PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PELABUHAN INDONESIA II Laporan Tahunan 2015

ADVANCING EXCELLENCE THROUGH PERFORMANCE
Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 yang penuh dengan tantangan, PT Pelabuhan Indonesia II (Perseroan) terus bergerak maju sebagai mesin penggerak produktivitas bangsa. Pada pertengahan tahun 2015, Perseroan mencatat sejarah penerbitan global bond yang memberikan dukungan penuh untuk sektor-sektor prioritas negara, terutama untuk pengembangan infrastruktur dan investasi jangka panjang yang dinilai strategis. Selain itu, Perseroan juga telah memulai proses uji coba operasional mega proyek terminal New Priok secara bertahap.

Upaya-upaya ini menjadi faktor pendorong keberhasilan Perseroan untuk melalui masa sulit tahun 2015 dengan membukukan kinerja keuangan yang positif. Pendapatan Perseroan tercatat naik seiring dengan meningkatnya reputasi Perseroan yang terlihat dari terjalinnya proyek-proyek jangka panjang dan investasi baru.

Perseroan sangat menyadari peran pentingnya untuk membawa Indonesia menemukan kembali kejayaannya sebagai poros maritim dunia. Peningkatan kerja sama sinergis, pengembangan kompetensi sistematis, serta penemuan inovasi strategis akan terus menjadi pilar-pilar kokoh yang menopang Perseroan untuk selalu siap melangkah menuju masa depan yang menjanjikan. Dengan terus mengutamakan customer satisfaction, Perseroan optimis untuk mencapai visi dan Target Strategis.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan Membukukan Realisasi Pendapatan yang Meningkat
Melewati tahun 2015 yang penuh tantangan Perseroan tetap mampu mempertahankan kinerja finansial yang baik dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Pencapaian positif tercermin dalam akun –akun finansial utama Perseroan yang ada di tahun
2015. Perseroan dapat membukukan realisasi pendapatan operasi yang meningkat dibanding tahun sebelu mnya, dimana pada tahun 2015 tumbuh 9,19% menjadi Rp7,70 Triliun dari sebesar Rp7,05 triliun di tahun 2014. Selain itu perusahaan juga berhasil mencatat total aset yang tercatat meningkat 93,54% menjadi Rp42,59 triliun dari sebesar Rp22,00 triliun di tahun 2014.

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berhasil mencatat sejarah penerbitan global bonds BUMN yang memberikan penawaran bunga terendah di atas yield obligasi pemerintah dengan penawaran perdana terbesar.

Selain itu, tantangan lainnya juga datang dari perubahan berbagai peraturan yang antara lain terkait dengan pengakuan pendapatan jasa labuh oleh pemerintah, biaya dan kegiatan pengerukan alur, kenaikan PNBP atas jasa pandu dan tunda, fee konsesi, pengaturan penumpukan petikemas di terminal, perijinan, dan kewajiban penggunaan Rupiah dalam transaksi jasa kepelabuhanan. Perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap Perseroan ini disikapi secara serius melalui koordinasi dan konsultasi dengan intansi-instansi terkait demi tetap memberikan pelayanan dan kontribusi terbaik bagi semua pihak.

Green Port dan Smart Terminal
Salah satu pengembangan yang dilakukan Perseroan di tahun 2015 adalah dengan menambah Alat Bongkar Muat yang diperuntukan pada wilayah Terminal Operasi III Pelabuhan Tanjung Priok. Alat tersebut terdiri dari 4 unit Quay Container Crane (QCC) dan 3 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC). Kedatangan alat-alat ini dapat menjadi salah satu pendukung dalam peningkatan kegiatan operasional khususnya pada wilayah Terminal III. Ke depannya, Terminal ini akan mengacu pada konsep Green Port dan Smart Terminal, dimana adanya penggunaan daya listrik untuk kegiatan operasional yang efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, Perseroan juga melakukan penataan dan upgrade fasilitas kepelabuhanan eksisting dalam semua aspek. Mulai dari Paket C (cleanliness and safety awareness) hingga upaya sistemisasi proses-proses terkait dengan produksi dan pelayanan kepada pengguna jasa secara bertahap. Implementasi TOS dan OPUS telah dilakukan di Pelabuhan Cabang Pontianak dan Cabang Panjang, dimana setiap pengelolaan peti kemas mulai dari kapal hingga pada gate atau sebaliknya telah direncanakan dan dikendalikan dengan real time. Sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

