PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE, Tbk

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Laporan Tahunan 2015

LANDASAN KOKOH UNTUK PERTUMBUHAN DAN HUBUNGAN YANG BAIK
Pertumbuhan ekonomi global maupun domestik di sepanjang tahun 2015 kembali mengalami perlambatan, di mana kondisi ini tentunya memberikan tekanan bagi dunia usaha, termasuk Adira Finance. Namun, Perusahaan terus melangkah ke depan dan tetap mampu melaluinya dengan hasil kinerja yang positif.

Perusahaan berhasil memanfaatkan momentum yang penuh tantangan ini dengan tetap memperhatikan berbagai kebutuhan konsumen. Adira Finance juga memperkuat fundamental Perusahaan melalui pengembangan teknologi informasi, implementasi prinsip GCG dan manajemen risiko, serta berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM. Strategi Perusahaan juga difokuskan untuk melakukan perbaikan atas efisiensi proses operasional, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat jaringan sehingga mampu mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Tahun 2015 Laba bersih Perusahaan mencapai Rp665 miliar

Ruang lingkup Perusahaan meliputi bidang usaha: pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, serta sewa operasi (operating lease) dan/atau kegiatan berbasis fee
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan serta pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

Unit usaha syariah Perusahaan memiliki ruang lingkup meliputi bidang usaha: pembiayaan jual beli, pembiayaan investasi, dan pembiayaan jasa. Hingga tahun 2015, pembiayaan konsumen masih menjadi kontributor utama kegiatan usaha Perusahaan. Pembiayaan konsumen memberikan kontribusi lebih dari 95% dari penyaluran pembiayaan baru, sehingga piutang yang dikelola Perusahaan pun terutamanya berasal dari kegiatan usaha ini.

Meskipun kondisi ekonomi di tahun 2015 kurang kondusif, Perusahaan mampu mempertahankan kinerjadengan baik di tahun 2015, serta berhasil mengatasi berbagai tantangan secara cepat dan tepat. Oleh karenanya, Perusahaan tetap dapat membukukan pendapatan yang cukup baik. Jumlah pembiayaan baru Perusahaan mencapai Rp30,5 triliun. Jumlah pembiayaan baru untuk sepeda motor adalah sebesar Rp17,6 triliun, sedangkan jumlah pembiayaan baru untuk mobil sebesar Rp12,7 triliun, serta pembiayaan baru untuk peralatan rumah tangga (durables) mencapai Rp270 miliar.

Saldo piutang pembiayaan yang dikelola manajemen mencapai Rp46,4 triliun. Piutang pembiayaan konsumen bermasalah (NPL) berada pada level 1,7%. Pangsa pasar terjaga pada level 12,0% untuk sepeda motor baru, sedangkan pangsa pasar untuk mobil baru dapat dipertahankan dari sebesar 4,9%. Laba bersih Perusahaan mencapai Rp665 miliar. Jumlah jaringan usaha sebanyak 558 jaringan. Jumlah konsumen aktif sebanyak 3,3 juta konsumen.

Ikhtisar Saham Adira Finance
Sepanjang tahun 2015, jumlah saham Perusahaan dengan kode ADMF yang beredar adalah 1.000.000.000 lembar. Dari sisi harga, saham Perusahaan bergerak pada kisaran harga terendah senilai Rp3.470 dan tertinggi senilai Rp7.225. Volume transaksi rata-rata adalah 641.467 unit transaksi per bulan selama tahun 2015. Jumlah transaksi pada saham ADMF relatif kecil ketimbang saham Perusahaan lain. Hal ini terjadi karena jumlah saham ADMF yang mengambang hanya 46 juta lembar saham. Selain itu, sebagian besar investor atau pemegang saham ADMF lebih berorientasi pada investasi jangka panjang.

Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I tahun 2015
Pada tanggal 1 Juli 2015, Perusahaan mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I tahun 2015 di BEI sebesar Rp979 miliar, terbagi atas seri A dan B. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100,00% (seratus perseratus) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 30 September 2015 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 30 Juni 2018 untuk Seri A dan 30 Juni 2020 untuk Seri B yang merupakan Tanggal Pelunasan masing-masing Seri Pokok Obligasi.

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2015
Pada tanggal 1 Juli 2015, Perusahaan mencatatkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2015 di BEI sebesar Rp500 miliar, terbagi 2 Seri, yaitu Seri A dan Seri B. Sukuk Mudharabah ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari jumlah Dana
Sukuk Mudharabah. Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Pendapatan bagi Hasil Sukuk Mudharabah.

Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah pertama akan dilakukan pada tanggal 30 September 2015, sedangkan Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah terakhir akan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2016 untuk Sukuk Mudharabah Seri A dan tanggal 30 Juni 2018 untuk Sukuk Mudharabah Seri B yang juga merupakan tanggal pembayaran Kembali Dana Sukuk dari masingmasing Seri Sukuk Mudharabah.

Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015
Pada tanggal 26 Agustus 2015, Perusahaan mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II tahun 2015 di BEI sebesar Rp1.437 miliar, terbagi 3 Seri, yaitu Seri A, B dan C. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100,00% (seratus perseratus) dari Jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi pertama masingmasing seri akan dilakukan pada tanggal 25 November 2015 sedangkan pembayaran Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 5 September 2016 untuk Seri A, 25 Agustus 2018 untuk Seri B dan 25 Agustus 2020 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi.

Atas semua efek utang dan sukuk mudharabah yang telah diterbitkan Perusahaan dan masih terhutang sampai dengan 31 Desember 2015, Pefindo memberikan peringkat efek utang yaitu “idAAA” (Triple A). Peringkat tersebut mencerminkan sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan antara ADMF dan Bank Danamon Indonesia, pangsa pasar perusahaan yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, dan portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik.

Produk Pembiayaan Baru
Pada bulan Mei 2015, Perusahaan mulai memasarkan produk pembiayaan baru, yaitu barang elektronik dan perlengkapan rumah tangga. Hal tersebut mendapat respons positif dari konsumen, dengan pencapaian pembiayaan baru sebesar Rp270 miliar di akhir tahun 2015. Pada tahun buku 2015, Perusahaan berhasil mempertahankan tingkat NPL sebesar 1,7%. Selain itu, Perusahaan berhasil mencatat pendapatan bunga sebesar 4% menjadi Rp9,0 triliun di tahun 2015. Laba bersih setelah pajak Perusahaan tercatat sebesar Rp665 miliar, lebih rendah dari tahun 2014 sebesar Rp792 miliar. Untuk mendukung pendanaaannya, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui pembiayaan bersama (joint financing) dengan perusahaan induk, penerbitan obligasi, dan pinjaman bank baik dari dalam maupun luar negeri.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ASET
Total aset mencapai Rp27,7 triliun di akhir tahun 2015, menurun sebesar 7% dari Rp29,9 triliun pada tahun sebelumnya.

Pembiayaan konsumen
Hingga tahun 2015, pembiayaan konsumen masih menjadi kontributor utama kegiatan usaha Perusahaan. Pembiayaan konsumen memberikan kontribusi lebih dari 95% dari penyaluran pembiayaan baru, sehingga piutang yang dikelola Perusahaan pun terutamanya berasal dari kegiatan usaha ini.

Pembiayaan Baru
Jumlah pembiayaan baru Perusahaan mencapai Rp30,5 triliun. Jumlah pembiayaan baru untuk sepeda motor adalah sebesar Rp17,6 triliun, sedangkan jumlah pembiayaan baru untuk mobil sebesar Rp12,7 triliun, serta pembiayaan baru untuk peralatan rumah tangga (durables) mencapai
Rp270 miliar.

NPL
Saldo piutang pembiayaan yang dikelola manajemen mencapai Rp46,4 triliun. Piutang pembiayaan konsumen bermasalah (NPL) berada pada level 1,7%. Pangsa pasar terjaga pada level 12,0% untuk sepeda motor baru, sedangkan pangsa pasar untuk mobil baru dapat dipertahankan dari sebesar 4,9%.

Liabilitas
Pada akhir tahun 2015, total liabilitas adalah sejumlah Rp23,3 triliun, turun sebesar Rp Rp2,5 triliun atau 9,6% (2014: Rp25,9 triliun). Penurunan total liabilitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pada pinjaman bank serta adanya beberapa obligasi yang sudah jatuh tempo.

Ekuitas
Pada akhir tahun 2015, ekuitas Perusahaan adalah sejumlah Rp4,4 triliun, meningkat sebesar Rp327,1 miliar atau 8,1% (2014: Rp4,0 triliun). Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh perolehan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp665 miliar dan pembayaran dividen atas laba bersih tahun 2014 sebesar Rp396 miliar.

RENCANA STRATEGIS

Tekanan yang terjadi pada perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga semester I tahun 2016. Namun, berbagai proyek infrastruktur dan belanja pemerintah yang telah dimulai sejak semester kedua tahun lalu diharapkan akan mulai memberikan dampak positif pada semester II tahun ini. BI juga diperkirakan akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya, sebagaimana terindikasi penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Januari 2016.

Di tahun 2016, Adira Finance telah menetapkan target penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp35-36,6 triliun. Target tersebut tentunya akan kembali ditinjau pada akhir semester I-2016, agar dapat disesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan usaha. Ke depannya, Perseroan akan terus menerapkan pertumbuhan secara hati-hati dengan tujuan mempertahankan kualitas aset yang sehat, dan di saat yang bersamaan, memfokuskan diri memanfaatkan produk dengan imbal hasil yang lebih besar, memperoleh dana dengan biaya dapat ditekan seoptimal mungkin, di samping memperdalam hubungan dengan pelanggan dan dealer dan meningkatkan proses dan efisiensi.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Perseroan optimistis kegiatan usaha Perusahaan akan berjalan dengan baik. Dukungan solid dari tim manajemen dan para pemangku kepentingan akansangat membantu dalam merealisasikan target.

Hingga saat ini, mayoritas penjualan kendaraan bermotor di Indonesia dibiayai melalui fasilitas kredit atau pembiayaan. Oleh karena itu, industri otomotif dan pembiayaan tumbuh bersama. Oleh karena itu, Sejumlah strategi telah disiapkan untuk mendukung pencapaian target Perseroan, antara lain:
a. Meningkatkan dealer relationship management melalui Ad1gate system sebagai alat monitoring pengajuan pembiayaan bagi dealer untuk meningkatkan service level.
b. Penawaran produk pembiayaan non-otomotif, yakni durables dan produk multiguna lainnya, bagi konsumen.
c. Fokus pada pembiayaan kendaraan kendaraan bermotor sebagai bisnis utama. Namun pada saat bersamaan, Perusahaan juga melakukan pengembangan produk di luar itu.
d. Selain produk baru, Perusahaan juga akan mendorong pembiayaan mobil penumpang (passenger car). Perusahaan melihat peluang bisnis pada produk tersebut masih sangat terbuka, sehingga potensial menambah keuntungan bagi Adira.
e. Pemberdayaan karyawan yang ada, baik melalui pelatihan internal maupun eksternal, akan menjadi prioritas bagi Perusahaan. Kehadiran Adira Finance Corporate University akan menjadi “ujung tombak” dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Perusahaan. Hal itu dilakukan dalam rangka menunjang kinerja usaha Perusahaan yang terus berkembang.
f. Perusahaan akan melakukan kegiatan efisiensi dan efektivitas kinerja, terutama dilakukan melalui otomatisasi proses bisnis. Selain mampu mereduksi biaya, strategi ini juga mampu mengurangi waktu atau proses pelaksanaan.
g. Perusahaan akan memperkuat sinergi bisnis, di antaranya penjualan dan fasilitas pembiayaan produk, dengan Entitas Induk serta Entitas Terkait lainnya. Hal ini dilakukan agar konsumen mendapatkan layanan lengkap dalam satu kali transaksi: pembiayaan, proses perbankan, serta
proses asuransi.
h. Menjaga kualitas aset dengan sistem pemantauan dan penagihan yang kuat.

Sementara, untuk meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, maka Perusahaan telah menyiapkan program peningkatan antara lain:

1. Melakukan review dan revisi atas kebijakankebijakan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, antara lain Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris untuk menyesuaikan dengan Peraturan OJK Nomor 30/POJK.05/2014, Peraturan OJK Nomor 21/POJK.04/2015, Surat Edaran OJK Nomor 32/SEOJK.04/2015 dan regulasi baru lainnya yang relevan, prinsip-prinsip ASEAN Corporate Governance Scorecard serta praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan yang berkembang saat ini.

2. Memperkuat peran Komite Tata Kelola Perusahaan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi melalui situs web Perusahaan sehingga para pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi tentang Perusahaan dengan lebih lengkap.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Listed (PKL)
Penghargaan
Private Keuangan Listed #2
Jumlah Halaman
574
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro, & Surja (Firma Anggota Ernst & Young Global Limited)
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
Adira Dinamika Multi Finance,laporan tahunan,2015,investasi,modal kerja,pembiayaan

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF