BERBAGI BERSAMA, BERKELANJUTAN BERSAMA
Bank Jateng berhasil mencatat pencapaian kinerja keuangan sesuai koridor target yang ditetapkan, bahkan tumbuh melebihi rata-rata industri. Rasio keuangan Bank Jateng per 31 Desember 2016 menunjukkan pencapaian hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Pencapaian target finansial bukanlah titik kulminasi. Disamping target finansial, rencana bisnis 2016 telah memuat kebijakan strategis, untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Jateng secara berkelanjutan (sustainable growth). Selaras dengan hal tersebut, Bank Jateng memandang penting peran berbagi bersama akan mendukung tercapainya keberlanjutan bersama.
Bank Jateng memaknai rasa berbagi bersama adalah sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada stakeholder, dan atas kesadaran bahwa keberadaan kami tersebar dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat. Kesadaran berbagi bersama terealisasikan dal am keberpihakan program penyaluran kredit kami pada sektor usaha mikro dan kurang terjangkau akses pelayanan perbankan. Membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu pengurangan pengangguran serta penduduk miskin di Jawa Tengah melalui penyediaan permodalan untuk usaha mikro kecil. Hal ini ditunjukkan dalam 3 (tiga) tahun terakhir, porsi penyaluran kredit UMKM tumbuh hingga 49,80% lebih tinggi dibandingkan segmen konsumer dan segmen korporasi, yang masing-masing tumbuh 11,09% dan 9,62%.
Peningkatan penyaluran kredit usaha produktif kepada segmen UMKM, lebih berorientasi pada suku bunga ringan, persyaratan yang mudah serta kecepatan proses. Pada tahun 2016, Bank Jateng telah mempelopori suku bunga single digit untuk kredit usaha mikro, yang kemudian menjadi Gerakan Suku Bunga Rendah di Jawa Tengah bersama dengan OJK dan pemerintah provinsi Jawa tengah. Untuk menjangkau pelaku UMKM yang berada di pelosok desa, Bank Jateng ditunjuk Otoritas sebagai Apex Bank bagi BPR dan Koperasi di Jawa Tengah. Sinergi tersebut mendorong peningkatan financial inclusion dan laju perekonomian di Jawa Tengah. Sebagai bentuk komitmen pada usaha mikro, Bank Jateng akan mengembangkan unit layanan mikro dengan sistem implant office yang akan beroperasi secara rutin pada awal tahun 2017.
Namun demikian tanpa mengurangi perhatian Bank Jateng pada usaha mikro, Bank Jateng tetap konsisten dalam melakukan peningkatan penyaluran kredit usaha produktif untuk segmen Korporasi dalam rangka mendukung keberlanjutan roda pembangunan nasional, antara lain melalui: Kredit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); Kredit kepada Perguruan Tinggi dan sekolah; Berpartisipasi dalam kredit sindikasi (project financing) untuk proyek infrastruktur, seperti: jalan tol, pembangkit listrik, dan lainnya; Pembiayaan kepada perusahaan pembiayaan (multi finance); maupun Penyaluran kredit segmen industri besar (pabrik), property, tekstil, perhotelan, pariwisata, dan lainnya.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Aset Rp51,25 triliun, menjadikan Bank Jateng sebagai BPD dengan Aset terbesar ke- 2 diantara 26 BPD se-Indonesia
Laba usaha Bank Jateng tahun 2016 mencapai Rp 1,34 triliun atau tumbuh 17,94% dibandingkan periode tahun 2015 sebesar Rp 1,14 triliun. Secara nominal, laba usaha Bank Jateng tahun 2016 menduduki Peringkat ke-3 di antara 26 BPD. Keterbatasan permodalan Bank Jateng dalam jangka panjang dapat menghambat ekspansi usaha. Oleh karena itu, manajemen terus mengupayakan langkahlangkah peningkatan permodalan.