Salah satu transformasi yang dilakukan oleh Pelabuhan Pontianak adalah Pengimplementasian sistem TOS OPUS yang juga dibarengi dengan peningkatkan sarana dan prasarana operasional guna mendukung pengimplementasian OPUS serta optimalisasi organisasi, training, dan implementasi Health, Safety, Security, dan Environment (HSSE). OPUS ini dipilih karena akan memberikan manfaat seperti peningkatan potensi produktivitas terminal dalam hal box/ship/hour (B/S/H) dan berthing time, pengoptimalisasian kinerja terminal, dan juga menjadikan Pelabuhan Pontianak sebagai referensi transformasi terminal petikemas domestik.

Tak hanya dalam aspek operasional, dalam bidang keuangan IPC juga mengembangkan sistem online budget control yaitu sistem pengajuan dan otoritas penggunaan anggaran yang digunakan secara online dimana bertujuan untuk memudahkan pengaturan anggaran dan kontrol atas penggunaan anggaran perusahaan.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Laba
Laba usaha sebesar Rp 2,049 Triliun naik 19,73% dari tahun 2014 sebesar Rp 1,711 Triliun.

Aset
Total aset hingga mencapai Rp 42,58 triliun meningkat sekitar 93,54 % dibandingkan dengan total aset di Tahun Buku 2014 sebesar Rp 22 triliun.

Ekuitas
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp10,95 triliun, naik 11,02% atau sebesar Rp1,09 triliun dari Rp9,86 triliun di tahun 2014.

Liabilitas
Liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp3,46 triliun, atau meningkat 6,49% dari Rp3,25 triliun pada tahun 2014. Liabilitas jangka panjang akhir 2015 adalah Rp28,18 triliun, meningkat 216,89% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp8,89 triliun.

RENCANA STRATEGIS

Terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi dalam situasi pasar dan kondisi perekonomian saat ini, Perseroan sangat optimis bahwa tahun-tahun mendatang akan membawa berbagai peluang bagi Perseroan. Berbagai strategi telah disiapkan secara terarah dan terencana dengan prediksi mendalam terhadap berbagai situasi.

Adapun beberapa peluang bisnis yang telah dibidik Perseroan untuk dapat dikembangkan adalah terkait potensi kargo petikemas dan curah. Selain itu, Perseroan juga melihat potensi pariwisata Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki daya tarik tersendiri bagi turis dari mancanegara. Potensi pariwisata maritim yang belum dikelola secara optimal menjadi pertimbangan bagi Perseroan untuk mulai mengembangkan usaha di sektor ini.

Secara terarah, Perseroan akan memulai langkah yang dilakukan dengan mengadakan Cruise Terminal di beberapa lokasi pariwisata menarik di Indonesia guna mendukung optimalisasi pariwisata maritim di Indonesia. Salah satu lokasi yang dipilih oleh Perseroan untuk pengembangan proyek ini adalah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Labuan Bajo saat ini tengah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan mancanegara, mengingat potensi pariwisata di Labuan Bajo yang tidak hanya menghadirkan keindahan alam dan bahari namun juga terdapat wisata budaya yang menjadi ciri khas tersendiri
di lokasi tersebut.

Perseroan sangat optimis bahwa dengan pemahaman mendalam akan potensi Indonesia yang sangat besar, IPC akan mampu membuka pintu kesempatan untuk terus melaju menjadi penyedia jasa pelabuhan terkemuka di Indonesia dan mencapai tujuan menjadi operator pelabuhan kelas dunia.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
604
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja
Biro Administrasi Efek
PT Danareksa Sekuritas
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
Pelindo II,laporan tahunan,2015,pelabuhan,BUMN,IPC,kargo,petikemas,Cruise Terminal

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF