Sampoerna: Fondasi Kesuksesan Sang Penguasa Industri

Cover Annual Report PT HM Sampoerna Tbk.
Cover Annual Report 2016 PT HM Sampoerna Tbk. | Annual Report 2016 PT HM Sampoerna Tbk.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. atau  HM Sampoerna terbilang cukup berhasil melewati tahun 2016 dengan sempurna. Pada tahun 2016, industri rokok Indonesia mencatat penurunan volume penjualan sebesar 1,4%. Hal ini dikarenakan perlambatan ekonomi domestik serta kenaikan harga eceran rokok sebagai akibat naiknya tarif cukai dengan rata-rata tertimbang industri sekitar 15%.

Di tengah perlambatan ekonomi, kenaikan harga jual eceren akibat kenaikan cukai, serta persaingan dari produk dengan nilai ekonomis, Perusahaan berhasil membukukan penjualan sebanyak 105,5 miliar batang pada tahun tersebut. Penjualan ini mewakili pangsa pasar sebesar 33,4% yang membuat Sampoerna masih memimpin di industri rokok Indonesia.

Dari hasil pencapaian tersebut, Sampoerna tetap melihat bahwa karyawan merupakan kunci dari keberhasilan Perusahaan. Sampoerna pun terus berupaya untuk menarik dan mempertahankan talenta-talenta terbaik. Sampoerna pun memahami akan pentingnya transparansi bisnis dalam rangka membangun lingkungan kerja yang menghargai kontribusi sumber daya manusia (SDM).

Sampoerna percaya bahwa dengan fokus pada keberagaman talenta, pengembangan karyawan, serta kinerja, Perusahaan akan mampu mencapai tujuan-tujuan bisnisnya.

Dari segi kinerja keuangan, secara keseluruhan, Sampoerna berhasil mempertahankan profitabilitas “double-digit” dengan pertumbuhan laba operasi sebesar 13,9% di tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015.

Dalam mendukung investasi di Indonesia setelah pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas di tahun 2015, Sampoerna melakukan aksi korporasi pemecahan saham 1:25 yang berlaku efektif pada 14 Juni 2016. Setelah pemecahan saham, jumlah saham Perusahaan yang beredar bertambah dari 4.652,7 juta saham menjadi sebanyak 116.318,1 juta saham. Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham, menarik lebih banyak investor ritel dan mendukung peningkatan likuiditas Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan meningkatnya jumlah investor dan menarik pialang saham aktif, Perusahaan mengharapkan peningkatan nilai transaksi di pasar modal nasional.

Pencapaian dan langkah yang diambil Perusahaan sepanjang tahun lalu, tercermin dalam Laporan Tahunan 2016 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk yang terdiri dari 174 halaman, menampilkan secara rinci dan transparan kinerja keuangan Perusahaan dan pencapaian yang telah dihasilkan dari 2012-2016.

Hal penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Tahunan 2016 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, juga memuat ulasan perihal Tata Kelola Perusahaan dengan menerapkan dan menegakan nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG). Dijelaskan bahwa pada tahun 2016, sebagai produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga dengan tradisi dan filosofi Perusahaan, yang membentuk fondasi kesuksesannya.

Selama tahun 2016, Sampoerna juga menerima berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Perusahaan dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Sementara itu, Sampoerna secara lugas memuat ulasan mengenai tanggungjawab sosial yang dilakukan Perusahaan. Dijelaskan bahwa tanggung jawab sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) telah diwujudkan melalui berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Sampoerna dalam melaksanakan tanggung jawab sosial.

Kesemua itu tercermin dari sejumlah penghargaan internasional yang berhasil diraih Perusahaan sepanjang tahun 2016. Seperti pada bulan April, Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle dan Direktur Keuangan, Michael Sandritter diakui sebagai “Best CEO” dan “Best CFO” oleh The Global Good Governance Awards. Pada Agustus 2016, Sampoerna berhasil memenangkan penghargaan “Best Managed Company” dan “Best in Corporate Governance” dari FinanceAsia. (DD)