MEMPERKUAT LANDASAN BISNIS
Menghadapi iklim perekonomian yang terus menghadirkan tantangan dan menuntut kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, Bank BNP terus berupaya memperkokoh fundamental bisnisnya agar semakin siap dalam menghadirkan produk dan layanan perbankan yang tepat sasaran dan memuaskan bagi setiap nasabahnya. Ini dilakukan seiring Bank BNP mulai menyeimbangkan fokusnya ke segmen-segmen yang diyakini akan menghadirkan tingkat pertumbuhan yang baik bagi Bank, dengan terus mempertimbangkan setiap aspek risiko dan menjalankan praktik tata kelola yang baik secara disiplin.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Fokus Menyalurkan Kredit pada Segmen Small Medium Entreprise (SME)
Sampai dengan tahun 2015, Bank BNP telah menyalurkan kredit sebesar Rp6,48 triliun. Sejalan dengan redefinisi target market Bank BNP, sebagian besar penyaluran kredit tersebut ditujukan pada segmen menengah ke bawah tanpa mengesampingkan segmen korporasinya dengan jenis kredit untuk Modal Kerja dengan nilai yang mencapai lebih dari Rp4,49 triliun dengan komposisi kredit sebesar 69,32% dari total kredit yang diberikan.
Kredit modal kerja Bank BNP tersebut disalurkan untuk pembiayaan sektor ekonomi seperti industri, pertanian, perdagangan, listrik, gas & air, transportasi, konstruksi, pertambangan dan lain-lain. Sedangkan konsentrasi penyaluran kredit dengan porsi/peringkat terbesar pada tahun 2015 dialokasikan untuk pembiayaan sektor ekonomi Perdagangan Besar dan Eceran dengan nilai kredit mencapai Rp2,44 triliun memegang porsi hampir 37,75% dari total penyaluran kredit Bank BNP.
Penyaluran kredit terbesar kedua ke sektor Industri Pengolahan sebesar Rp1,87 triliun dan peringkat ketiga adalah Sektor Ekonomi Lainnya, sekitar Rp1,42 triliun. Bank BNP masih mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya dengan baik diataranya Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BNP masih terus naik menjadi 90,17% dari semula 85,19% pada periode yang sama tahun sebelumnya, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BNP mengalami pertumbuhan 18,07% sejalan dengan kenaikan equity dari modal organic Bank BNP yang pada akhir Desember 2015 berada pada angka di atas Rp1 triliun dan Bank BNP tergolong dalam kelompok BUKU 2 secara perbankan nasional.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Laba Sebelum Pajak
Sepanjang tahun 2015, Bank BNP berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp90,31 miliar atau turun sebesar 30,77% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp130,41 miliar.
Aset
Total Aset Bank menurun sebesar 9,04% menjadi Rp8,61 triliun, seiring dengan menurunnya pertumbuhan kredit sebesar 3,85% menjadi Rp6,37 triliun di akhir 2015.
DPK
Dana Pihak Ketiga per akhir 2015 adalah Rp7,18 triliun, menurun sedikit dari akhir 2014.
Kredit
Bank BNP telah menyalurkan kredit sebesar Rp6,48 triliun.
Pendapatan Bunga
Pada tahun 2015 pendapatan bunga Bank tercatat Rp1.006 miliar, turun 7% dari Rp1.080 miliar di tahun 2014.
RENCANA STRATEGIS
Proyeksi makro yang cukup optimis sangat berpengaruh terhadap Rencana Bisnis Bank di tahun 2016 akan tetapi manajemen tetap lebih fokus melakukan internal improvement yang bertujuan memiliki landasan yang kuat dengan menetapkan langkah-langkah strategis dalam upayanya memantapkan positioning Bank BNP sebagai Bank menengah yang sehat, diantaranya dengan peningkatan peran dan fungsi manajemen risiko, penerapan Good Corporate Governance, pengupayaan permodalan dan aktiva yang sehat, peningkatan internal control, perbaikan model dan proses bisnis serta operasional, peningkatan kompetensi SDM, pengembangan IT, optimalisasi jaringan kantor yang ada dan pengembangan produk aktivitas disertai dengan monitoring terhadap PAB yang telah ada.
Sebagai upaya untuk mendukung dan mencapai komitmen atas tujuan dan sasarannya pada tahun mendatang, Bank BNP melakukan beberapa upaya/langkah strategis diantaranya:
1. Penerapan tata kelola perbankan yang sehat (Good Corporate Governance), perbaikan Risk Compliance Governance, peningkatan peran dan fungsi manajemen Risiko;
2. Mengupayakan permodalan dan aktiva yang sehat;
3. Penerapan model bisnis yang sesuai dengan kekuatan BNP;
4. Peningkatan internal kontrol: dual control, waskat, dan three lines of defense;
5. Perbaikan proses bisnis dan operasional: sarana, implementasi, dan review;
6. Peningkatan kompetensi SDM dan mewujudkan organisasi yang sehat;
7. Pengembangan Teknologi Informasi;
8. Optimalisasi jaringan kantor yang ada;
9. Produk dan Aktivitas Baru dan pengembangan produk dan aktivitas yang ada.
Dalam upaya mengedepankan produk Kredit Tanpa Agunan (MIRAI+) menjadi produk unggulan Bank BNP ke depannya, maka Bank BNP pada awal tahun 2016 telah menggunakan JKT 48 sebagai brand ambassador produk MIRAI+ ke depannya. Dengan kondisi dan perspektif sebagaimana diuraikan di atas, pada tahun 2016 mendatang Bank BNP memproyeksikan pertumbuhan bisnisnya sebesar 7% dengan tetap menerapkan prinsip Prudential Banking, peningkatan internal control dan proses bisnis yang baik.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id