BIGGER, BETTER, STRONGER
Kapal Pinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang juga merupakan kapal kebanggaan Negeri Indonesia. Ketenaran dan ketangguhan kapal ini sudah terdengar di seluruh dunia. Kapal Pinisi sudah berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia selama berabad-abad. Kapal ini dibuat oleh tangan-tangan ahli tanpa menggunakan bantuan peralatan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, Kapal Pinisi telah membuktikan keistimewaannya dengan menaklukkan samudera-samudera dan menjelajah negara-negara di dunia.
Pinisi sebenarnya merupakan nama layar. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antarpulau. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang dan juga mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengharungi tujuh samudera besar di dunia.
Konon, nama Pinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Pinisi itu sendiri. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal sekitar laut sana, dia kemudian menegur salah seorang nahkoda kapal tersebut bahwasanya layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Pinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Pinisi.
Suku Bugis Makassar terkenal ahli kelautan sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Mereka berlayar ke berbagai belahan bumi yang lain hanya dengan mengandalkan ilmu navigasi alam. Misalnya membaca bintang, membaca pola pergerakan awan, membaca arah angin, dan lain-lain. Yang paling unik dalam pembuatan Kapal Pinisi adalah ketika sang Punggawa memimpin proses pembuatan tanpa menggunakan catatan. Catatan seperti perhitungan ukuran, desain kapal dan detail-detailnya tidak direkam dalam bentuk tulisan ataupun bentuk lain. Semua pengetahuan yang dimiliki seorang Punggawa tersimpan di kepalanya, dan diturunkan selama beratus-ratus tahun lewat lisan. Oleh karena itu, Bulukumba mendapatkan julukan sebagai Bumi Para Ahli Pembuat Perahu.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp 58,8 triliun atau meningkat sebesar 6,73%
Perkembangan industri asuransi umum pada tahun 2015 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, tercatat pendapatan premi bruto sebesar Rp 58,8 triliun atau meningkat sebesar 6,73% jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp 55,1 triliun. Pendapatan premi terbesar diperoleh dari asuransi properti yang mencatatkan premi bruto sebesar Rp 17,6 triliun atau sebesar 30% dari pendapatan premi keseluruhan. Total klaim bruto tahun 2015 adalah Rp 28,7 triliun, mengalami kenaikan sebesar 22,2% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 23,5 triliun Kenaikan klaim tertinggi terdapat pada asuransi pesawat udara yang mencatatkan klaim bruto sebesar Rp 1.244,07 milyar dari total klaim bruto. Kenaikan jumlah klaim total mempengaruhi rasio klaim dibandingkan premi industri asuransi tahun 2015 yaitu sebesar 48,82%.
Pada tahun 2015, perolehan premi terbesar yang dicapai oleh Perusahaan diperoleh dari penutupan asuransi kendaraan bermotor yang mencatatkan perolehan sebesar Rp 367,73 milyar atau sebesar 40,56 % dari perolehan total premi. Disusul kemudian berturut- turut oleh asuransi properti dengan perolehan premi sebesar Rp 287,60 milyar atau sebesar 31,73%, asuransi kesehatan dan kecelakaan diri dengan premi sebesar Rp 161,96 milyar atau sebesar 17,87% dan asuransi-asuransi lainnya sebesar Rp 89,23 milyar. Premi keseluruhan yang dibukukan oleh Perusahaan adalah Rp 906,52 milyar, naik sebesar 1,95% dari tahun pendapatan tahun 2014.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Hasil Investasi
Hasil investasi tahun 2015 tercatat sebesar Rp 146,03 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp 0,06 milyar dibandingkan hasil investasi tahun 2014 sebesar Rp 145,97 milyar. Pendapatan terbesar berasal dari bunga deposito berjangka dan obligasi Rp 148,14 milyar, dividen dari PT Reasuransi Maipark Indonesia sebesar Rp 2,29
milyar, sedangkan kerugian yang belum direalisasi efek diperdagangkan Rp 6,56 milyar dan hasil lain-lain Rp 2,16 milyar.
