SEMAKIN HANDAL MENYEDIAKAN PANGAN NASIONAL
Pemerintah terus memperkuat keberadaan Perum BULOG. Hal itu dibuktikan, antara lain, dengan keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum (Perum) BULOG, dan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perusahaan Umum (Perum) BULOG Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.
Penguatan dan kepercayaan yang diamanatkan Pemerintah kepada Perum BULOG dijawab dengan kerja keras dengan mencatatkan kinerja positif pada tahun 2016. Antara lain, pengadaan beras naik dari semula 2.611.583 ton pada akhir tahun 2015, menjadi 3.510.101 ton pada akhir 2016. Penugasan pengadaan komoditas lain pada 2016 pun banyak yang melampaui target. Misalnya, pengadaan jagung sebesar 892.479 ton atau 143,95% dari target; pengadaan gula mencapai 270.341 ton atau 901,14% dari target, dan pengadaan bawang mencapai 2.738 ton atau 273,80% dari target.
Berbekal pengalaman yang semakin matang, dan semangat untuk terus berbenah, niscaya Perum BULOG akan semakin handal dalam menyediakan pangan nasional. Tak hanya beras, tapi juga komoditas kebutuhan pokok yang lain.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Pengadaan Beras PSO dan Komersial mencapai 3,70 juta ton
Untuk kinerja Public Service Obligation (PSO), pengadaan beras PSO dan komersial mencapai 3,70 juta ton atau 78,79% dari target, termasuk pengadaan gabah 183 ton atau 14,69% dari target; penyaluran raskin, cadangan beras pemerintah (CBP) dan golongan anggaran mencapai 3,20 juta ton atau 99,70% dari target; stok beras akhir tahun sebanyak 1,62 juta ton mampu mendukung 6,70 bulan penyaluran; dan, stabilitas harga beras medium dapat dipertahankan dengan fluktuasi harga bulanan di bawah 5%.
Adapun pencapaian penugasan komoditas pangan lain, pengadaan jagung sebesar 892.479 ton atau 143,95% dari target, pengadaan kedelai sebesar 88 ton atau 0,44% dari target, pengadaan gula mencapai 270.341 ton atau 901,14% dari target, pengadaan bawang mencapai 2.738 ton atau 273,80% dari target, pengadaan cabai mencapai0,60 ton atau 0,06% dari target, dan komoditas lainnya mencapai 55,88% dari target.
BULOG membukukan Total Aset Rp34,88 triliun, naik 16,93%
Untuk Kinerja Komersial, realisasi penjualan komoditas tercatat mencapai Rp6,26 triliun atau 71,96% dari target, realisasi Industri dan Onfarm mencapai Rp129 Juta atau 0,01% dari target, realisasi bisnis dan jasa Rp247,57 miliar atau 144,60% dari target, dan realisasi Anak Perusahaan membukukan nilai Rp1,45 Triliun atau 139,77% dari target.
Ihwal kinerja keuangan, per 31 Desember 2016, Perum BULOG membukukan total aset Rp34,88 triliun, naik 16,93% dibandingkan 31 Desember 2015 sebesar Rp29,83 triliun; liabilitas jangka pendek Rp22,68 triliun, naik 5,66% dibanding 31 Desember 2015 sebesar Rp21,46 triliun; total ekuitas Rp11,32 triliun, naik 47,20% dibanding 31 Desember 2015 sebesar Rp7,69 triliun; dan, laba komprehensif setelah pajak sebesar Rp920,91 miliar, turun 1,11% dibanding 31 Desember 2015 sebesar Rp931,25 miliar.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Total Aset per 31 Desember 2016 naik 16,93% menjadi Rp34,88 triliun dibandingkan 31 Desember 2015 sebesar Rp29,83 triliun.
Penjualan
Penjualan Konsolidasi Perum BULOG (sebelum eliminasi) pada Januari-Desember 2016 mencapai Rp36,27 triliun atau 86,14% dari RKAP 2016. Realisasi Harga Pokok
Penjualan (HPP) Konsolidasi mencapai Rp29,45 triliun atau 85,06% dari RKAP 2016.
Laba
Laba komprehensif Perum BULOG pada periode Januari-Desember 2016 mencapai Rp920,91 miliar atau turun 1,11% dari Januari-Desember 2015 dengan laba sebesar
Rp931,25 miliar.
Ekuitas
Total Kewajiban dan Ekuitas per 31 Desember 2016 naik 16,93% menjadi Rp34,88 Triliun dibandingkan per 31 Desember 2015 sebesar Rp29,83 triliun.
RENCANA STRATEGIS
Sejumlah kalangan memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang mencapai 5,02%. Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%. Bagi Perum BULOG, yang sebagian besar pasarnya sudah captive, pertumbuhan ekonomi tidak terlalu berpengaruh dari sisi penjualan. Akan tetapi, pertumbuhan tersebut lebih banyak berpengaruh pada pengadaan barang karena ada penugasan dari pemerintah, misalnya untuk menyerap gabah/beras. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, maka sektor pertanian, termasuk beras, niscaya juga tumbuh. Dari kalkulasi statistik, kalau perekonomian tumbuh semakin tinggi, maka surplus gabah/beras semakin besar.
Perum BULOG berperan dan berfungsi sebagai salah satu alat Pemerintah untuk mendukung kebijakan perberasan nasional. Strategi yang akan dilaksanakan Perum BULOG untuk melaksanakan Raskin dan CBP tahun 2017 adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada Penerima Manfaat dan menyediakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang cukup.
Pada tahun 2017, subsidi Pangan diberikan dengan asumsi jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang akan menerima Raskin sebanyak 14.332.212 RTS. Alokasi per RTS adalah 15 kg/bulan yang disalurkan sebanyak 12 kali dalam setahun. Harga yang harus dibayarkan oleh RTS di titik distribusi tetap Rp1.600/kg. Untuk itu Perum BULOG merencanakan melakukan pengadaan beras pada tahun 2017 sebanyak 3.737.019 ton (diperoleh dari pengadaan dalam negeri).
Anak perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Angkutan, yakni PT Jasa Prima Logistik BULOG, fokus pada kegiatan angkutan beras secara movement nasional (antar propinsi), movement regional (antar kabupaten/kota), dan angkutan Raskin, serta usaha jasa angkutan lainnya seperti pembongkaran daging, kedelai, gula pasir, ikan, semen, dan lain-lain.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id