PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA

PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA Laporan Tahunan 2016

GO GLOBAL
GO DIGITAL

Peruri mempunyai visi menjadi perusahaan terkemuka di bidang integrated security printing and system, bukan hanya dalam skala domestik, juga untuk pasar regional maupun global. From local to global merupakan keinginan untuk memperbesar pangsa pasar non-captive market. Sementara kualitas penyediaan produk dan jasa kepada captive market di dalam negeri terus ditingkatkan. Perusahaan juga terus mengoptimalkan kemajuan teknologi dalam mengembangkan produk dan jasa layanannya ke bisnis digital seiring dengan semakin berkembangnya cashless society.

Komitmen untuk berkiprah dalam skala global maupun bisnis digital dimulai dengan menyesuaikan orientasi bisnis (reorientasi), memperbaiki dan memperkuat struktur Perusahaan beserta perusahaan anak dan perusahaan afiliasi (restrukturisasi) serta menyusun kembali bangunan dan kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki dan perlu dikembangkan (reorganisasi).

Transformasi menjadi pemain global dan memasuki bisnis digital sudah seharusnya mendapat dukungan kekuatan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang unggul. Penguatan dan penajaman organisasi meliputi pembentukan unit riset, manajemen risiko, pelayanan pelanggan pemerintah serta pemisahan bisnis internasionalan digital agar lebih fokus dan kompetitif.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Peruri mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp2,410 triliun

Percepatan transformasi meletakkan dasar perubahan lanskap bisnis menuju Go Global –  Go Digital melalui program Reorientasi – Restrukturisasi – Reorganisasi (3 R) selama 2016 untuk menjamin pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. Pada 2016 kinerja year on year (YOY) Peruri kurang menggembirakan. Jika kinerja konsolidasian 2015 dibandingkan dengan kinerja konsolidasian 2016 (YOY) maka pendapatan turun 20%, laba usaha turun 40%, laba bersih turun 50% dan EBITDA turun 22%. Jika dibandingkan RKAP 2016, pencapaian kinerja juga tidak sesuai harapan, yaitu pendapatan tercapai 73%, laba usaha tercapai 45%, laba bersih tercapai 54% dan EBITDA tercapai 82%.

Sepanjang 2016 Peruri mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,410 triliun, turun 20% dibandingkan 2015 yang mencapai Rp3,022 triliun. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2016 tercapai 73%. Laba usaha sebesar tercapai Rp287 miliar, turun 40% dibandingkan 2015 yang mencapai Rp476 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2016 tercapai 45%. Laba bersih sebesar tercapai Rp161 miliar, turun 50% dibandingkan 2015 yang mencapai Rp324 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2016 tercapai 54%. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) tercapai Rp593 miliar, turun 22% dibandingkan 2015 yang mencapai Rp760 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2016 tercapai 82%. Total aset tercatat  Rp3,64 triliun, turun 6% dibandingkan total aset 2015 yang mencapai Rp3,87 triliun. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2016 tercapai 84%.

Penurunan kinerja tersebut sejalan dengan penurunan kinerja produksi yang kontribusinya signifikan terhadap Perusahaan, yaitu produksi uang kertas pada 2016 mencapai 6.162 juta bilyet atau 71,99% dari target RKAP sebanyak 8.560 juta bilyet. Produksi uang logam dan pita cukai mencapai target 2016, yaitu 2.116 juta keping uang logam dan 173 juta lembar pita cukai.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjualan Bersih
Hasil penjualan dari produk-produk yang dihasilkan Perusahaan pada 2016 tercatat Rp2,41 triliun, menurun 20,23% atau sebesar Rp611,14 miliar dibandingkan periode
2015 sebesar Rp3,02 triliun.

Laba Bersih Tahun Berjalan
Perusahaan mencatat laba bersih tahun berjalan 2016 sebesar Rp160,98 miliar, menurun 50,32% atau sebesar Rp163,08 miliar dibandingkan dengan periode 2015
sebesar Rp324,06 miliar.

Aset
Total aset Perusahaan pada akhir 2016 tercatat Rp3,64 triliun atau menurun 5,92% atau Rp228,88 miliar dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp3,87 triliun. Penurunan
tersebut antara lain disebabkan adanya penurunan pada sisi aset tidak lancar.

Liabilitas
Jumlah liabilitas Perusahaan pada 2016 tercatat Rp1,61 triliun, menurun 15,59% atau sebesar Rp296,67 miliar dibandingkan periode 2015 sebesar Rp1,90 triliun.

Ekuitas
Ekuitas Perusahaan terdiri dari modal, tambahan modal disetor, cadangan, saldo laba, Komponen ekuitas lainnya dan kepentingan non pengendali. Pada 2016 Perusahaan mencatat total ekuitas sebesar Rp2,03 triliun, meningkat 3,45% atau sebesar Rp67,79 miliar dibandingkan periode 2015 sebesar Rp1,96 triliun. Peningkatan ini disebabkan peningkatan padacadangan.

RENCANA STRATEGIS

Penyusunan rencana usaha Peruri sebagian besar masih berlandaskan pada sumber pendapatan yang bersifat captive market, yaitu memenuhi pesanan Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang NKRI. Selain cetak uang, Peruri memproduksi cetakan non uang seperti paspor, ijasah, meterai dan lain-lain. Struktur sumber pendapatan yang didominasi oleh captive market sangat berisiko bagi Peruri. Oleh karena itu, Perusahaan memandang bahwa prospek usaha yang disusun Perusahaan untuk mendukung upaya-upaya memperluas sumber pendapatan lain, seperti pesanan dari luar negeri maupun produkproduk cashless basis (digital) untuk transaksi non-tunai. Diharapkan, perubahan struktur sumber pendapatan dapat menopang rencana pertumbuhan Perusahaan secara berkelanjutan.

Berkaitan dengan RJPP 2017-2021 bahwa setiap tahun secara bertahap ditargetkan pendapatan non captive market tumbuh lebih besar dari pendapatan captive market maka diperlukan pengembangan bisnis yang fundamental, yaitu pengembangan bisnis digital, bisnis internasional dan pembangunan Pabrik Kertas Uang (PKU). Mengingat kompleksitas rencana pengembangan bisnis masa depan.

Cita-cita Perusahaan untuk Go Global harus menjadi kenyataan karena pasarnya cukup besar, baik dibeberapa kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika. Beberapa negara pernah menjajaki pencetakan dokumen sekuritinya di Peruri, antara lain Nepal, Filipina, Srilanka dan lainnya. Perlu diketahui bahwa tidak semua negara memiliki pabrik pencetakan uang karena jika negara itu jumlah penduduknya sedikit maka economic of scale pabrik dimaksud menjadi tidak relevan. Kondisi tersebut merupakan peluang yang baik agar negara-negara berkembang dengan jumlah penduduk “kecil”, pasarnya bisa diakuisisi. Peluang pasar dokumen sekuriti non uang (dokumen keimigrasian/paspor, pita cukai dan meterai) juga masih sangat besar. RJPP 2021 mengkalkulasi hingga 2021 tercatat Rp1,1 triliun.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
454
Kantor Akuntan Publik
Wisnu B. Soewito & Rekan
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
peruri,bumn,indonesia,percetakan uang

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF