TERDEPAN DALAM USAHA MELALUI INOVASI BERKESINAMBUNGAN
Perekonomian Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02%. Menurut data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan mengalami terjadi pada semua lapangan usaha. Jika Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami pertumbuhan yang paling tinggi, yakni 8,90%. Usaha Transportasi dan Pergudangan ada di urutan keempat, dengan pertumbuhan 7,74%. Pertumbuhan ini lebih besar apabila dibandingkan tahun 2015, yang mencapai 6,68%, atau tahun 2014 yang mencapai angka 7,36%.
Laju pertumbuhan itu menunjukkan bahwa Transportasi (dan Pergudangan) merupakan salah satu lapangan usaha yang sangat menjanjikan. ASSA sebagai salah satu pelaku bisnis di bidang transportasi, antara lain berupa jasa penyewaan mobil dan jasa logistik, tertantang untuk merebut peluang bisnis tersebut. Salah satu caranya, ASSA terus melakukan inovasi dalam bidang usaha dan layanan, termasuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi.
Upaya itu berbuah manis dengan keberhasilan ASSA melestarikan tren kinerja positif pada tahun 2016. Pendapatan dan laba tahun berjalan naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Jika pendapatan tahun 2016 naik 12,77%, maka laba tahun berjalan melonjak hingga 81,86%. Keberhasilan itu semakin mengukuhkan posisi ASSA sebagai kampiun di bidang jasa penyewaan mobil dan jasa logistik di Tanah Air.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Pendapatan Naik 12,77% Menjadi Rp1,57 triliun
Sejalan dengan membaiknya perekonomian nasional tahun 2016, ASSA berhasil mempertahankan kinerja positif bahkan mampu meraih pertumbuhan yang signifikan, pendapatan menjadi Rp1,57 triliun, dimana pendapatan naik 12,77% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp1,39 triliun. Dari pendapatan itu, Laba Tahun Berjalan tahun 2016 tercatat sebesar Rp62,15 miliar, naik 81,86% dibanding tahun 2015 sebesar Rp34,18 miliar. Berdasarkan pendapatan per segmen usaha pada tahun 2016, tercatat hanya penjualan kendaraan bekas yang mengalami penurunan sebesar 6,60% dibandingkan dengan tahun 2015. Hal itu terjadi karena turunnya jumlah kendaraan yang dijual, yakni 2.337 unit pada tahun 2015 menjadi 2.262 unit pada tahun 2016. Selebihnya, pendapatan dari segmen sewa kendaraan mobil penumpang naik 10,19% dibanding tahun 2015; jasa logistik naik 11,80%; sewa juru mudi naik 60,59%; sedangkan jasa lelang naik 140,49%.
Keberhasilan itu tak lepas dari strategi bisnis yang diterapkan ASSA, termasuk melakukan berbagai inovasi dalam produk usaha dan layanan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Selain itu, sebagai korporasi yang bergerak di bidang jasa transportasi, Perseroan terus mengupayakan terciptanya efisiensi, sekaligus berupaya untuk meningkatkan utilisasi dari mobil-mobil yang dimiliki.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan
Pendapatan sebesar Rp1.570,39 miliar. Jumlah itu meningkat 12,77% apabila dibandingkan dengan tahun 2015, yakni sebesar Rp1.392,60 miliar.
Aset
Total Aset Perseroan pada tahun 2016 mencapai Rp3.029,81 miliar, atau naik 4,73% apabila dibandingkan dengan total aset pada tahun 2015 sebesar Rp2.892,97 miliar. Peningkatan terjadi karena adanya kenaikan nilai aset tetap, khususnya penambahan unit kendaraan sewa dan pembangunan gedung untuk kantor-kantor cabang, serta peningkatan jumlah piutang usaha seiring dengan adanya peningkatan pendapatan Perseroan.
Laba Bersih
Laba Tahun Berjalan tahun 2016 tercatat sebesar Rp62,15 miliar, naik 81,86% dibanding tahun 2015 sebesar Rp34,18 miliar. Kenaikan terjadi karena kenaikan pendapatan Perseroan yang diimbangi dengan kenaikan biaya pokok pendapatan dan penurunan beban umum dan administrasi.
Liabilitas
Total Liabilitas Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi Rp2.126,18 miliar, atau naik 4,31% apabila dibandingkan dengan 2015, yang mencapai Rp2.038,42 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan pinjaman bank, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pinjaman bank mengalami kenaikan sebesar 4,00% apabila dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.756,15 miliar, menjadi Rp1.826,36 miliar pada 2016.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan pada tahun 2016 menjadi Rp903,63 miliar, atau naik 5,74% dibanding tahun 2015, yakni sebesar Rp854,54 miliar. Peningkatan ini terjadi karena kenaikan saldo laba tahun berjalan dan adanya pembagian deviden sebesar Rp13,59 miliar.
RENCANA STRATEGIS
Selain penyewaan mobil, Perseroan juga optimis bahwa jasa transportasi logistik yang sebagai salah satu jasa layanan juga akan semakin berkembang pada tahun 2017. Hal itu sejalan dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Perseroan optimistis kinerja tahun 2017 akan lebih baik lagi dibanding tahun 2016. Berbekal optimisme yang ada, pada tahun 2017, ASSA menargetkan pendapatan sebesar Rp1.766 miliar, laba operasi Rp276 miliar, dan laba bersih sebesar Rp71 miliar.
Persaingan memang akan terjadi, baik dari pemain lama maupun pemain-pemain baru. Dalam hal ini, ASSA tidak akan mengambil jalan untuk berperang dalam harga, akan tetapi memilih untuk memberikan peningkatan pelayanan, serta melakukan inovasi produk dan layanan kepada customer agar mereka lebih nyaman bermitra dengan ASSA. Dengan cara itu, niscaya kepuasaan customer akan semakin meningkat, yang pada gilirannya akan membuat bisnis ASSA terus berkelanjutan.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id