BERSAMA MELANGKAH MAJU
Sejalan dengan kebutuhan akan jaminan kesejahteraan pada karyawan purna tugas, Dana Pensiun Bank Central Asia selanjutnya disebut DPBCA, menjalankan Program Pensiun Iuran Pasti sebagai perintis harapan dan upaya peserta untuk meletakkan keberlangsungan kesejahteraan. Secara psikologis masa purna tugas menumbuhkan perasaan tidak aman bahkan ketakutan pada sebagian besar orang dalam status sebagai karyawan. Mengingat apa yang terjadi, DPBCA bergerak memberi kontribusi sebagai pengelola dana pensiun melalui akumulasi kontribusi yang adil dan transparan. Melalui program iuran pasti, DPBCA berupaya mengelola dana yang terhimpun agar dapat memberikan manfaat pensiun yang optimal dan menyejahterakan peserta.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Penerimaan Iuran Pensiun Tercatat Sebesar Rp294,05 Miliar
Per 31 Desember 2016, penerimaan iuran Pensiun tercatat sebesar Rp294,05 miliar, naik Rp28,22 miliar atau 10,62% dibandingkan penerimaan iuran tahun 2015, sebesar Rp265,82 miliar. Adapun jumlah peserta mencapai 23.509 orang, meningkat sebanyak 1.673 orang dibandingkan jumlah peserta tahun 2015 sebanyak 21.836 orang.
Hingga akhir tahun 2016, jumlah peserta DPBCA berjumlah 23.509 orang, meningkat sebanyak 1.673 orang dibandingkan jumlah peserta tahun 2015 sebanyak 21.836 orang. Komposisi jumlah peserta tahun 2016 terdiri dari 22.712 orang peserta aktif dan 797 orang peserta pasif. Adapun realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2016 mencapai Rp175,56 miliar, meningkat sebesar Rp37,31 miliar atau 26,99% dibandingkan realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2015 sebesar Rp138,25 miliar.
Dengan meningkatnya jumlah peserta dan dana Pensiun yang dikelola, maka Pengurus dituntut untuk bisa mengelola dengan baik, termasuk piawai menentukan jenis investasi terbaik. Pada awal tahun 2016, kami sempat tidak terlalu optimis bahwa DPBCA bisa memenuhi target arahan investasi dari Pendiri, yakni 7%. Hal itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sedikit flat. Kami bersyukur, di triwulan terakhir tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia kian membaik. Walhasil, kinerja DPBCA pun ikut terkerek naik dan mampu mencapai target arahan investasi minimal 7%.
Total Pendapatan Investasi Tercatat Sebesar Rp278,40 Miliar
Dari sisi keuangan, pada akhir tahun 2016, Total Pendapatan Investasi tercatat sebesar Rp278,40 miliar, naik 18,73% dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp234,48 miliar. Peningkatan Pendapatan Investasi, antara lain, disumbang oleh naiknya pendapatan Sewa dari Rp638,23 juta pada akhir tahun 2015 menjadi Rp26,74 miliar pada akhir tahun 2016, atau naik hingga 4.090%, serta naiknya Laba Pelepasan Investasi dari semula Rp8,08 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp40,50 miliar pada akhir tahun 2016, atau naik 401,08%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional Dana Pensiun Bank Central Asia tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#
Aset
Pada akhir tahun 2016, Total Aset tercatat sebesar Rp4,17 triliun, naik 17,35% apabila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp3,55 triliun. Kenaikan itu, antara lain, didorong oleh meningkatnya Aset Lancar Total Investasi (Nilai Perolehan) dari semula Rp3,40 triliun menjadi Rp3,76 triliun, atau naik 10,70%; meningkatnya Aset Lancar di Luar Investasi sebesar 52,52% dari semula Rp50,11 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp76,43 miliar pada akhir tahun 2016; serta meningkatnya Total Aset Operasional dari semula Rp0,15 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp1,13 miliar pada akhir tahun 2016, atau naik 631,62%.
Liabilitas
Pada akhir tahun 2016, Liabilitas DPBCA juga menunjukkan kenaikan yang signifikan. Total Liabilitas pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp4,17 triliun, naik 17,35% dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp3,55 triliun.
Pendapatan
Pendapatan Investasi DPBCA dari tahun ke tahun juga menunjukkan tren menggembirakan. Pada akhir tahun 2016, Total Pendapatan Investasi tercatat sebesar Rp278,40 miliar, naik 18,73% dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp234,48 miliar. Peningkatan Pendapatan Investasi, antara lain, disumbang oleh naiknya pendapatan Sewa dari Rp638,23 juta pada akhir tahun 2015 menjadi Rp26,74 miliar pada akhir tahun 2016, atau naik hingga 4.090,09%, serta naiknya Laba Pelepasan Investasi dari semula Rp8,08 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp40,50 miliar pada akhir tahun 2016, atau naik 401,08%.
RENCANA STRATEGIS
Sejumlah kalangan memprediksi, perekonomian Indonesia tahun 2017 akan lebih baik dibanding tahun 2016. Pada triwulan awal 2017, ekonomi sudah terlihat bergerak, meski belum seperti yang diharapkan. Kami berharap bahwa pergerakan ekonomi Indonesia terus membaik hingga akhir tahun. Melihat anggaran yang disusun Pengurus, memang optimisme kami tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, kami meyakini bahwa target return minimal 7% masih bias dilampaui. Dalam hal ini, bagaimana Pengurus ditantang agar bisa mengoptimalkan investasi. Mereka juga harus jeli melihat peluang investasi.
Berkaitan dengan investasi penyertaan langsung, Pengurus harus mendorong supaya kinerja anak-anak perusahaan semakin baik. Sebab, di antara mereka ada yang sudah mature dan bisa menghasilkan dividen tiap tahun, tetapi ada juga yang masih dalam proses perkembangan. Bagi yang belum matang, bagaimana caranya agar dipercepat kematangannya sehingga mampu menghasilkan dividen, yang kemudian bisa dibagikan langsung kepada peserta dana pensiun.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id