DANA PENSIUN BANK MANDIRI (DPBM)

DANA PENSIUN BANK MANDIRI (DPBM) Laporan Tahunan 2016

STRATEGI TEPAT BERBUAH MANFAAT

Bagi pasar modal dan pasar keuangan, tahun 2016 menjadi tahun yang cukup optimis meskipun belum stabil. Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang ditopang oleh sektor konsumsi domestik tidak serta merta memberikan dorongan yang signifikan terhadap geliat pasar modal dan pasar keuangan Indonesia. Kecenderungan perekonomian global yang stagnan membuat pola investasi di pasar modal dan pasar keuangan Indonesia tidak sebaik catatan pertumbuhan ekonominya. Di tengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) justru mampu membuktikan kompetensinya untuk mengelola investasi Dana Pensiun sesuai yang diamanahkan oleh Pendiri/Pemberi Kerja. Berbekal strategi yang tepat dan kerjasama tim yang baik, di tahun 2016 DPBM berhasil merengkuh dua aspek sekaligus: mengupayakan pertumbuhan investasi dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi.

Tema “Strategi Tepat Berbuah Manfaat” layak menjadi cukilan atas perjalanan DPBM di sepanjang tahun 2016 yang tertuang dalam laporan tahunan ini. Tahun 2016 menjadi tahun dimana DPBM mampu menerapkan strategi pengelolaan investasi pada portofolio yang tepat dan penentuan timing investasi yang jitu. DPBM berhasil melakukan pembelian SBN dalam tempo singkat, lebih kurang 3 (tiga) bulan, dengan nilai mencapai +Rp1 triliun. Porsi Kepemilikan SBN DPBM naik dalam waktu singkat dari semula sebesar +6% akhir 2015, menjadi  sebesar +22% pada akhir 2016. Langkah ini memberikan manfaat berlipat dalam bentuk perolehan imbal hasil yang tinggi untuk jangka panjang, sekaligus sebagai pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.01/POJK.05/2016 yang mengatur batasan minimal investasi pada Surat Berharga Negara. Strategi tepat yang diterapkan Pengurus DPBM dan telah direstui Dewan Pengawas tercermin dari sampul laporan tahunan dengan ilustrasi Pengurus dan Dewan Pengawas yang mengayuh sepeda tandem bersama-sama menuju satu arah yang sama.

Strategi tepat ini berbuah manfaat dan mampu membawa DPBM mencatat pencapaian yang optimal di tengah kondisi pasar keuangan yang belum stabil. Melalui formula strategi tepat dan cepat dalam bertindak, DPBM terus menunjukkan komitmennya untuk dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi Peserta, Pendiri, dan pemangku kepentingan industri Dana Pensiun. Serta mendukung program Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur nasional yang salah satu sumber dananya berasal dari SBN.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

ROI Potensi sebesar 9,94%, 118,06% dari target anggaran tahun 2016

Sebagai pengelola Dana Pensiun dari 30.276 Peserta yang merupakan pegawai PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) memiliki kewajiban untuk mengelola investasi dan memberikan manfaat yang optimal bagi Peserta. Secara umum, kinerja investasi DPBM telah berjalan dengan baik. Hasil pengelolaan investasi DPBM berupa Hasil investasi yang diperoleh DPBM tanpa Selisih Penilaian Investasi (SPI)/ Pendapatan yang Belum Direalisasi (PYBD) atau Return On Investment (ROI) Riil Portofolio DPBM tahun 2016 adalah sebesar 7,97%, 100,55% dari target anggaran tahun 2016, atau lebih tinggi 1,95% dari target pada Arahan Investasi dari Pendiri yang sebesar 6,02%.

Sedangkan ROI dengan memperhitungkan SPI/PYBD atau disebut ROI Potensi sebesar 9,94%, 118,06% dari target anggaran tahun 2016, atau lebih tinggi 3,92% jika dibandingkan Arahan Investasi Pendiri yang sebesar 6,02%. Hasil pengelolaan investasi DPBM ini cukup optimal dengan mempertimbangkan kesempatan dan tantangan pasar modal 2016 yang secara fundamental ekonomi Indonesia mulai mengalami kontraksi (perlambatan) akibat tekanan dari inflasi, kenaikan suku bunga dan fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung melemah.

Aset Neto, tahun 2016 tercatat sebesar Rp5,85 triliun

Pada Aset Neto, tahun 2016 Aset Neto tercatat sebesar Rp5,85 triliun, mencapai 101,72% jika dibandingkan anggaran 2016. Pencapaian realisasi Aset Neto di atas anggaran tersebut disebabkan realisasi posisi Selisih Penilaian Investasi (SPI) tahun 2016 sebesar Rp201,63 miliar, sedangkan RKAPB 2016 untuk posisi SPI Rp99,30 miliar. Sementara itu, Liabilitas Manfaat Pensiun tahun 2016 membukukan pencapaian 99,94% jika dibandingkan anggaran 2016. Lebih rendahnya realisasi Liabilitas Manfaat Pensiun dibandingkan RKAP disebabkan realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2016 sebesar Rp410,19 miliar, di atas RKAPB pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2016 yang sebesar Rp362,26 miliar.

Untuk Perhitungan Hasil Usaha, jumlah Pendapatan Investasi DPBM hingga 31 Desember 2016 sebesar Rp452,61 miliar, mencatat pencapaian 103,57% bila dibandingkan RKAPB tahun 2016 yang sebesar Rp437,01 miliar. Pencapaian realisasi Pendapatan Investasi di atas anggaran terutama didorong oleh jumlah pendapatan bunga tahun 2016 yang berasal dari Deposito, Obligasi, SBN, dan sebagainya, yang mengalami kenaikan 8,40% jika dibandingkan tahun 2015, yang disebabkan peningkatan jumlah investasi pada instrumen Obligasi Korporasi yang dapat memberikan imbal hasil lebih baik.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset Neto
Aset Neto tahun 2016 meningkat sebesar Rp678,94 miliar atau 13,13% dibandingkan tahun 2015. Kenaikan tersebut bersumber dari iuran pensiun bersih sebesar Rp73,17 miliar, yaitu selisih antara penerimaan iuran 2016 sebesar Rp558,05 miliar dan pembayaran Manfaat Pensiun sebesar Rp420,96 miliar, mutasi nilai SPI sebesar positif Rp110,12 miliar dan Hasil Usaha tahun 2016 sebesar Rp420,96 miliar.

Pendapatan Investasi
Total Pendapatan Investasi DPBM hingga akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp452,61 miliar.

Beban Investasi
Beban Investasi tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp0,30 miliar atau 4,64% dibandingkan realisasi tahun 2015. Hal ini disebabkan menurunnya frekuensi transaksi surat berharga DPBM (beli-jual) selama tahun 2016 serta akibat langsung dari tumbuhnya nilai aset DPBM yang disimpan di Kustodian.

Beban Operasional
Secara keseluruhan Beban Operasional tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp3,42 miliar atau 3,42% dibandingkan tahun 2015 yang antara lain disebabkan oleh:
1.    Beban tenaga kerja tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp1,63 miliar atau 21,08 % dibanding tahun 2015.
2.    Pajak Penghasilan Badan tahun 2016 sebesar Rp8,80 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp3,06 miliar atau 53,24% dibandingkan tahun 2015 yang antara lain  disebabkan oleh:
               - Adanya penerimaan Dividen penyertaan langsung sebesar Rp34,18 miliar.
               - Adanya pengakuan ke pendapatan lain-lain sebesar  Rp2,22 miliar atas iuran Pendiri untuk Manfaat Pensiun Peserta kurang dari 3 (tiga) tahun.

RENCANA STRATEGIS

Tahun 2017 akan menjadi optimis bagi perekonomian Indonesia. Bank Dunia memprediksi, pertumbuhan perekonomian berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) akan mencapai 5,2%, sedikit di atas tahun 2016 yang sebesar 5,02%. Perbaikan pada harga minyak dunia yang mendorong penguatan harga komoditas dipercaya akan menciptakan potensi dan peluang bagi investasi swasta untuk dapat menggerakan perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2016.

Dengan optimisme atas perkembangan perekonomian Indonesia, manajemen DPBM memproyeksikan pertumbuhan Investasi (Nilai Wajar) tahun 2017 meningkat 10,56% dibandingkan Investasi (Nilai Wajar) tahun 2016, Penerimaan Iuran dapat tumbuh 6,94% dibandingkan tahun 2016, Pembayaran Manfaat Pensiun meningkat 17,81%, Pendapatan Investasi tumbuh 9,23%, dan Hasil Usaha Bersih dapat meningkat 8,10% dibandingkan tahun 2016.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Dana Pensiun (Dapen)
Penghargaan
Jumlah Halaman
520
Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
dapen mandiri,dana pensiun,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF