PT ATLAS RESOURCES, TBK

PT ATLAS RESOURCES, TBK Laporan Tahunan 2016

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Perseroan tercatat  sebesar US$11,64 juta

Pada awal tahun 2016, sektor batubara belum menunjukkan tandatanda perbaikan dimana Harga Batubara Acuan (HBA) mencapai titik terendah sebesar US$ 26,35/ton (ICI42) pada bulan Februari. Penurunan harga batubara yang selama tiga kwartal pertama di 2016 berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Pada tahun 2016, Pendapatan Perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 59% dari US$28,34 juta di tahun 2015 menjadi US$11,64 juta di tahun 2016 yang disebabkan selain oleh penurunan harga jual batubara juga disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 58% dari 715.815 ton di tahun 2015 menjadi  298.451 ton di 2016.

Di tengah situasi yang kurang kondusif tersebut, Perseroan tetap berusaha mempertahankan keberlanjutan usaha melalui upayaupaya efisiensi sehingga berhasil menurunkan beban usaha sebesar 26%. Rugi sebelum pajak juga berkurang dalam jumlah yang cukup besar yaitu 27%. Terkait dengan rencana ekspansi Perseroan ke bidang energi, saat ini Perseroan masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh PLN dalam rencana pengembangan bisnis pembangkit mulut tambang di Indonesia.

FINANCIAL HIGHLIGHT

#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Atlas Resources Tbk tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#

Aset
Posisi aset Perseroan per 31 Desember 2016 dilaporkan berjumlah US$330,12 juta, dimana jumlah ini menurun 6,08% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar US$351,48 juta.

Total Liabilitas
Total liabilitas meningkat sebesar 1,62% menjadi US$273,85 juta per 31 Desember 2016 dari US$ 231,79 juta per 31 Desember 2015 karena kenaikan liabilitas jangka pendek seperti yang disebutkan di atas.

Ekuitas
Ekuitas Perseroan secara konsolidasi dalam tahun 2016 ini menurun sebesar 31,38% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015. Hal ini disebabkan karena Perseroan dalam tahun 2016 ini membukukan rugi komprehensif kepada entitas induk sebesar US$24,70 juta. Namun demikian, ekuitas masih relatif kuat dengan jumlah sebesar US$56,27 juta.

Pendapatan
Dalam situasi ekonomi dunia yang tidak kondusif dimana terjadi tekanan pada harga batubara, Perseroan membukukan penurunan pendapatan sebesar 58,93% dari US$28.34 juta di tahun 2015 menjadi US$11,64 juta di tahun 2016 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 58.31% dari 715.815 ton di tahun 2015 menjadi 298,451 ton di tahun 2016.

RENCANA STRATEGIS

Kebijakan pemerintah Cina untuk menutup sebagian tambangnya memberikan dampak positif berupa peningkatan Harga Batubara Acuan yang signifikan sebesar 70% dari tahun sebelumnya dimana pada bulan Desember 2016 tercatat sebesar US$53,46 per ton untuk batubara dengan nilai kalori 4200 GAR ***).

Sektor batubara yang mulai bergairah di penghujung tahun 2016 tersebut diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2017. Ditunjang dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat, Perseroan memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang sekaligus turut berpartisipasi dalam program percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikkan termasuk pembangunan pembangkit 35.000MW. Untuk ke depannya, Perseroan masih akan melanjutkan proses transformasi menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan 3 sektor usaha utama yaitu Batubara, Infrastruktur dan Energi.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
218
Kantor Akuntan Publik
Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (a member of Moore Stephens International)
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
atlas resources,batubara,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF