PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) Laporan Tahunan 2016

MEMPERKUAT DALAM MELAYANI NEGERI :
MEMPOSISIKAN UNTUK PERTUMBUHAN MASA DEPAN

Eksistensi Jiwasraya tidak hanya diukur oleh seberapa besar keuntungan yang diperoleh, tapi juga sejauh mana Jiwasraya mampu menjadi solusi kehidupan masyarakat. Secara Internal, Jiwasraya terus mendorong dan mengarahkan penyempurnaan yang terus menerus terhadap proses bisnis, pengembangan Sumber daya manusia dan sistem. Jiwasraya optimis bahwa upaya-upaya ini akan membawa Perseroan menuju pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan serta memberikan manfaat optimum bagi seluruh pemangku kepentingan dan Bangsa Indonesia pada masa sekarang dan yang akan datang.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan Mencatatkan Pendapatan Sebesar Rp21,12 triliun

Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp21,12 triliun, tumbuh sebesar Rp10,07 triliun atau 91,03% dibanding akhir tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp11,06 triliun. Pada akhir tahun 2016, perseroan telah berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,72 triliun tumbuh sebesar Rp656,53 miliar atau 61,57% dibanding tahun 2015. Pada tahun 2016, Jumlah aset Perusahaan sebesar Rp38,62 triliun yang terdiri dari instrument investasi Rp34,59 triliun, aset lancar Rp1,75 triliun, aset tetap Rp2,15 triliun, dan aset lain-lain Rp130,88 miliar. Jumlah tersebut naik sebesar Rp13,05 triliun atau 51,01% dibandingkan per 31 Desember 2015 sebesar Rp25,57 triliun terutama berasal dari kenaikan instrumen investasi sebesar Rp12,83 triliun atau 58,96%.

Secara rata-rata pertumbuhan premi Jiwasraya dari tahun 2010-2016 sebesar 34.93% dan jika dihitung menggunakan formula CAGR (Compound Annual Growth Rate) atau Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan ((Nilai Akhir : Nilai Awal)^(1/(Tahun akhir – Tahun awal )))-1 sebesar 25.88%.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Jumlah aset Perusahaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp38,62 triliun yang terdiri dari instrument Investasi Rp34,59 triliun, aset lancar Rp1,75 triliun, aset tetap Rp2,15 triliun, dan aset lain-lain Rp130,88 miliar. Jumlah tersebut naik sebesar Rp13,05 triliun atau 51,01% dibandingkan per 31 Desember 2015 sebesar Rp25,57 triliun terutama berasal dari kenaikan instrumen investasi sebesar Rp12,83 triliun atau 58,96%.    

Ekuitas
Jumlah ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp5,41 triliun, naik sebesar Rp2,05 triliun atau 60,99% dibandingkan per 31 Desember 2015 sebesar Rp3,36 triliun. Kenaikan ini berasal dari kenaikan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,05 triliun atau 60,85% dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp4,89 miliar atau 1504,52%.

Laba (Rugi) tahun berjalan
Pada tahun 2016 dan 2015, laba bersih tahun berjalan Perusahaan berhasil dibukukan masing-masing Sebesar Rp1,72 triliun dan Rp1,07 triliun, tumbuh sebesar Rp656,53 miliar atau 61,57%.

Pendapatan
Pada akhir tahun 2016, Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp21,12 triliun, tumbuh sebesar Rp10,07 triliun atau 91,03% dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp11,06 triliun. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh:
- Pertumbuhan pendapatan premi - bersih sebesar Rp7,80 triliun atau 76,88% menjadi sebesar Rp17,94 triliun di tahun 2016.
- Pertumbuhan pendapatan investasi - bersih sebesar Rp2,27 triliun atau 248,25% menjadi sebesar Rp3,18 triliun di tahun 2016.

RENCANA STRATEGIS

Dalam tahun 2017, Perseroan melakukan upaya penambahan dana investasi yang dihimpun dari penerimaan premi, penerimaan hasil investasi dan penerimaan lain lain setelah dikurangi Pengeluaran klaim dan biaya operasional. Sisa dana yang tersedia direncanakan untuk ditanamkan pada sector investasi. Sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, dengan jumlah populasi 255 juta jiwa, Indonesia tercatat memiliki penetrasi asuransi yang masih rendah pada kisaran 2%, dibandingkan negara berkembang lain seperti Thailand dan Malaysia yang berada pada kisaran 4.5% dan 5%. Disamping masih rendahnya penetrasi pasar, hal lain yang membuat prospek asuransi masih sangat terbuka di Indonesia diantaranya, tren ekonomi yang selalu bertumbuh, peningkatan komposisi jumlah usia produktif, daya beli masyarakat yang terus meningkat, serta literasi masyarakat tentang keuangan pun terus berkembang.

Namun disisi lain, tantangan kedepan pun turut meningkat dimana kompetisi semakin ketat, kebutuhan nasabah yang semakin kompleks, serta perubahan tren masyarakat ke arah digital. Meskipun demikian, Industri asuransi di Indonesia diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang. Ini bisa dilihat dari besarnya potensi pasar yang masih belum tergarap dengan baik oleh pemain di industri ini.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Keuangan Non Listed (BKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
529
Kantor Akuntan Publik
Pricewaterhouse Cooper
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
Serikat Pekerja Jiwasraya
NPWP
1.001.600.4-093.000
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
asuransi,jiwasraya,premi,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF