PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Mencatatkan Penurunan EBITDA sebesar 71,2% atau USD68,4 Juta
Tekanan tehadap harga minyak yang terus berlanjut dan dengan adanya proses transisi pengelolaan Blok Mahakan dari Total E&P Indonesie ke Pertamina Hulu Mahakam yang mana menyebabkan jatuhnya aktivitas pengeboran sehingga berdampak terhadap tingkat utilisasi dan harga sewa harian rig yang turun secara signifikan menjadi alas an utama penurunan kinerja keuangan Perseroan. Perseroan mencatatkan penurunan EBITDA sebesar 71,2% atau USD 68,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya dari USD 96,1 juta menjadi USD 27,7 juta. Penurunan EBITDA mempengaruhi penurunan margin EBITDA sebesar 32,5% dari 39,0% pada tahun 2015 menjadi 26,3% pada tahun 2016.
Perseroan Berhasil Mencatatkan Pendapatan sebesar USD105,2 Juta
Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD105,2 juta di tahun 2016. Kontributor utama pendapatan Perseroan berasal dari segmen jasa pengeboran sebesar 70,4% atau USD 74,1 juta, dikuti oleh segmen mobilisasi dan demobilisasi sebesar 5,3% atau USD 5,6 juta dan segmen lainlain sebesar 24,3% atau USD 25,5 juta.
Proses transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie ke Pertamina Hulu Mahakam menyebabkan pengurangan investasi oleh Total E&P Indonesie sehingga terjadi penurunan kegiatan pengeboran dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Perseroan mengoperasikan 3 (tiga) rig swampbrage di Blok Mahakam dan pada akhir tahun 2016 menjadi hanya 1 (satu) rig swampbarge Perseroan yang beroperasi di wilayah tersebut. Selain itu, efisiensi anggaran yang dilakukan oleh perusahaan migas menyebabkan terjadinya penurunan harga sewa harian rig yang ditawarkan.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan
Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD105,2 juta di tahun 2016. Kontributor utama pendapatan Perseroan berasal dari segmen jasa pengeboran sebesar 70,4% atau USD 74,1 juta, dikuti oleh segmen mobilisasi dan demobilisasi sebesar 5,3% atau USD 5,6 juta dan segmen lainlain sebesar 24,3% atau USD 25,5 juta.
Aset
Pada tahun 2016 total aset lancar Perseroaan menurun sebesar 13,2% atau USD15,0 juta menjadi USD 98,6 juta di tahun 2016 dari USD 113,5 juta ditahun sebelumnya. Pada tahun 2016 total aset tidak lancar Perseroaan mengalami penurunan sebesar 1,2% atau USD 6,9 juta menjadi USD583,8 juta di tahun 2016 dari tahun sebelumnya sebesar USD590,7 juta.
EBITDA
Perseroan mencatatkan penurunan EBITDA sebesar 71,2% atau USD 68,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya dari USD 96,1 juta menjadi USD 27,7 juta. Penurunan EBITDA mempengaruhi penurunan margin EBITDA sebesar 32,5% dari 39,0% pada tahun 2015 menjadi 26,3% pada tahun 2016.
Laba (Rugi) Bersih
Penurunan kinerja Perseroan yang mana pada tahun 2016 Perseroan mengalami kerugian sebesar USD 19,6 juta dengan adanya penurunan pendapatan yang cukup signifikan.
RENCANA STRATEGIS
Walaupun kondisi industri migas di tahun 2017 tampaknya masih belum akan kembali normal, Perseroan memiliki komitmen untuk tetap fokus pada bisnis pemboran. Pengalaman membuktikan bahwa sepanjang lebih dari 32 tahun beroperasi, Perseroan tetap mampu untuk mengatasi gejolak industri dan bertahan sebagai perusahaan jasa pengeboran nasional terbaik. Perseroan percaya bahwa dengan semangat dan kinerja yang konsisten, maka Perseroan akan mampu untuk bertahan dan siap bersaing dengan memberikan kualitas yang terbaik.
Di tengah semakin kompetitifnya industri penunjang migas, Perseroan berharap Pemerintah dapat mengutamakan perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk mendukung program eksplorasi dan produksi migas di tahun 2017. Hal ini sejalan dengan semangat Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas nasional agar perusahan dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id