Aset
Perusahaan membukukan pertumbuhan aset sebesar 5,52% atau sebesar Rp 137,42 milyar, dari Rp 2.490,39 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 2.627,81 milyar pada 31 Desember 2015. Aset terbesar diperoleh dari penempatan deposito sebesar Rp 973,45 milyar serta efek tersedia untuk dijual sebesar Rp 656,91 milyar.
Liabilitas
Pada tahun 2015, liabilitas Perusahaan mengalami penurunan sebesar 1,64% atau sebesar Rp 18,61 milyar yaitu dari Rp 1.137,89 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 1.119,29 milyar pada 31 Desember 2015. Liabilitas berasal dari utang komisi yang menurun sebesar 86,79% atau sebesar Rp 14,02 milyar, dari Rp 16,15 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 2,13 milyar pada 31 Desember 2015 juga berasal dari penurunan utang pajak sebesar 72,66 % atau sebesar Rp 11,21 milyar, dari Rp 15,43 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 4,22 milyar pada 31 Desember 2015 serta penurunan utang klaim sebesar 60,12 % atau sebesar Rp 5,71 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 2,23 milyar pada 31 Desember 2015.
Ekuitas
Ekuitas Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 11,54 % atau sebesar Rp 156,03 milyar yaitu dari Rp 1.352,50 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 1.508,53 pada 31 Desember 2015. Peningkatan ini antara lain disebabkan karena meningkatnya modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 500,15 milyar yang terjadi
karena mergernya Perusahaan dengan PT. Panin Insurance. Peningkatan juga terjadi pada saldo yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 758,60 milyar pada tahun 2015 sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya hanya Rp 600,65 milyar.
Premi Bruto
Pendapatan premi bruto yang dibukukan Perusahaan pada tahun 2015 adalah Rp.906,52 milyar atau meningkat sebesar 1,95 % dibandingkan tahun 2014. Pertumbuhan premi tertinggi diperoleh dari asuransi kebakaran sebesar 17,73% dari Rp 244,23 milyar tahun 2014 menjadi Rp 287,60 milyar sedangkan premi asuransi kendaraan
menurun dari Rp. 371,57 milyar menjadi Rp 367,73 milyar di tahun 2015. Premi asuransi kesehatan dan kecelakaan diri juga menurun sebesar 13,11% dari Rp 186,39 milyar menjadi Rp 161,96 milyar yang disebabkan oleh menurunnya jumlah peserta setelah diberlakukannya program BPJS Kesehatan. Portofolio premi terbesar masih asuransi kendaraan bermotor sebesar 40,56 % diikuti oleh asuransi properti sebesar 31,73% kemudian asuransi kesehatan sebesar 16,41% dan lain-lain 11.30%.
Laba Komprehensif
Pada tahun 2015 Jumlah Laba Komprehensif Perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp 6,88 milyar atau sebesar 3,51% yaitu dari Rp 196,14 milyar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 189,26 milyar pada 31 Desember 2015.
RENCANA STRATEGIS
Semakin tumbuhnya kesadaran untuk berasuransi, meningkatnya GDP per kapita dan daya beli masyarakat, membuat industri asuransi memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang. Regulasi pemerintah melalui peraturan-peraturan yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan terutama tentang literasi keuangan dan perlindungan konsumen membuat masyarakat menjadi lebih jeli dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya. Produk-produk yang simple, mudah dipahami dengan tarif dan pelayanan yang kompetitif akan mendorong perkembangan asuransi retail, sedangkan proyek-proyek infrastruktur dan manufakturing juga diperkirakan masih tumbuh di tahun 2016.
Pelaksanaan proses merger dan konsolidasi internal sudah hampir tuntas sehingga Perusahaan dapat fokus pada pengembangkan produk dan peningkatkan pendapatan premi. Dengan pertimbangan banyaknya proyek-proyek yang akan dikerjakan dan perekonomian nasional akan tumbuh lebih tinggi dari 2015, Perusahaan menargetkan pertumbuhan premi sebesar 35% untuk tahun 2016 ini. Selain dari pertumbuhan bisnis retail, Perusahaan akan memperbesar keikutsertaannya dalam bisnis korporasi, baik bisnis langsung maupun melalui pialang asuransi.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id