Aset Bank Jateng tahun 2016 tumbuh 25,22% menjadi Rp51,25 triliun. Disamping itu, dengan pencapaian aset sebesar Rp51,25 triliun, menempatkan Bank Jateng sebagai BPD dengan Aset terbesar ke- 2 diantara 26 BPD se-Indonesia. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat hingga 12,27% menjadi Rp 38,05 triliun pada Desember 2016. Secara nominal, DPK Bank Jateng tahun 2016 berada pada Peringkat ke-2 atau naik dari tahun sebelumnya yang berada pada peringkat ke-3, diantara 26 BPD se-Indonesia. Demikian juga penyaluran kredit Bank Jateng tahun 2016 mampu tumbuh 17,86% menjadi Rp 36,16 triliun. penyaluran kredit
Bank Jateng ini juga merupakan terbesar ke-2 diantara 26 BPD se-Indonesia.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) posisi 31 Desember 2016 sebesar 20, 25% Meskipun belum mencapai target, namun dibandingkan dengan realisasi CAR per 31 Desember 2015 sebesar 14,87% menunjukkan peningkatan sebesar 5,38%. Pada akhir tahun 2016, rasio NPL Bank Jateng sebesar 1,45% di bawah rencana sebesar 1,75%. Walaupun sedikit meningkat bila dibandingkan dengan rasio NPL tahun 2015 sebesar 1,26%, namun rasio NPL masih di bawah batasan sebesar maksimal 5%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Liabilitas
Liabilitas Bank Jateng Tahun 2016 mengalami peningkatan 22,55% menjadi Rp45.653.518 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp37.253.023 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan simpanan dari bank lain 180,92% sebesar Rp3.746.497 pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.333.631 yaitu peningkatan aktfitas simpanan Interbank Call Money dan Deposito Berjangka.
Ekuitas
Ekuitas tahun 2016 mengalami peningkatan 52,33% menjadi Rp5.592.182 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp3.670.937 juta. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan revaluasi aset sebesar 1.175 juta.
Kredit yang diberikan
Sampai dengan Desember tahun 2016 Jumlah Kredit Yang Diberikan mengalami peningkatan 17,57% menjadi Rp35.877.502 juta, dibandingkan tahun 2015 sebesar
Rp30.517.061 juta.
Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga (DPK) meningkat hingga 12,27% menjadi Rp 38,05 triliun pada Desember 2016. Secara nominal, DPK Bank Jateng tahun 2016 berada pada Peringkat ke-2 atau naik dari tahun sebelumnya yang berada pada peringkat ke-3, diantara 26 BPD se-Indonesia.
RENCANA STRATEGIS
Sejalan dengan visi, misi Bank Jateng maka arah kebijakan Bank Jateng tahun 2017-2019 adalah menjadikan Bank Jateng sebagai “Bank-nya Orang Jawa Tengah” (regional champion) yang juga mampu berkiprah dan memberikan kontribusi dalam skala nasional ( national player ) ; meningkatkan modal inti menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha kelompok 3 (BUKU 3), mampu memperluas produk dan jaringan; mengembangkan fasilitas dan fitur layanan yang memadai dan mampu bersaing dengan bank lain; serta menjadi pendorong dan penunjang perekonomian di Jawa Tengah.
Bank berkeyakinan arah dan prospek Bank Jateng mampu dicapai, dengan didukung berbagai kebijakan ekonomi dan pembangunan yang dilakukan pemerintah, dukungan pemegang saham, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko dan pengembangan teknologi , maka Bank optimis akan berdampak baik pada kinerja Bank Jateng. Melalui berbagai program strategis yang telah dijalankan, pertumbuhan bisnis Bank Jateng dimasa depan akan meningkat signifikan dan berkelanjutan.
Prospek Bank Jateng diyakini akan semakin baik. Dengan meningkatnya alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 4,9 triliun menjadi Rp 764,9 triliun pada 2017. Semakin besarnya alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa tersebut, mendorong peningkatkan aktivitas ekonomi di daerah dan desa, termasuk potensi pengembangan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) . Beroperasinya Kawasan Ekonomi Kendal, proyek PLTU Batang, perluasan bandara Wirasaba, pembangunan Semen Rembang dan lain- lain, Pertumbuhan kredit 2017 diproyeksikan pada kisaran 9-12% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran 10-14%.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id