PT BIMA MULTI FINANCE

PT BIMA MULTI FINANCE Laporan Tahunan 2016

ONE TEAM, ONE GOAL, ONE BIMA

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Total Nilai Pembiayaan Sebesar Rp1,3 Triliun

Sepanjang tahun 2016 Perusahaan telah menyalurkan pembiayaan lebih dari 140 ribu kontrak baru dengan total nilai pembiayaan sebesar hampir 1,3 triliun Rupiah. Terdapat penurunan nilai pembiayaan sebesar 4% dibandingkan total nilai pembiayaan di tahun 2015. Dari total tersebut, sebesar 62% merupakan pembiayaan sepeda motor, sebesar 35% merupakan pembiayaan mobil dan sisanya sebesar 3% merupakan pembiayaan lain-lain.

Walaupun terjadi penurunan nilai pembiayaan, total aset Perusahaan di tahun 2016 mencapai 1,4 triliun Rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 19% dibandingkan tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan portofolio pembiayaan Perusahaan. Hal positif lainnya adalah kenaikan ekuitas Perusahaan yang sudah mencapai 280 miliar Rupiah dimana level DER (debt-toequity ratio) Perusahaan masih berada di level sekitar 4x yang memungkinkan adanya ruang untuk ekspansi bagi Perusahaan.

Laba bersih Perusahaan turun dari 24 miliar Rupiah menjadi 23,3 miliar Rupiah. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan tunjangan karyawan sehubungan dengan ekspansi Perusahaan. Untuk mendukung kegiatan pembiayaan, Perusahaan memiliki beberapa sumber pendanaan. Bagi perusahaan pembiayaan, ketersediaan dana sangat penting untuk menjaga likuiditas serta mencari berbagai alternatif sumber dana yang terdiversifikasi untuk mencari biaya pendanaan yang kompetitif. Pada tahun 2016 sumber pendanaan utama Perusahaan masih berasal dari bank, baik dengan skema joint financing maupun channeling, dan dari penerbitan obligasi.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah Aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 1.425.996 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 229.246 juta atau sebesar 19,15% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 279.517 juta atau sebesar 34,36%. Peningkatan jumlah pembiayaan konsumen disebabkan adanya peningkatan jumlah pembiayaan Perusahaan untuk kendaraan bermotor selama tahun 2016.

Liabilitas
Perbandingan Liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah Liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 1.145.706 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 191.771 juta atau sebesar 20,10% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah hutang bank dan obligasi sebesar Rp 182.616 juta atau sebesar 19,80%. Peningkatan jumlah hutang bank dan obligasi disebabkan adanya kebutuhan pendanaan karena kenaikan pembiayaan kendaraan bermotor selama tahun 2016.

Ekuitas
Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 280.290 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 37.475 juta atau sebesar 15,43% apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan perolehan laba bersih Perusahaan sebesar Rp 23.306 juta selama tahun 2016.

RENCANA STRATEGIS

Perekonomian Indonesia diprediksi tidak nampak akan tumbuh pesat tahun 2017 karena harga-harga komoditas belum akan membaik dalam waktu dekat ini. Kebijakan Pemerintah untuk menstimulasi ekonomi masih dengan bunga acuan demi menjaga stabilitas inflasi. Hal-hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia akan tumbuh dikisaran 5 persen untuk beberapa tahun kedepan.

Hal lain adalah kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah telah menciptakan iklim bisnis yang bagus untuk pengusaha lokal. Berdasarkan riset Bank Dunia peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia terus membaik. Diharapkan meningkatnya investasi luar negri akan menopang ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh 5,5% pada tahun 2017.

Kedepannya, sesuai dengan target perusahaan di dalam melakukan integrasi system pengembangan yang lebih lanjut akan terus dilakukan dengan harapan sinergi antara tiap divisi yang bekerja dapat dijembatani oleh suatu system dan prosedur yang dapat berjalan sendiri dengan meminimalisasi fungsi kontrol dari karyawan.

Perusahaan juga dalam tahun 2017 akan mencoba melakukan penyempurnaan di dalam system DRC (Disaster Recovery Center) mengingat bahwa dengan semakin bertumbuhnya Perusahaan maka dipandang perlu adanya hal yang dilakukan tambahan di dalam mengantisipasi resiko yang bisa terjadi. Selain itu proses pengamanan fungsi dan control IT juga menjadi hal utama yang akan dikembangkan di tahun 2017.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Non Listed (PKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
206
Kantor Akuntan Publik
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath International)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
bimamultifinance,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF