PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA

GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA Laporan Tahunan 2015

WORLD CLASS MRO of COSTUMER CHOICE
Berbagai langkah strategis, perubahan, perbaikan serta kerja keras yang Perusahaan lakukan terbukti telah mendorong kemajuan yang signifikan. Pencapaian kinerja keuangan maupun operasional yang menggembirakan dan berbagai prestasi yang berhasil GMF raih pada tahun 2015, menjadi momentum yang baik bagi Perusahaan untuk menjadi MRO kelas dunia pilihan pelanggan. GMF AeroAsia senantiasa mematuhi regulasi dan prosedur kerja, menjalankan standar mutu, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan mengimplementasikan tata kelola perusahaan secara konsisten.

Di era pertumbuhan industri penerbangan yang semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan industri perawatan pesawat terbang, komitmen Perusahaan dalam menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang terpadu dan handal sebagai kontribusi dalam mewujudkan lalu lintas udara yang nyaman dan menjamin kualitas kehidupan umat manusia senantiasa kami jaga. pelanggan dan masyarakat harus dapat merasakan tingkat kemanfaatan yang besar dan tetap menjadikan GMF AeroAsia sebagai pilihan terbaik.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

GMF Resmikan Hangar Terbesar di Dunia
GMF meresmikan Hangar 4 yang terletak di kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno- Hatta Cengkareng, Tangerang untuk melengkapi 3 (tiga) hangar yang telah beroperasi sebelumnya. Peresmian hangar yang dibangun dengan investasi mencapai USD43 juta (setara Rp550 miliar) ini dilakukan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hangar 4 GMF memiliki luas 66.940 meter persegi yang terdiri dari 46.000 meter persegi untuk kegiatan produksi dan 17.600 meter persegi untuk area perkantoran dan workshop. Dengan total luas ini, Hangar 4 GMF tercatat sebagai hangar pesawat narrow body terbesar di dunia. Sebelumnya status hangar paling besar di dunia dipegang oleh hangar milik Turkish Technic di Turki. Kehadiran Hangar 4 diharapkan dapat meningkatkan serapan pasar nasional. Hangar 4 dapat menampung 16 pesawat narrow body sekaligus untuk menjalani perawatan ringan maupun berat, modifikasi winglet, perbaikan struktur, modifikasi interior pesawat, pengecatan dan perawatan lain.

Dampak positif kehadiran Hangar 4 bukan hanya untuk GMF dan Garuda Indonesia, namun juga bagi industri penerbangan nasional. Jumlah pesawat narrow body yang menjalani perawatan di luar negeri diharapkan dapat berkurang sehingga devisa yang dihemat negara semakin besar. Selain dirancang untuk pengembangan bisnis perusahaan, bangunan Hangar 4 yang terdiri dari dua wing ini menerapkan konsep Eco Green sekaligus modern agar ramah lingkungan.

GMF Menjadi DOA EASA Pertama di Indonesia
GMF menjadi organisasi desain atau Design Organization Approval (DOA) ketiga di Asia Tenggara yang meraih sertifikat pengakuan European Aviation Safety Agency (EASA) setelah menjalani lima fase sertifikasi selama sembilan bulan. DOA GMF menjadi organisasi rancang bangun pertama dan satu-satunya di Indonesia. Pencapaian ini sejalan dengan visi GMF menjadi MRO kelas dunia pada tahun 2015 Dua DOA di Asia Tenggara yang lebih dulu memiliki sertifikat EASA adalah ST Aerospace dan JAMCO Aero Design & Engineering yang berbasis di Singapura. Dengan prestasi ini, DOA GMF sejajar dengan organisasi desain kelas dunia yang diakui dalam industri perawatan pesawat, pekerjaan yang membutuhkan desain, baik untuk konversi maupun modifikasi kabin pesawat terus meningkat. Kabin pesawat biasanya diperbaharui setiap lima tahun sekali.

Pencapaian kinerja operasional, Mendorong pertumbuhan kinerja keuangan
Pencapaian kinerja operasional dengan memberikan pelayanan yang semakin berkualitas kepada para pelanggan hingga mendorong pertumbuhan kinerja keuangan pada tahun 2015. Hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 15,73% dan laba komprehensif sebesar 114,23% dari tahun sebelumnya. Kebutuhan perjalanan udara global menguat 5,9% dibandingkan dengan tahun 2014, di atas rata-rata pertumbuhan selama 10 tahun terakhir yaitu 5,6%. Peningkatan permintaan untuk perjalanan udara sebagian besar terjadi pada penerbangan di pasar negara berkembang, diantaranya adalah Asia Pasifik dan Timur Tengah dengan total Revenue Passenger Kilometers (RPKs) secara keseluruhan.

Untuk pangsa pasar proyeksi Maintenance Repair and Overhaul (MRO) global sampai dengan tahun 2020 akan terus mengalami pertumbuhan dengan share masing-masing sebesar Engine 45%, Airframe 19%, Component 18% dan Line 18%. Perkembangan perjalanan udara nasional selama tahun 2015 mengalami sedikit penurunan namun masih menunjukkan optimisme untuk tumbuh di tahun-tahun mendatang. Frekuensi kedatangan dan keberangkatan pesawat masing-masing tercatat 525.409 dan 522.652 dari tahun lalu sebanyak 668.531 pesawat dan 663.714 pesawat. Untuk itulah eksistensi GMF dalam mendukung industry penerbangan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting.

Sepanjang tahun 2015 GMF berhasil memaksimalkan momentum dengan mencetak pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 15,73% dan meningkatkan laba komprehensif sebesar 114,23% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha GMF selama tahun 2015 mencapai USD305,590,117 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD264,048,576, yang didorong oleh adanya peningkatan pendapatan segmen Base Maintenance dan Engine Maintenance masing-masing sebesar 56,39% dan 44,27% serta Component Services sebesar 9,12%. Sedangkan beban usaha meningkat 9,07% menjadi USD 260,788,956 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD239,093,550 yang disebabkan oleh bertambahnya beban subkontrak sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha Perusahaan.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Jumlah aset meningkat 22.19% menjadi USD312,994,597 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD256,151,427. Jumlah komposisi aset tersebut berasal dari aset lancar sebesar USD210,748,836 atau 67.33% dan aset tidak lancer sebesar USD102,245,761 atau 32.67%.

Liabilitas
Liabilitas terdiri liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Jumlah liabilitas meningkat 14.61% menjadi USD190,202,733 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD165,957,977. Jumlah komposisi liabilitas tersebut berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar USD91,707,329 atau 48.22% dan liabilitas jangka panjang sebesar USD98,495,404 atau 51.78%.

Laba
Laba komprehensif meningkat 114.23% menjadi USD33,458,049 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD15,617,830.

Pendapatan usaha
Pendapatan usaha meningkat 15.73% menjadi USD305,590,117 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD264,048,576.

RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan proyeksi World Economics Outlook (WEO), yang terbitkan International Monetary Fund (IMF) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 diperkirakan mencapai 3.4%, lebih tinggi dari pencapaian tahun 2015 sebesar 3.1%. Seiring dengan pertumbuhan pesawat terbang, GMF meyakini bahwa industry penerbangan dan industri MRO memiliki prospek yang sangat bagus, terutama di kawasan Asia Pasifik.

Industri penerbangan global diprediksi meningkat rata-rata 3.7% per tahun dengan perkiraan pertumbuhan penumpang 3.8% per tahun. Penerbangan dengan jenis pesawat narrow body menjadi kontributor terbesar dalam industry penerbangan. Diperkirakan saat ini terdapat 63 maskapai penerbangan nasional, dengan populasi 657 pesawat, yang didominasi oleh pesawat jenis Boeing 737 Series sebanyak 231 unit dan terdapat 182 unit pesawat lainnya yang dimiliki oleh sekolah penerbangan, perusahaan perkebunan dan pertambangan. Kondisi dan proyeksi ini menjadi potensi dan peluang emas bagi GMF untuk terus mengoptimalkan pencapaian kinerjanya di masa mendatang baik dalam hal teknikal, pendapatan, maupun pelayanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan.

Sejalan dengan visi dan misi Perusahaan, GMF secara berkelanjutan menetapkan rencana strategis ke depan. Sesuai dengan dokumen RJPP Tahun 2016-2020 dan RKAP tahun 2016, secara garis besar, program kerja strategis tahun 2016 diturunkan dalam Strategic Initiative untuk mencapai beberapa milestone. Adapun Strategic Initiative GMF tahun 2016 sebagai berikut:
1. Quality (Product & Services) Improvement Program,
2. Delivery Improvement Program,
3. Business & Marketing Development,
4. Productivity & Cost Efficiency Program,
5. People Development & Infrastructure Enhancement.

Dengan milestone di tahun 2016 sebagai berikut:
1. OEM Supply Chain Established,
2. APU GTCP331 Capability,
3. Capacity Expansion Hangar 4 & Hangar 3 Convertion ,
4. Satelite Shop in Multibase Station,
5. New test bench ATEC 6 – Partnership,
6. Component Services Partnership for B737NG (GA),
7. A320 Landing Gear Capability,
8. SBU Component Services Operationalized,
9. JO/JV Platting Services (to support Landing Gear Shop),
10. Component Services Partnership for A320 (NGA),
11. JV Full Capability Cabin Shop for Pax Aircraft,
12. GMF Culture High Performing Organization Implemented,
13. Global Leadership Program Established,
14. Customer Satisfaction Index = 4.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL)
Penghargaan
Private Non Keuangan Non Listed #1
Jumlah Halaman
857
Kantor Akuntan Publik
Osman Bing Satrio & Eni (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
GMF Employees Club (GEC)
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
GMF AeroAsia,Garuda,laporan tahunan,2015,penerbangan,penumpang,bandara,pesawat

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF