PT ANEKA GAS INDUSTRI, TBK

PT ANEKA GAS INDUSTRI, TBK Laporan Tahunan 2016

FROM EVERYWHERE IN EVERYTHING

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Perseroan sebesar Rp 1.651.136.000.000

Sebagai produsen gas industri yang sangat dibutuhkan oleh semua sektor dunia usaha di Indonesia terutama dalam sektor-sektor yang vital bagi bangsa dan Negara seperti sektor kesehatan dan sektor usaha kecil dan menengah serta sektor usaha lainnya Hadirnya Perseroan di kancah pasar modal Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih bagi tanah air tercinta. Kepemilikan saham Perseroan oleh masyarakat luas diharapkan dapat mendukung pemerataan dan keadilan sosial di Indonesia mengingat sektor gas industri merupakan sektor yang selalu bertumbuh dan berkembang seiring dengan perekonomian.

Dari sisi operasional, Perseroan sampaikan bahwa Perusahaan melaporkan kinerja yang cukup signifikan di tahun 2016, meskipun pencapaian pendapatan sebesar Rp 1.651.136.000.000 di tahun 2016 lebih kecil dari pada target yang ditetapkan sebesar Rp 2.057.223.782.000 atau mencapai 80,26% dari target. Namun pendapatan pada tahun 2016 yang besarnya adalah Rp 1.651.136.000.000 ini meningkat signifikan apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015 yang besarnya adalah Rp 1.426.441.000.000 atau meningkat sebesar 15,75%.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penghasilan Komprhensif periode/Tahun Berjalan
Penghasilan komprehensif periode/tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp524.960 juta atau sebesar 87,83% menjadi Rp72.744 juta dari sebesar Rp597.704 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan penghasilan komprehensif periode/tahun berjalan ini terutama disebabkan oleh adanya surplus revaluasi tanah yang dilakukan oleh Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2015.

Aset
Aset lancar Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp456.304 juta atau sebesar 44,58% menjadi sebesar Rp1.479.828 juta dari sebesar Rp1.023.524 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Aset tidak lancar Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp437.965 juta atau sebesar 16,12% menjadi sebesar Rp4.367.894 juta dari sebesar Rp3.929.927 juta pada tanggal 31 Desember 2015.

Liabilitas
Liabilitas jangka pendek Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp358.074 juta atau sebesar 37,51% menjadi sebesar Rp1.312.711 juta dari sebesar Rp954.637 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Liabilitas jangka panjang Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp435.728 juta atau sebesar 20,55% menjadi sebesar Rp1.684.218 juta dari sebesar Rp2.119.946 juta pada tanggal 31 Desember 2015.

Ekuitas
Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp1.046.070 juta atau sebesar 61,00% menjadi sebesar Rp2.760.840 juta dari sebesar Rp1.714.770 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan modal saham sebesar Rp536.330 juta atau sebesar 53,79% dari sebesar Rp997.000 juta pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp1.533.330 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dan hasil penjualan saham perdana Perseroan sebesar Rp427.996. Peningkatan juga dikarenakan saldo laba yang diperoleh dari laba periode berjalan yaitu sebesar Rp54.889 juta.

RENCANA STRATEGIS

Kinerja Perseroan di masa mendatang akan menjadi lebih baik. Komitmen yang kuat dari Pemerintah terkait dengan pembangunan infrastruktur dan kebijakan sektoral mampu menciptakan peluang yang sangat luar biasa bagi bisnis gas industri. Selain itu infrastruktur yang baik juga memampukan Perseroan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya dan melakukan kegiatan operasi secara lebih efisien.

Kebijakan Pemerintah untuk memajukan perekonomian maritim juga akan mendorong konsumsi gas industri karena sektor ini juga sangat terkait dengan penggunaan gas industri baik dari sisi pembuatan infrastruktur kelautan, kapal maupun pemrosesan hasil-hasil kelautan. Lebih lanjut adanya berbagai kebijakan Pemerintah saat ini yang berupaya memberikan kesejahteraan sosial masyarakat melalui penerapan program BPJS Kesehatan dan didorong oleh meningkatnya meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan pola hidup sehat akan mampu menjadi pendorong pertumbuhan gas untuk keperluan medis.

Makin meningkatnya sektor industri konsumsi terutama sektor makanan dan miniuman yang disebabkan peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan perkapita juga akan meningkatkan konsumsi gas industri. Hal lain yang masih menjadi isu penting adalah kebijakan Pemerintah di sektor pertambangan dengan diberlakukannya UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 yang melarang ekspor mineral mentah. Kebijakan ini akan mampu mendorong tingkat pertumbuhan konsumsi gas industri menjadi lebih tinggi lagi karena akan muncul banyak industri pengolahan mineral yang akan melakukan kegiatan peleburan hasil tambang berupa logam (smelter).

Kegiatan peleburan hasil tambang berupa logam (smelter) ini akan membutuhkan pasokan gas industri dalam jumlah yang sangat besar. Mulai meningkatnya harga komoditas pertanian/perkebunan juga mampu mendorong pertumbuhan konsumsi gas industri karena gas industri menjadi produk pendukung dan penunjang bagi kegiatankegiatan utama di sektor tersebut.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
365
Kantor Akuntan Publik
Hadori Sugiarto Adi & Rekan (member of HLB International)
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
indonesia,agii,samator,anekagasindustri

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF