PT BANK MANDIRI TASPEN POS

PT BANK MANDIRI TASPEN POS Laporan Tahunan 2016

BUILDING PERFORMANCE
BASED CULTURE FOR SUSTAINABLE GROWTH

Kemitraan strategis antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Taspen (Persero), dan PT Pos Indonesia (Persero) yang dilakukan sejak tahun 2015 merupakan babak baru dari perjalanan Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap). Kemitraan tersebut telah menambah cakupan bisnis Bank Mantap secara nasional. Strategi yang ditetapkan adalah fokus pada produk dan layanan sesuai kebutuhan, sederhana, kompetitif dan memahami kebutuhan nasabah sesuai segmen serta memberikan imbal hasil yang optimal. Salah satu upaya penting yang difokuskan sejak tahun 2016 untuk pencapaian arah dan pengembangan usaha Bank Mandiri Taspen Pos adalah membangun budaya atas dasar kinerja.

Pembangunan budaya atas dasar kinerja dilakukan dengan mengefektifkan pengelolaan kinerja dengan monitoring secara berjenjang untuk meyakinkan target sesuai rencana, meningkatkan pengelolaan human capital dan implementasinya serta internalisasi budaya kerja. Implementasi kebijakan reward dan punishment benar-benar ditegakkan, sehingga mampu membangun budaya kerja yang kuat. Penerapan strategi membangun budaya berbasis kinerja yang telah dilaksanakan terbukti mampu meningkatkan kinerja Bank Mantap, baik kinerja operasional maupun kinerja keuangan yang cukup signifikan di tahun 2016.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Bank Mantap berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp50,67 miliar

Bank Mantap berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp50,67 miliar di akhir tahun 2016, atau tumbuh sebesar 124% secara YoY dibandingkan Desember 2015 yang sebesar Rp24,39 miliar. Perolehan utama laba tersebut berasal dari pendapatan bunga Rp560,93 miliar yang tumbuh sebesar 115,22% secara YoY, dan peningkatan pendapatan dari fee based income yang tumbuh 192,03% dari akhir tahun 2015 sebesar Rp15,2 milyar menjadi Rp44,36 milyar di akhir tahun 2016. DPK Bank meningkat sebesar Rp3,8 triliun atau 208,42% dibandingkan dengan posisi bulan Desember 2015.

Nilai NPL bruto dan neto yang dimiliki oleh Bank di tahun 2016 sangat rendah, jauh di bawah rata-rata industri. Nilai NPL bruto dan neto Bank Mantap di tahun 2016 masingmasing sebesar 0,43% dan 0,12%. Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2016 meskipun sedikit mengalami peningkatan dari tahun 2015, namun LDR masih berada di bawah ratarata industri. di 2015. LDR di tahun 2016 sebesar 87,21% mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 yang sebesar 86,52%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas Bank mengalami penurunan. Namun demikian, LDR Bank Mantap masih di bawah rata-rata industri atau dengan kata lain, likuiditas Bank di atas rata-rata industri yang sebesar 90,70%.

Selama tahun 2016, Bank Mantap berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp4,93 triliun, meningkat 210,91% jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai Rp1,56 triliun. Pertumbuhan tersebut jauh di atas rata-rata industri yang memiliki pertumbuhan kredit sebesar 7,85%. Per 31 Desember 2016, total aset Bank meningkat menjadi Rp7,39 triliun dari Rp2,58 triliun per 31 Desember 2015. Peningkatan total aset tersebut mencapai Rp4,81 triliun atau sebesar 186,70%.

FINANCIAL HIGHLIGHT

Aset
Per 31 Desember 2016, total aset Bank meningkat menjadi Rp7, 39 triliun dari Rp2, 58 triliun per 31 Desember 2015. Peningkatan total aset tersebut mencapai Rp4, 81 triliun atau sebesar 186,70%. Peningkatan total aset tersebut khususnya berasal dari peningkatan penyaluran kredit.

Ekuitas
Per 31 Desember 2016, total ekuitas Bank meningkat Rp450, 28 miliar atau sebesar 64, 42% dari Rp698,97 miliar per 31 Desember 2015 menjadi Rp1,15 triliun per 31 Desember 2016. Peningkatan total ekuitas khususnya berasal dari dana setoran modal dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Taspen (Persero).

Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan bunga – bersih Bank pada tahun 2016 mencapai Rp292,53 miliar meningkat Rp129,78 miliar atau sebesar 79,75% dari tahun 2015 yang mencapai Rp162,75 miliar.

Laba Operasional
Laba operasional Bank Mantap berasal dari penghasilan bunga bersih ditambah pendapatan operasional  lainnya dan dikurangi beban operasional lainnya. Laba operasional pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp72, 21 miliar dan Rp34,71 miliar, tumbuh sebesar Rp27,73 miliar atau 108,03% seiring dengan meningkatnya pendapatan bunga.

RENCANA STRATEGIS

Melihat peluang yang ada di industri perbankan dan kekuatan yang dimiliki, Bank optimis bahwa prospek perusahaan di masa yang akan datang akan sangat baik. Hal ini didukung oleh masih adanya peluang besar yang masih terbuka pada segmen funding dana masyarakat, segmen pembiayaan kredit mikro, UMKM, pra pension dan pensiunan di Indonesia yang masih memiliki potensi pasar yang besar.  Disamping itu, segmen pembiayaan kredit pensiunan yang tidak begitu terpengaruh oleh dampak lesunya ekonomi, sangat signifikan mempengaruhi prospek Bank ke depan. Faktor kunci keberhasilan prospek usaha lainnya adalah kemampuan Bank dalam memberikan layanan perbankan hingga ke berbagai pelosok daerah melalui pemanfaatan jaringan yang dimiliki induk perusahaan.

Melihat prospek usaha tersebut, Bank Mantap berupaya untuk memanfaatkan peluang yang ada melalui strategi dan rencana kerja tahun 2017. Arah dan kebijakan pengembangan usaha Bank Mantap dalam jangka pendek dan menengah adalah menjadi mitra terbaik dan terpercaya dalam memberdayakan dan mensejahterakan serta membantu rakyat Indonesia dalam menciptakan peluang bisnis dan kesejahteraan melalui produk dan layanan terbaik. Hal tersebut diwujudkan dalam implementasi kemitraan strategis antara Bank Mandiri selaku pemegang saham mayoritas bersama dengan PT Taspen (Persero) yang fokus dalam penyaluran kredit pensiunan dan UMKM. Adapun salah satu inisiatif strategis dalam mewujudkan visi dan misi tersebut adalah pengembangan cakupan bisnis Bank Mantap secara nasional.