Esensi: Garuda Indonesia Group Turunkan Harga Tiket Pesawat 20%, Biro Travel Berharap 40%

ilustrasi
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia | Dok. Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bersama grup usahanya dibidang maskapai penerbangan, menyikapi imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang mengimbau seluruh maskapai penerbangan dalam negeri untuk menurunkan harga tiket pesawat pada pekan ini.

Budi mengatakan, imbauan diberikan Jokowi untuk menyikapi keluhan dari baik penumpang maupun industri perhotelan dan restoran. Dimana Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pada awal pekan lalu sempat mengatakan harga tiket pesawat belakangan ini memang mencekik industri perhotelan.

Esensi Berita:

  1. Garuda Indonesia Group memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat mereka hingga 20 persen. Penurunan harga tiket pesawat merupakan tindak lanjut dari inisiasi awal INACA yang sebelumnya berlaku di beberapa rute penerbangan.
  2. Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara, mengatakan melalui lini layanan full service Garuda Indonesia dan Low Cost Carrier (LCC) Citilink Indonesia, serta Sriwijaya Air-NAM Air Group, harga tiket pesawat seluruh rute penerbangan dipangkas mulai Kamis, 14 Februari 2019. “Hal ini sejalan dengan aspirasi masyarakat dan sejumlah asosiasi industri, serta arahan Bapak Presiden RI mengenai penurunan tarif tiket penerbangan,” ujarnya, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (14/2/2019).
  3. Menurut Ari, penurunan tarif tiket penerbangan dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan sektor perekonomian nasional, khususnya untuk menunjang pertumbuhan sektor pariwisata, UMKM, hingga industri nasional lainnya. “Penurunan harga tiket tersebut, kami pastikan akan menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam memberikan layanan penerbangan yang berkualitas dengan tarif tiket penerbangan yang kompetitif,” imbuh Ari.
  4. Direktur Utama Sriwijaya Air, Joseph Adriaan Saul, mengaku perusahaannya, yang menjadi anggota kelompok bisnis Garuda Indonesia Group, juga mulai menyeret turun tarif terbang per Kamis, 14 Februari 2019. Penurunan dilakukan untuk semua rute domestik. “Untuk rute Sriwijaya Air dan Nam Air, penurunan berlaku hari ini (Kamis, red),” katanya.

Info Terkait:

  1. Keluhan penumpang terhadap harga tiket pesawat yang mahal belakangan ini akan segera mereda, pasalnya, PT Pertamina (Persero) bakal menurunkan harga avtur. Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, ketika harga avtur turun, harga tiket pesawat pun akan ikut turun. Namun, besarannya tidak selalu proporsional.
  2. Alvin mengatakan, kontribusi avtur terhadap biaya angkut per penumpang per kilometer sekitar 40%. “Jadi, kalau Pertamina turunkan harga avtur 10%, pengaruhnya terhadap harga tiket sekitar 4%. Airline juga perlu evaluasi biaya-biaya operasional langsung maupun tak langsung agar terjadi penghematan biaya yang signifikan,” katanya, seperti dikutip dari Beritasatu.com, Kamis (14/2/2019).
  3. Sementara, Biro travel yang tergabung dalam Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mengusulkan harga tiket pesawat turun hingga 40%, karena saat ini harga tiket pesawat masih dianggap mahal. “Ini kita kan travel agent, kalau kita maunya masyarakat itu supaya tetap terbang harganya itu yang terjangkau, itu saja intinya. (Harapannya harga tiket) mungkin 30-40% turunnya. Jadi pelan pelan balik lagi ke yang dulu,” kata Wakil Ketua Astindo, Rudiana, seperti dilansir Detik.com, Kamis (14/2/2019).
  4. Adapun Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai yang dibutuhkan bukan sekadar turunnya harga tiket tapi pemberlakuan subclass penerbangan dengan harga murah. Menurut Wakil Ketua Asita, Budijanto Ardiansyah, saat ini maskapai belum kembali menerapkan tarif batas. “Yang kita harapkan airline menetapkan kembali subclass. Jadi mulai dari yang paling murah sampai paling mahal, atau istilahnya tarif batas atas-batas bawah,” jelasya.(DD)