INNOVATING BEYOND EXECELLENCE
Dalam menghadapi persaingan di era kompetisi global saat ini, setiap perusahaan diharapkan memiliki keunggulan kompetitif, dari berbagai aspek. Keunggulan kompetitif akan membuat perusahaan memenangkan persaingan. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT Angkasa Pura II (Persero) mempunyai visi menjadi Perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional dengan mengutamakan keselamatan, keamanan, kenyamanan pelanggan serta mengoptimalkan pertumbuhan bisnis. Angkasa Pura II diharapkan untuk terus tumbuh berkembang, sebagai upaya perusahaan menjadi perusahaan kelas dunia yang terkemuka dan profesional.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Semua Segmen Usaha Mengalami Peningkatan Pendapatan
Angkasa Pura II telah menunjukkan pencapaian positif sebagai basis bagi peningkatan kinerja kedepan. Beberapa indikator penting yang menggambarkan hal tersebut antara lain: pendapatan usaha yang mencapai Rp 5,64 triliun meningkat 16,13% dari tahun 2014 yaitu Rp 4,86 triliun. Laba sebelum pajak sebesar Rp 2,27 triliun meningkat 53,73% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,47 triliun. Untuk tahun 2015 AP II mampu meraih laba bersih Rp 1,68 triliun meningkat 49,82% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,12 triliun. Aset perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 27,23% dari Rp 15,93 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 20,27 triliun pada tahun 2015. Ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar 27,24% dari Rp 12,76 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 16,24 triliun pada tahun 2015. Indikator lain adalah Tingkat Kesehatan Perusahaan yang memperoleh nilai AAA dan masuk dalam kategori perusahaan SEHAT, serta skor assessment GCG untuk praktek tahun 2015 menunjukkan hasil dengan predikat “Sangat Baik” dengan capaian skor sebesar 85.14%.
Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2015 dimana peningkatan terbesar adalah dari pendapatan non-aeronautika meningkat sebesar 32,71% menjadi Rp2.185,08 miliar dibandingkan tahun 2014. Di tahun 2015, pendapatan aeronautika meningkat sebesar 6,97% menjadi Rp3.310,23 miliar dan pendapatan kargo meningkat sebesar 24,48% menjadi Rp148,83 miliar dibandingkan tahun 2014.
Jasa pelayanan penumpang merupakan jasa pelayanan yang berkontribusi terbesar terhadap total pendapatan jasa aeronautika. Pendapatan jasa pelayanan penumpang tahun 2015 mencapai Rp2,26 triliun, meningkat sebesar Rp123,70 miliar atau 5,79% dibandingkan pendapatan jasa pelayanan penumpang tahun 2014 sebesar Rp2,14 triliun. Sedangkan jasa pelayanan aeronautika yang lain yang memberikan peningkatan pendapatan secara signifikan antara lain: pemakaian counter dan jasa parking surcharge. Secara peningkatan pendapatan, masing-masing tumbuh sebesar Rp52,09 miliar (36,03%) dan Rp31,39 miliar (193,46%).
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki jumlah pergerakan pesawat 3 (tiga) terbesar adalah Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 386.615 rute (61,13%), Bandara Kualanamu sebanyak 63.607 rute (10,06%) dan Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 30.255 rute (4,78%). Persaingan maskapai penerbangan baik maskapai penerbangan asing maupun domestik menciptakan persaingan harga yang mendorong pemberlakuan konsep Low Cost Carrier (LCC). Pemberlakuan konsep tersebut akan semakin mendorong pertumbuhan penumpang dan maskapai penerbangan yang kemudian menjadikan industri penerbangan udara sebagai pilihan sarana transportasi antarwilayah yang lebih diminati. Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan semakin cerah dengan ikut sertanya Indonesia dalam World Route Airlines.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Aset perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 27,23% dari Rp 15,93 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 20,27 triliun pada tahun 2015.
Ekuitas
Ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar 27,24% dari Rp 12,76 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 16,24 triliun pada tahun 2015.
Laba
Untuk tahun 2015 AP II mampu meraih laba bersih Rp 1,68 triliun meningkat 49,82% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,12 triliun.
Liabilitas
Total liabilitas Angkasa Pura II pada tahun 2015 mencapai Rp20,27 triliun, meningkat sebesar Rp861,90 miliar atau 27,16% dibandingkan total liabilitas pada tahun 2014 sebesar Rp3,17 triliun. Secara komposisi, liabilitas Perseroan terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar 56,70% dan liabilitas jangka panjang sebesar 43,30%.
RENCANA STRATEGIS
Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara yang semakin meningkat, berdampak pada lalu lintas para pengguna jasa bandara yang menjadi begitu padat baik pada saat sebelum penerbangan (keberangkatan) maupun saat setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini menuntut perlunya pengelolaan yang serius dan memadai. Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang yang bertambah serta dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.
Angkasa Pura II melakukan pengembangan usaha dalam bidang jasa kebandarudaraan dan peningkatan pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa bandara melalui penyelenggaraan pelayanan-pelayanan yang menunjang jasa kebandarudaraan. Pelayanan-pelayanan tersebut antara lain: pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U), pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U), pelayanan jasa penerbangan (PJP), pelayanan jasa Garbarata dan Pelayanan jasa konter.
Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II selalu mematuhi dan mengikuti berbagai regulasi maupun standar yang mengikat terkait dengan pelayanan lalu lintas udara, baik yang berlaku secara internasional (International Civil Aviation Organization / ICAO) maupun nasional (Departemen Perhubungan - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Semua regulasi maupun standar tersebut diberlakukan, agar aspek keselamatan penerbangan terpenuhi sehingga semua pihak dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan selama penerbangan.
Kiprah Angkasa Pura II selama 30 tahun, telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya. Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang) dan Bandara Silangit (TapanuliUtara).
Dalam rangka menunjang tercapainya sasaran perusahaan, Angkasa Pura II telah menetapkan strategi pengembangan bisnis perusahaan yang mencakup antara lain:
Operations Excellence, yaitu:
• Regulatory compliance;
• Mengembangkan Total Airport Management System;
• Mengembangkan sistem dan prosedur.
Leadership Effectiveness, yaitu:
• Melakukan penyelarasan Visi, Misi, dan sasaran jangka panjang;
• Menerapkan performance excellence criteria.
HR Effectiveness, yaitu:
• Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem manajemen Sumber Daya Manusia;
• Mengembangkan HR Plan & Roadmap Sumber Daya Manusia;
• Pendidikan dan pelatihan;
• Memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan.
Total Logistic Network, yaitu:
• Membangun aliansi strategis dengan mitra kerja dan mitra usaha dalam rangka mewujudkan biaya transportasi yang kompetitif dan efisien;
• Membangun kerjasama dalam penyediaan jaringan komunikasi, duty free, fuel supply, power supply.
Untuk menuju World Class Airport (WCA), Perusahaan akan mengusahakan peningkatan kategori di setiap bandara secara berkesinambungan, sehingga pada akhirnya semua bandar udara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero) dapat menjadi World Class Airport (WCA).
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id