PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA

PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA Laporan Tahunan 2015

MENATA PROSES BISNIS MENINGKATKAN AKUNTABILITAS

Keterbukaan Informasi dan akuntabilitas pengelolaan perusahaan adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh Perum Perhutani untuk dapat terus ditingkat menjadi lebih baik setiap tahunnya. Hal ini tergambar dari misi ketiga yaitu menyelenggarakan Bisnis Kehutanan dengan Prinsip Good Corporate Governance. Untuk mewujudkan itu, maka sejak tahun 2014 Perum Perhutani bekerjasama dengan Litbang KPK merancang perbaikan prosesproses bisnis sehingga lebih transparan dan akuntabel.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Laba Kotor tahun 2015 tercapai sebesar Rp1.453,31 miliar atau 98,20%

Perum Perhutani sebagai BUMN Kehutanan memiliki potensi yang besar untuk dapat meningkatkan daya saingnya di kancah global dan nilai tambahnya bagi negara, mengingat nilai aset yang cukup besar, memiliki sumber daya dengan “know how” cukup baik serta didukung dengan potensi pengembangan usaha yang menjanjikan.

Laba kotor tahun 2015 tercapai sebesar Rp1.453,31 miliar atau 98,20% dari target RKAP sebesar Rp1.479,99 miliar dan menurun 8,60% dibandingkan tahun 2014. Margin laba kotor tercapai 35,35%, lebih tinggi dibanding target RKAP sebesar 28,30% dan meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 34,54%. Tidak tercapainya target laba kotor terutama disebabkan karena tidak tercapainya pendapatan usaha. Laba usaha tahun 2015 tercapai sebesar Rp169,57 miliar atau 90,02% dari target RKAP sebesar Rp188,38 miliar dan menurun 28,78% dibandingkan tahun 2014. Margin laba usaha tercapai 4,13%, lebih tinggi dibanding target RKAP sebesar 3,60% namun menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,17%. Realisasi biaya usaha tahun 2015 sebesar Rp1.283,73 miliar atau 99,39% dari RKAP padahal realisasi pendapatan hanya tercapai 78,61% dari RKAP.

Entitas Induk Mampu Membukukan Pendapatan di luar Usaha sebesar Rp248,41 miliar atau 115%

Pada tahun 2015, entitas induk mampu membukukan pendapatan di luar usaha sebesar Rp248,41 miliar atau 115% dari target RKAP sebesar Rp215,79 miliar. Realisasi investasi Perum Perhutani tahun 2015 tercapai sebesar Rp360,30 miliar atau 76,06% dari RKAP sebesar Rp473,71 miliar. Mengingat kondisi cash flow yang cukup terbatas saat ini, Perusahaan disarankan agar lebih selektif dan fokus dalam melaksanakan program investasi yang sudah direncanakan serta menetapkan skala prioritas, khususnya kegiatan investasi yang belum tuntas, antara lain PDGT Pemalang, Pabrik Sagu Papua, dan perbaikan PGT Sindangwangi.

Perusahaan memiliki Saldo Kas dan Setara Kas sebesar Rp612,55 miliar

Per 31 Desember 2015 perusahaan memiliki saldo Kas dan Setara Kas sebesar Rp612,55 miliar, turun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1.497,91 miliar. Tingkat Kesehatan Perum Perhutani tahun 2015 yang diukur berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-00/MBU/2002 termasuk dalam kategori “ S e h a t ( A A ) ” dengan skor 80 , 26, menurun dibandingkan tahun 2014 yang termasuk dalam kategori “Sehat (AA)” dengan skor 86,13. Capaian skor KPI (Key Performance Indicators) tahun 2015 tercapai sebesar 68,65, jauh menurun dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar 91,90.

Salah satu permasalahan strategis yang dihadapi oleh Perum Perhutani adalah masih tingginya ketergantungan perusahaan terhadap sumber daya kayu yang jumlahnya semakin terbatas dari tahun ke tahun. Untuk itu, Perum Perhutani diharapkan terus meningkatkan kontribusi pendapatan segmen usaha non kayu dan kayu olahan. Yang perlu perhatian dari laporan keuangan tahun 2015 adalah tingginya Persediaan yang tercatat sebesar Rp1.152,89 miliar atau meningkat 188% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp400,50 miliar serta jauh lebih tinggi dibandingkan Persediaan tahun 2013 sebesar Rp283,81 miliar.

FINANCIAL HIGHLIGHT

Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha konsolidasian tahun 2015 tercapai sebesar Rp4.110,67 miliar atau 78,61% dari RKAP sebesar Rp 5.228,98 miliar dan menurun 10,72 % j i k a
dibandingkan realisasi tahun 2014.

Laba Bersih
Laba bersih tahun berjalan tahun 2015 tercapai sebesar Rp272,67 miliar atau 118,18% dari target RKAP sebesar Rp230,84 miliar dan menurun 29,09% dari tahun 2014.

Aset
Total Aset tahun buku 2015 sebesar Rp4,49 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp211,62 miliar atau 5% dibandingkan Total Aset tahun 2014 sebesar Rp4,28
miliar.

Ekuitas
Total Ekuitas tahun 2015 sebesar Rp2,4 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp87,08 miliar atau 4% dari total ekuitas tahun 2014. Peningkatan Ekuitas
disebabkan dari laba tahun berjalan.

RENCANA STRATEGIS

Perum Perhutani sebagai BUMN Kehutanan memiliki potensi yang besar untuk dapat meningkatkan daya saingnya di kancah global dan nilai tambahnya bagi negara, mengingat nilai aset yang cukup besar, memiliki sumber daya dengan “know how” cukup baik serta didukung dengan potensi pengembangan usaha yang menjanjikan.

Untuk dapat mewujudkan potensi tersebut diperlukan perubahan yang mendasar dalam pengelolaannya, yaitu melalui restrukturisasi. Restrukturisasi diarahkan untuk
membangun skala usaha yang besar dan kuat, membangun sinergi untuk optimalisasi sumber daya, serta untuk menangkap peluang pengembangan bisnis yang ada. Melalui Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke Dalam Modal Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani), Pemerintah telah menetapkan kebijakan pembentukan holding BUMN Kehutanan. Dalam holding BUMN Kehutanan tersebut, Perum Perhutani bertindak sebagai induk perusahaan dari PT Inhutani I s.d. V.

Pembentukan Holding BUMN Kehutanan tersebut, diharapkan secara rasional dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar, dalam meningkatkan daya saing global (world class holding company), penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation), diharapkan pula akan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif, sehingga mampu menciptakan corporate leverage, sehingga dapat meningkatkan competitiveness-nya. Selain itu, holding BUMN Kehutanan juga akan meningkatkan vertical integrationnya, yang dapat meningkatkan sinergi lebih baik, yang berujung pada kontribusi nyata bagi Kesejahteraan dan Kemajuan Bangsa, serta memperkuat Profesionalitas dan Citra BUMN Kehutanan sebagai “Life Support System” yang berkomitmen penuh pada “3P” (People, Planet dan Profit) dalam pembangunan hutan yang berkelanjutan.