PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA TBK

PT CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA TBK Laporan Tahunan 2016

CONSOLIDATION FOR A BRIGHTER FUTURE

Tahun 2016 merupakan tahun keberhasilan Perseroan dalam menjaga peningkatan kinerja usahanya secara berkelanjutan, baik kinerja investasi, kinerja operasional maupun kinerja keuangan. Pada kinerja investasi, di akhir tahun 2016 Perseroan mampu menambah konsesi ruas jalan tol setelah memenangkan proses tender jalan tol ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Ini adalah ruas jalan tol kedua Perseroan di wilayah Bandung Raya, setelah ruas jalan tol Soroja yang sedang dalam pelaksanaan konstruksi.

Pada kinerja operasional, Perseroan semakin memantapkan kompetensi sebagai operator jalan tol khususnya melalui penerapan sistem pembayaran tol secara non tunai, serta multi-card atau multi-bank, melalui kerjasama dengan beberapa Bank Pemerintah dan Swasta. Perseroan berkontribusi di depan mendukung GNNT atau Gerakan Nasional Transaksi Non-Tunai. Dua langkah strategis tersebut yaitu peningkatkan efisiensi pengoperasian dan pencapaian efektifitas penambahan ruas jalan tol baru, telah semakin memperkuat posisi Perseroan di industri pengusahaan jalan tol di Indonesia.

Kondisi ini menjadi landasan kuat Perseroan untuk terus mengembangkan diri secara berkelanjutan. Di sisi lain untuk memenuhi kebutuhan dana investasi yang besar, Perseroan telah memperkuat struktur permodalannya, dan menggali skema pembiayaan lainnya. Pencapaian tahapan pertumbuhan di tahun 2016 tersebut akan semakin membuka kesempatan besar yang dapat diraih Perseroan untuk menuju Konsolidasi Masa Depan Yang Lebih Cerah.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Konsolidasi Perseroan Sebesar Rp2.310 Miliar

Pada tahun 2016, Perseroan telah sukses mencatatkan kinerja yang menggembirakan sebagaiman terlihat dari Laporan Keuangan Konsolidasi Auditan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Pendapatan Konsolidasi Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 787 miliar atau 51,62% dari Rp 1.523 miliar pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 2.310 miliar pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan konstruksi Rp 596 miliar atau 135,6%, peningkatan pendapatan tol sebesar Rp 160 miliar atau 15,15% menjadi Rp 1.218 miliar dan peningkatan pendapatan jasa pengoperasian tol pada Entitas Anak sebesar Rp 11 miliar.

Laba Komprehensif Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 59 miliar atau 13,18% dari Rp 452 miliar pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 511 miliar pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan tol, peningkatan pendapatan konstruksi entitas anak GI, peningkatan pendapatan sewa dan jasa pengoperasian jala tol entitas anak CPI Pertumbuhan usaha Perseroan juga tercermin pada peningkatan Jumlah Aset yang dimiliki Perseroan.

Jumlah Aset Perseroan tumbuh dari Rp 6.187 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp7.937 miliar atau meningkat sebesar 28,30% pada tahun 2016 yang disebabkan peningkatan piutang kepada Pemerintah atas dana talangan tanah untuk proyek jalan tol Depok-Antasari dan Soreang- Pasir Koja, peningkatan uang muka kepada kontraktor atas proyek Depok Antasari dan Soreang Pasir Koja, serta peningkatan Hak Pengusahaan Jalan Tol atas proyek jalan tol Depok-Antasari dan Soreang Pasir Koja. Dari Jumlah Aset yang dimiliki Perseroan sebesar Rp 1.689 miliar merupakan Kas dan Setara Kas yang menunjukan tingkat kekuatan keuangan Perseroan yang sangat tinggi.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 1.239 miliar atau sebesar 61,50% menjadi Rp 3.254 miliar jika dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.015 miliar. Kenaikan liabilitas tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan Liabilitas Bruto kepada Pemberi Kerja atas kontrak konstruksi yang dilakukan oleh Entitas Anak sebesar Rp 134 miliar, peningkatan Utang Pemegang Saham atas pinjaman dana talangan tanah entitas anak kepada para Pemegang Saham sebesar Rp 375 miliar, peningkatan Pinjaman Bank untuk proyek jalan tol entitas anak sebesar Rp 666 miliar dan peningkatan kewajiban pajak sebesar Rp 39 miliar.

Ekuitas
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 511 miliar atau sebesar 12,26% menjadi Rp 4.683 miliar jika dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 4.172 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kinerja Perseroan selama tahun 2016 yang tercermin dalam Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 493 miliar dan kenaikan kepentingan non pengendali sebesar Rp 18 miliar.

Aset
Jumlah Aset Konsolidasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 1.751 miliar atau 28,30% menjadi Rp 7.937 miliar jika dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 6.187 miliar. Peningkatan ini terjadi karena bertambahnya aset lancar sebesar Rp 644 miliar atau sebesar 32,59% dari Rp 1.976 miliar pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 2.619 miliar pada tanggal 31 Desember 2016, meliputi peningkatan Piutang Kepada Pemerintah atas dana talangan tanah untuk proyek jalan tol entitas anak sebesar Rp 670 miliar dan peningkatan dana yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp 82 miliar. Bertambahnya aset tidak lancar sebesar Rp 1.107 miliar atau sebesar 26,29% dari Rp 4.211 miliar pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 5.318 miliar pada tanggal 31 Desember 2016, meliputi peningkatan Uang Muka kepada Kontraktor atas proyek jalan tol entitas anak sebesar Rp 49 miliar dan peningkatan Hak Pengusahaan Jalan Tol Entitas Anak sebesar Rp 1.001 milliar.

RENCANA STRATEGIS

Prospek usaha Perseroan sangat didukung oleh fokus percepatan pembangunan infrastruktur yang cukup masif pada periode 2015-2019 khususnya jalan tol baru sepanjang 1.050 kilometer dengan diantaranya adalah 3 ruas jalan tol yang dibangun Perseroan melalui entitas anak sepanjang 92 kilometer. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional merupakan acuan Rencana Struktur Ruang, mencakup kebutuhan pembangunan infrastruktur yang kemudian diturunkan lagi menjadi kebutuhan pembangunan prasarana jalan termasuk jalan tol. Perencanaan Pengembangan Wilayah Nasional tersebut diterjemahkan menjadi tahap Perancangan melalui paket program secara berjenjang sejak RPJM Nasional oleh Bappenas, Sistradar oleh Ditjen Perhubungan Darat, Renja Ditjen Bina Marga, hingga masterplan jalan tol nasional yang dilaksanakan oleh BPJT.

Pada periode 2015-2019 Pemerintah mencanangkan pembangunan jalan tol baru sepanjang 1.050 kilometer dan bersifat sebagai Proyek Strategis Nasional. Sumberdaya nasional difokuskan untuk realisasi percepatan pembangunan jalan tol, membalik sejarah pembangunan jalan tol 1978-2014 yang hanya 20 km per tahun menjadi 250 km per tahun di era 2015-2019. Jelas, ini kesempatan besar bagi Perseroan untuk memberikan kontribusi sesuai kompetensi yang dibangun selama 3 dekade tiada henti. Kontribusi minimal Perseroan adalah sekitar 9% atau 92 kilometer.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
372
Kantor Akuntan Publik
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
citramarganusaphalapersada,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF