebabkan dari adanya peningkatan pendapatan neto perusahaan sebesar 43,97% dibandingkan dengan pendapatan neto perusahaan pada tahun sebelumnya.
Aset
Jumlah Aset Perseroan pada 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp1.299,84 miliar, meningkat sebesar 62,74% dari jumlah aset tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 798,71 miliar.
Liabilitas
Jumlah Liabilitas Perseroan pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp 187,76 miliar menurun 40,66%, dari jumlah liabilitas tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 316.40 miliar. Penurunan liabilitas ini disebabkan oleh adanya pelunasan seluruh utang Perseroan ke Bank.
Ekuitas
Jumlah ekuitas yang dibukukan Perseroan pada akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp1.112,08 miliar atau meningkat 130,57% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp482.31 miliar. Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu di tahun 2016.
RENCANA STRATEGIS
Perseroan menilai, perkembangan usaha perbioskopan nasional hingga kini masih memiliki prospek usaha yang sangat baik. Masih banyak kota-kota potensial yang dapat dikembangkan secara baik untuk industry berbioskopan. Seperti di tahun 2015, di tahun 2016 Perseroan juga mulai mengembangkan bioskop di kota-kota selain Jakarta, Bandung dan sekitarnya. Kota potensial dimana Perseroan berhasil membuka bioskop di kota tersebut salah satunya adalah Mojokerto. Dimana bioskop Perseroan adalah satu-satunya bioskop di Kota Mojokerto. Selain itu ada pula kota Purwokerto, Medan, Palembang dan Manado. Di tahun-tahun yang akan datang, hal ini akan tetap menjadi strategi Perseroan dimana pembangunan bioskop baru tidak akan dipusatkan hanya di Jakarta dan sekitarnya namun juga kota-kota berpotensial lainnya di sepanjang Indonesia.
Untuk itulah Perseroan yakin dan percaya atas prospek usaha perbioskopan akan mampu bertumbuh positif dan pesat dalam tahun-tahun yang akan datang. Khususnya di tahun 2017, Perseroan percaya akan mampu mencapai peningkatan kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik dibanding tahun 2016.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id