PT BFI FINANCE INDONESIA, Tbk

PT BFI FINANCE Laporan Tahunan 2015

“OPTIMIZE • GROW • LEAD”
Dunia usaha saat ini senantiasa mengalami perubahan dan penuh tantangan. Keinginan pasar dan pelanggan yang dinamis membuat kami harus lebih efisien dan, yang terpenting, tangkas serta gesit dalam menanggapi perubahan yang terus-menerus. Selain itu, dalam masa ekonomi yang sulit, perusahaan semakin perlu membuat antisipasi dan rencana untuk hal-hal yang tak terduga. Fokus pada tahun 2015 adalah penguatan dan pendefinisian kembali bisnis inti Perusahaan, menyusunnya sesederhana dan seefisien mungkin, dengan teknologi dan perencanaan bisnis yang lebih mumpuni.

Tujuan Perusahaan adalah untuk menyempurnakan proses dan meningkatkan mobilisasi sumber daya demi mencapai hasil tertinggi dan terbaik dalam setiap kegiatan kami. Di BFI, sejak tahun 2014 Perusahaan telah memelopori berbagai program yang berfokus pada bisnis ritel di tingkat cabang, dan melanjutkan fokus pada peningkatan proses collection (penagihan piutang). Upaya ini terus dilakukan secara intensif sepanjang tahun 2015. Perusahaan melihat hasilnya dalam peningkatan produktivitas fungsi-fungsi yang kami tata ulang, rasio NPF dan roll-rates yang lebih baik dalam proses penagihan piutang dan pergerakan sumber daya manusia ke wilayah-wilayah di mana mereka dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.

Perusahaan juga meningkatkan efisiensi di cabang serta mengasah kemampuan sumber daya manusia untuk fokus pada produktivitas dan kinerja. Melalui strategi “Optimize • Grow • Lead”, fungsi-fungsi dan mobilitas sumber daya yang semakin ditingkatkan ini telah memberikan Perusahaan keunggulan untuk memperkuat pertumbuhannya tidak hanya untuk saat ini, melainkan juga untuk jangka menengah dan jangka panjang, dan terutama dalam masa-masa yang penuh tantangan. Perusahaan berdedikasi untuk membangun sebuah perusahaan yang mampu memberikan hasil dan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

PERFOMANCE HIGHLIGHT

Tahun 2015 Pertumbuhan Neraca Perusahaan Meningkat
Penurunan kondisi ekonomi di Indonesia mendorong Perusahaan untuk lebih selektif dalam pembukaan outlet (kantor cabang dan gerai). Total outlet yang dibuka di tahun 2015 adalah 7 (tujuh) outlet, menjadikan total outlet per akhir tahun 2015 menjadi 267 outlet. Perusahaan sangat memperhatikan jaringan distribusi bisnis, sejalan dengan langkah Perusahaan untuk tetap fokus pada segmen pembiayaan konsumen di berbagai wilayah Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan 2015 yang telah diaudit oleh auditor independen dari Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (anggota BDO International), dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material. Perusahaan mampu mencatat pertumbuhan neraca, antara lain sebagai berikut:

• Jumlah Aset meningkat sebesar Rp2.087 miliar atau 21,6% dari Rp9.683 miliar di tahun 2014 menjadi Rp11.770 miliar di tahun 2015.
• Ekuitas meningkat sebesar Rp452 miliar atau 12,7% menjadi Rp4.019 miliar dari Rp3.567 miliar di tahun 2014.
• Jumlah Pendapatan meningkat sebesar Rp532 miliar atau 23,1% menjadi Rp2.831 miliar di tahun 2015 dari Rp2.299 miliar di tahun sebelumnya.
• Laba Bersih mengalami pertumbuhan sebesar Rp50 miliar atau 8,3% menjadi Rp650 miliar, dibandingkan dengan Laba Bersih sebesar Rp600 miliar yang Perusahaan bukukan di tahun 2014.

Selain itu, Perusahaan pun berhasil menjaga posisi neraca agar tetap kuat dengan NPF 1,33% pada tahun 2015, dibandingkan dengan Non-Performing Financing (“NPF”) tahun 2014 sebesar 1,48% . Di luar itu, Perusahaan mendapatkan pemeringkatan Outlook Rating dari sebelumnya A+(idn)-Stable menjadi A+(idn)-Positive, di tengah kondisi industry yang kurang kondusif. Hal ini menunjukkan kemampuan yang baik dari tim manajemen BFI dalam mengelola bisnis.

Obligasi Sebesar Rp1 triliun
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus berupaya untuk tetap efisien dalam mencari sumber dana, baik dari bank dalam negeri maupun luar negeri, atau dari pasar modal. Tahun ini, Perusahaan berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2015 (tenor 1-3 tahun) sebesar Rp1 triliun. Perusahaan juga telah menandatangani perjanjian kredit bilateral dan sindikasi dalam mata uang Dollar AS sebesar USD235 juta dengan bank luar negeri dan fasilitas pinjaman bilateral lainnya dari bank rekanan di dalam negeri. Perusahaan juga melakukan roadshow ke berbagai negara Asia dan Timur Tengah untuk menarik minat para calon investor. Dalam hal struktur modal, rasio liabilitas terhadap ekuitas masih rendah, yaitu sebesar 1,6x. Struktur modal Perusahaan semakin efisien setiap tahun berkat kemampuan Perusahaan untuk mendiversifikasikan struktur pendanaannya.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Jumlah Aset meningkat sebesar Rp2.087 miliar atau 21,6% dari Rp9.683 miliar di tahun 2014 menjadi Rp11.770 miliar di tahun 2015.

Pendapatan
Jumlah Pendapatan meningkat sebesar Rp532 miliar atau 23,1% menjadi Rp2.831 miliar di tahun 2015 dari Rp2.299 miliar di tahun sebelumnya.

Laba
Laba Bersih mengalami pertumbuhan sebesar Rp50 miliar atau 8,3% menjadi Rp650 miliar, dibandingkan dengan Laba Bersih sebesar Rp600 miliar yang Perusahaan bukukan di tahun 2014.

Jumlah Piutang Bersih
Pertumbuhan dalam Jumlah Aset sebagian besar disebabkan oleh peningkatan Piutang Bersih sebesar 15,7% atau Rp1.340 miliar menjadi Rp9.898 miliar atau 84,1% dari Jumlah Aset pada tahun 2015, dibandingkan dengan Rp8.558 miliar atau 88,4% dari Jumlah Aset pada tahun 2014.

RENCANA STRATEGIS

Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2015. Berdasarkan hasil Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (“SPIME”) Bank Indonesia triwulan IV/2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 akan berada dalam kisaran 5,0-5,2%, lebih rendah dari kisaran perkiraan BI sebesar 5,2-5,6% yoy dan asumsi makro APBN tahun 2016 sebesar 5,3%.

Faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan Indonesia tahun 2016, antara lain, optimism terhadap meningkatnya pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan investasi seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, di mana sejak September hingga Desember 2015 pemerintah telah mengeluarkan tujuh paket ekonomi yang secara umum mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan meningkatkan investasi dengan memberikan stimulus bagi perekonomian.

Pemerintah telah mencanangkan reformasi fiskal yang lebih besar untuk belanja produktif, antara lain, untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan program kesejahteraan sosial. Namun demikian, kami masih perlu melihat implementasi penuh dari proyek-proyek pengembangan infrastruktur yang telah dicanangkan pemerintah tersebut.

Melanjutkan dua langkah strategis di tahun 2015, yaitu: Perusaahaan akan melakukan optimalisasi pertumbuhan dengan mengintensifkan prakarsa-prakarsa terkait produk dengan imbal hasil dan risiko yang dapat diterima, melanjutkan pengembangan kapabilitas jaringan distribusi dan memperkuat karakter dan kompetensi para karyawan di semua tingkatan. Selain itu, Perusahaan juga berharap adanya dukungan dan penyelarasan lebih lanjut terhadap industry pembiayaan oleh OJK. Dengan adanya beberapa peraturan baru yang telah diberlakukan, Perusahaan melihat banyaknya peluang bagi pembiayaan seperti BFI untuk tumbuh dan meraih pangsa pasar yang lebih besar. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi pertumbuhan pasar Perusahaan di mana kami dapat meningkatkan penyaluran pinjaman kepada masyarakat secara lebih luas.

BFI akan terus melakukan berbagai upaya untuk merealisasikan visi Perusahaan yaitu menjadi mitra solusi keuangan yang terpercaya yang turut berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, tantangan serta kesempatan yang dimiliki Perusahaan saat ini, sebagaimana diuraikan sebagai berikut.

Kekuatan
• Kecukupan modal yang kuat
• Kualitas aset yang baik
• Keahlian di sektor pembiayaan
• Jaringan bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
• Strategi yang baik dalam menjangkau pelanggan retail dan korporasi dengan basis pelanggan yang kuat
• Dalam hal penyediaan jasa pembiayaan, Perusahaan berusaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik dengan proses administrasi yang mudah dan cepat dan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian
• Interaksi yang baik dengan pelanggan sebelum dan setelah pembiayaan

Kelemahan
Tidak dimiliki oleh bank atau pemasok, sehingga tidak mempunyai akses langsung untuk dana murah dan captive pembiayaan. Strategi: dari tahun ke tahun Perusahaan telah membangun hubungan yang erat dan mendapat kepercayaan yang tinggi dari bank, pemasok dan pasar modal, serta telah berhasil melakukan diversifikasi sumber dana dan mengelola cost of fund dengan baik, yang terbukti dari rekam jejak Net Interest Margin yang kuat. Selama ini Perusahaan telah menjalin hubungan yang erat dengan dealer dan agen yang telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan bisnisnya. Strategi ini terus berlanjut hingga saat ini dan Perusahaan berkomitmen untuk memperkuat kerjasamanya dengan dealer dan pihak-pihak lain dalam rangka membangun basis originasi yang kuat.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Listed (PKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
682
Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Biro Administrasi Efek
PT Sirca Datapro Perdana
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Agen Pemeringkat
PT Fitch Ratings Indonesia
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
BFI Finance,laporan tahunan,2015,ritel,Indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF