PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA Laporan Tahunan 2016

BUILDING SINERGY FOR BETTER GROWTH

Tahun 2016 adalah tahun dimana Maybank Syariah terus meningkatkan kapasitas serta pembenahan di berbagai bidang untuk memperkuat sinergi bagi pertumbuhan yang lebih baik di masa depan. Sinergi ini tidak hanya dengan Group Maybank, tetapi juga dengan seluruh pemangku kepentingan. Berbekal sinergi untuk pertumbuhan yang lebih baik ini, Maybank Syariah akan terus berkarya dengan komitmen dan ketangguhan, kendati harus menghadapi tantangan dan situasi yang kurang mendukung baik di dalam negeri maupun secara global.

Kekuatan Maybank Syariah

•    Maybank Syariah memiliki kelengkapan produk syariah yang siap untuk menopang pertumbuhan bisnis di segmen korporasi. Disamping tersedianya produk-produk standar perbankan syariah, produk yang telah dikembangkan Maybank Syariah mencakup integrasi antara skema pendanaan dan penyaluran dana, seperti misalnya pendanaan dari Mudharabah Muqayyadah untuk disalurkan dalam pembiayaan infrastruktur.

•    Modal yang relatif besar, terutama terkait dengan rasio kecukupan pemenuhan modal minimum (KPMM) atau CAR. Dibandingkan bank lainnya di industri perbankan syariah di Indonesia, dari sisi KPMM, maka Maybank Syariah menduduki posisi teratas. Maka potensi Maybank Syariah untuk berkembang sangat besar.

•    Dukungan Group melalui jaringan internasional serta brand yang kuat. Maybank Syariah didukung nama besar Maybank Group, baik yang berkedudukan di Indonesia, maupun di Malaysia selaku kantor pusat.

•    Organisasi yang efektif. Secara organisasi, Maybank Syariah tergolong ramping (flat), sehingga bisa bergerak lebih efektif dalam menjalankan roda bisnis, dengan turut memperhatikan kebutuhan Sumber Daya Insani (SDI) di segmen pasar yang dituju, terutama korporasi dan usaha kecil menengah. Hal ini terus dipenuhi baik dari segi jumlah dan kualitas dengan dukungan pelatihan yang memadai.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Total Aset Rp1,34 triliun

Iindustri perbankan syariah di Indonesia, khususnya segmen korporasi, masih berada di bawah tekanan setelah mengalami pertumbuhan yang terbatas dan kenaikan pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing / NPF) pada tahun sebelumnya. Sama halnya, Maybank Syariah juga mengalami perlambatan di tahun 2016. Kinerja keuangan Bank pada 2016 masih belum menunjukkan hasil optimal. Total aset pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 22,9%, dari Rp1,74 triliun pada 2015 menjadi Rp1,34 triliun pada 2016. Penurunan jumlah aset ini terutama disebabkan oleh penurunan sebesar 38,6% pada piutang Murabahah menjadi Rp729,46 miliar, dari Rp1.19 triliun di tahun sebelumnya, diikuti dengan penurunan sebesar 16,6% pada pembiayaan Musyarakah dari sebesar Rp267,31 miliar pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp222,96 miliar.

Dalam hal liabilitas, giro wadiah tumbuh 26,5% dari Rp225,60 miliar di tahun 2015 menjadi Rp285,34 miliar, sedangkan dana syirkah temporer sebesar Rp429.37 miliar pada 2016. Secara keseluruhan, di tahun 2016 Maybank Syariah membukukan rugi bersih sebesar Rp163,74 miliar. Namun demikian, hasil ini merupakan kontraksi jika dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp294,40 miliar di tahun 2015. Selain itu, bank juga berhasil mengurangi rasio NPF (net) menjadi 4,60% dari 4,93% di tahun 2015.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga yang dihimpun Maybank Syariah tahun 2016 tercatat sebesar Rp 714,72 miliar, turun 23,9% apabila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 938,98 miliar. Dana Pihak Ketiga tahun 2016 terdiri dari deposito dan tabungan mudharabah 53,1%, giro wadiah 39,9%, dan giro mudharabah 7,0%.

Pembiayaan
Sementara itu, Pembiayaan yang diberikan Maybank Syariah tahun 2016 tercatat sebesar Rp962,92 miliar, turun 38% apabila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 1.552,52 miliar. Termasuk di dalam Pembiayaan adalah piutang murabahah 75,8%, piutang istishna 0,0%, pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah 24,2%, dan pembiayaan ijarah 0,0%.

RENCANA STRATEGIS

Di tahun 2017, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sedikit lebih tinggi pada kisaran ± 5,1%-5,2% karena berlanjutnya reformasi struktural yang diiringi tingkat inflasi dan fluktuasi rupiah yang terjaga, serta defisit transaksi berjalan yang lebih baik. Peningkatan ekonomi ini akan sangat didukung oleh berlanjutnya inisiatif pengembangan infrastruktur dan industri nasional yang diluncurkan Pemerintah sejak 2015. Bank melihat potensi di bidang mega proyek infrastruktur Pemerintah Indonesia, yang akan memberi peluang investasi yang lebih luas. Oleh karena itu, manajemen akan lebih responsif dalam membaca potensi pasar ini dan mengambil peran lebih aktif dalam pembiayaan di sektor infrastruktur dan manufaktur, serta sektor-sektor lainnya yang mendukung kebijakan pemerintah.

Pertumbuhan pembiayaan Maybank Syariah di tahun 2017 juga akan diwarnai pertumbuhan di segmen UMKM sebagaimana untuk memenuhi arahan regulator yang dituangkan dalam PBI No.17/12/PBI/2015, dimana Bank diwajibkan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM, sekurang-kurangnya sebesar 15% dari total portfolio pembiayaan pada tahun 2017. Maybank Syariah meyakini pertumbuhan pada segmen UMKM pada tahun 2017 dapat lebih terarah dan terlaksana dengan baik setelah melalui pembenahan, pembelajaran dan peningkatan kompetensi di internal.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Non Listed (PKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
224
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young International)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
maybank syariah,indonesia,perbankan syariah

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF