Pigo Pramusakti, Corsec Indocement: Annual Report dan Hubungan Baik di Internal Perusahaan

Corsec Indocement Pigo Pramusakti
Corsec Indocement Pigo Pramusakti | Dok. Indocement

Cobalah Anda berkunjung ke website PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. atau Indocement di www.indocement.co.id. Anda akan melihat tampilan website yang eye catching, dengan warna-warna cerah, desain yang sederhana, sehingga terasa nyaman saat kita berselancar di dalamnya.

Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh shareholder, stakeholder, maupun publik dan pemerintah tentang perusahaan yang berkedudukan di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, ini akan mudah didapat melalui kanal-kanal yang berjejer rapi di bagian atas.

Kelengkapan informasi dan kemudahan mengakses website www.indocement.co.id ini menjadi perantara Indocement meraih penghargaan sebagai “Top 50 Public Listed Companies” dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) pada 7 November lalu.

IICD sendiri adalah salah satu lembaga independen yang terkemuka di Indonesia yang ditunjuk secara resmi oleh OJK untuk melakukan assessment terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Berbeda dengan Annual Report Award (ARA) yang digelar OJK bersama enam lembaga pemerintah lainnya, yang melakukan assessment keterbukaan informasi perusahaan melalui buku annual report perusahaan, IICD melakukan assessment GCG melalui website korporasi.

Yang patut diapreasi adalah, dalam ajang penghargaan ARA 2015 kemarin, Perusahaan yang bergerak di bidang industri semen dan beton siap pakai ini berada di urutan kelima nominasi pemenang ARA untuk kategori Perusahaan Private Non-Listed. Dari IICD, Indocement meraih penghargaan "Top 50 Public Listed Companies”. Lantas, apa yang membuat Indocement mendapat pengakuan sebagai "terbaik" dari dua lembaga ini?

Berikut ini petikan wawancara Annualreport.id dengan Corporate Secretary (Corsec) Indocement Pigo Pramusakti seputar annual report dan website Indocement:

Bisa diceritakan pengalaman Indocement dalam menyusun Annual Report? Apa saja tantangan dan kesulitan yang dihadapi?

Kesulitan yang kami hadapi tentu banyak. Tapi pada umumnya, annual report itu produk dari banyak orang. Produk ini menceritakan seluruh aspek di dalam perusahaan. Sementara tidak ada satu orang pun yang bisa bercerita tentang itu secara lengkap dan rinci sesuai dengan ketentuannya. Sehingga kami harus punya banyak narasumber dari internal Perusahaan.

Kami, tim Sekretaris Perusahaan, yang bertindak sebagai koordinator pelaksananya, tentu memerlukan effort yang cukup besar untuk mengkoordinasikannya.

Kesulitan lainnya adalah soal deadline. Karena kami sama-sama berada di satu perusahaan dan sama-sama pada level pelaksana, maka kami tidak bisa memaksa atau menagih untuk segera menyerahkan data-data yang diperlukan.

Supaya semua berjalan lancar, maka kami, satu dengan yang lainnya harus membangun hubungan yang baik.

Sekarang ini, banyak ajang penilaian terhadap penerapan implementasi GCG di perusahaan. Indocement sendiri mengikuti ARA dan IICD semua. Bagaimana pandangan Indocement terhadap ARA dan IICD?

Kalau menurut saya, perbedaannya hanya pada cara pandang. Kalau OJK atau ARA itu kan yang dinilai adalah disclosure atau keterbukaan informasi yang tertuang dalam buku annual report. Sedangkan IICD yang diassess adalah pelaksanaan GCG suatu perusahaan, termasuk di dalamnya aspek disclosure. Jadi, hanya perbedaan media saja.

Karena secara tradisional, medianya adalah annual report. Sejak saya joint di Indocement tahun 1993, dan sejak Indocement go publik pada tahun 1989, media pelaporannya adalah annual report. Sementara sekarang ini sudah zaman website.

Jadi, kalau ARA melakukan penilaian melalui buku annual report, sedangkan IICD assessmentnya melalui web.

Dari website, IICD mencari Top 100 perusahaan terbuka. Kemudian dilakukan review untuk menentukan Top 50, dan selanjutkan melakukan assessment untuk mencari ranking.

Karena itu, kami pun membuat website perusahaan, yakni www.indocement.co.id. Dulu, website kami merupakan duplikasi buku annual report. Kami masuk pada ranking 40-50.

Kemudian kami memperbaiki website kami dengan menyesuaikan site map-nya agar publik, termasuk IICD mudah mengakses informasi-informasi yang diperlukan. Setelah itu, peringkat Indocemen di IICD pun naik. Tahun ini berada di ranking 21-30 dari “Top 50 Public Listed Companies”.

Bagaimana menurut Indocement tentang penilaian ARA dan IICD?

Baik ARA mapun IICD adalah cerminan buat kami, bagaimana orang lain menilai kami, dan bagaimana posisi kami dengan perusahaan yang lain. Itu yang kita perlukan. Penilaian ini menjadi ajang bagi kami untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan GCG, dan tentunya untuk memenuhi kewajiban kami sebagai perusahaan terbuka kepada regulasi, dalam hal ini OJK, serta shareholder, stakeholder, dan publik.