MEMPERKUAT ALIANSI STRATEGIS MELALUI SINERGI BISNIS
PT. GARAM sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang usaha industri agro dan farmasi khususnya pengolahan garam mempunyai peranan sebagai agen pembangunan untuk tetap konsisten menjaga terjaminnya ketersediaan Garam Nasional, serta senantiasa berupaya mewujudkan kedaulatan pangan di bidang garam. Hal ini sebagai trigger untuk meningkatkan kinerja operasional, keuangan serta mensinergikan aliansi strategis industri garam baik dengan pihak swasta maupun dengan sinergi BUMN atau Anak Usaha BUMN. Pada penyusunan laporan tahunan 2016, kami mengacu pada kriteria ARA 2016. Kami juga telah menyediakan referensi kriteria ARA 2016 yang di sajikan pada halaman Pembuka. Harapan kami hal ini memudahkan stakeholders dalam memahami alur penyajian Laporan Tahunan kami.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Berhasil Mencapai Laba Sebesar Rp.52.144.256.000
Perkembangan posisi keuangan perusahaan selama tahun 2011 s/d 2016 fluktuatif. Pada tahun 2012 mengalami kenaikan kemudian menurun pada tahun 2013 dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2015 dan 2016. Terjadi kenaikan jumlah Aset pada tahun 2016 yang mencapai 110% dari tahun 2015. Kenaikan ini terjadi karena adanya penambahan aset berupa aset yang belum tercatat dalam laporan keuangan dengan mengikuti program tax amnesti dan pembelian beberapa alat berat berupa excavator.
Terjadi peningkatan laba bersih ditahun 2016. Dengan dukungan penuh dari seluruh karyawan dan stakeholder, Perseroan berhasil mencapai laba tahun 2016 sebesar Rp. 52.144.256.000,- dari target RKAP 2016 sebesar Rp. 38.662.369.000. Total pencapaian laba Perusahaan tahun 2016 adalah 135%. Hal ini disebabkan meningkatnya penjualan karena persediaan garam yang melimpah dari hasil produksi tahun 2015. Jumlah nilai penjualan selama 5 tahun terakhir paling tinggi dicapai pada tahun 2013 yaitu Rp 268.872.638.000,-. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan harga garam yang cukup signifikan dan jumlah tonase yang terjual khususnya untuk impor, adanya perubahan kebijakan terhadap garam impor oleh pemerintah.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Laba (Rugi) Bersih
Terjadi peningkatan laba bersih ditahun 2016. Dengan dukungan penuh dari seluruh karyawan dan stakeholder, Perseroan berhasil mencapai laba tahun 2016 sebesar Rp. 52.144.256.000,- dari target RKAP 2016 sebesar Rp. 38.662.369.000,- .
RENCANA STRATEGIS
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi 2016, dampak real di sektor pangan yaitu meningkatnya konsumsi garam dan menuntut permintaan Garam semakin tinggi pula, serta pengembangan olahan garam setiap tahunnya baik sektor kesehatan, maupun energi. Perseroan meyakini dari pembahasan di atas bahwa bisnis garam berpeluang besar untuk tetap tumbuh dan berkembang, oleh karena itu Industri garam merupakan industri strategis dalam perekonomian Indonesia khususnya dimasa yang akan datang.
Prospek industri garam di Indonesia dinilai masih bagus dan akan tetap menjadi industri yang berkembang baik walau perekonomian global sedang melemah. Terkait dengan harga garam, diprediksi tahun 2016 masih akan tertekan. Harga garam diperkirakan maksimum Rp. 600.000 per ton (harga FOB). Pemerintah menargetkan produksi garam Nasional tahun 2017 sebesar 3,2 juta Ton atau meningkat 6% dibandingkan dengan target 2016 sebanyak 3 juta Ton dengan realisasi di tahun 2016 sebanyak 144.009 Ton yang diakibatkan oleh anomali cuaca.
Target produksi yang meningkat itu seiring kondisi cuaca yang diprediksi normal pada tahun ini. Peningkatan produksi ditopang perluasan lahan garam di Nusa Tenggara Timur, perluasan lahan garam tahun ini diharapkan mencapai 5.000 Hektar. Dengan terus berkembangnya industri garam, serta memperkuat daya saing, perusahaan merencanakan untuk membangun Pabrik Garam Industri di Camplong dengan kapasitas 10 Ton per jam.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id