PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil menutup tahun 2016 dengan pencapaian-pencapaian yang cukup membanggakan dalam hal peningkatan jumlah penumpang. Selama tahun 2016, frekuensi penerbangan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 9,84% menjadi 274.696 penerbangan dari sebanyak 250.088 penerbangan pada tahun 2015. Kenaikan frekuensi ini terjadi seiring dengan perluasan jaringan penerbangan yang dilakukan di lingkup domestik maupun internasional.
Jumlah penumpang yang diangkut juga tumbuh sebesar 6,19% menjadi 35,00 juta penumpang dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 32,96 juta penumpang. Perseroan mencatatkan pertumbuhan kapasitas produksi (ASK) sebesar 13,26% menjadi 58.745,08 juta dibandingkan dengan 51.868,19 juta pada tahun 2015. Dengan pencapaian ASK tersebut, Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan Revenue Passenger Kilometers (RPK) sebesar 8,30% menjadi 43.371,83 juta dibandingkan dengan 40.049,12 juta pada tahun 2015.
Dengan kata lain, terdapat pertumbuhan trafik penumpang namun hal ini juga diiringi dengan peningkatan persaingan yang turut menyebabkan penurunan pada harga rata-rata penjualan tiket, yang menjadi salah satu tantangan utama Perseroan di tahun 2016. Meski laba yang diraih Perseroan tidak sebesar tahun sebelumnya, namun dari segi pendapatan, Perseroan berhasil mencatat 3.863,92 juta USD di 2016, dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar 3.814,99 juta USD.
Terkait dengan pengembangan rute, di tahun 2016 Perseroan masih melanjutkan strategi restrukturisasi rute yang difokuskan dengan menambah rute-rute internasional baru ke Tiongkok, Timur Tengah dan Eropa. Sedangkan untuk pengembangan rute domestik, Perseroan juga telah menambah rute baru khusus destinasi di bagian Indonesia Timur.
Untuk menjadi maskapai global yang berkelanjutan, Garuda Indonesia memiliki komitmen agar tumbuh lebih kuat, lebih besar, dan terutama lebih menguntungkan. Untuk mewujudkan visi 2020 sekaligus melanjutkan momentum keberhasilan “Quantum Leap” maka Perseroan telah menetapkan “Sky Beyond” sebagai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode tahun 2016-2020. Tema “Sky Beyond” diangkat karena dinilai sesuai dengan upaya berkesinambungan Perseroan untuk tetap bertumbuh secara ekspansif namun dengan tetap menjaga margin yang positif.
Tahun 2016 juga menjadi tahun ketiga bagi Garuda Indonesia meraih penghargaan The World’s Best Cabin Crew dari Skytrax secara berturut-turut. Adapun penghargaan ini merupakan buah dari komitmen Garuda Indonesia untuk memberikan layanan unggul yang ditonjolkan melalui keramahan khas budaya Indonesia (Excellent Indonesian Hospitality).
Keberhasilan Garuda Indonesia tersebut dijabarkan secara rinci dan transparan dalam Laporan Tahunan 2016 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Melalui tema “Thousand Hands Beyond Excellence” Garuda Indonesia seolah ingin menjelaskan, bahwa keunggulan Perseroan yang didukung oleh ribuan tangan insan Garuda Indonesia, dapat memberikan nilai lebih dari sekedar unggul terutama dengan menjadikan layanan sebagai kekuatan kompetitif yang utama.
Untuk Laporan Tahunan 2016 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang terdiri dari 614 halaman tersaji cukup rapi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu, Garuda Indonesia pun menampilkan secara rinci dan transparan kinerja keuangan Perseroan dan pencapaian yang telah dihasilkan dari 2012-2016, lengkap dengan grafik serta tabel.
Dalam bab Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting pada Laporan Tahunan 2016, Garuda Indonesia secara komperehensif mampu menampilkan informasi hasil usaha Perseroan berupa laba bersih, laba kotor, laba usaha, total laba komprehensif dan juga informasi mengenai posisi keuangan Perseroan yang mencakup jumlah asset, total liabilitas dan ekuitas Perseroan.
Hal penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Tahunan 2016 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, secara komperehensif juga memuat ulasan perihal Tata Kelola Perusahaan dengan menerapkan dan menegakan nilai-nilai good corporate governance (GCG). Pada tahun 2016 Perseroan fokus pada proses GCG dalam konteks upaya pengambilan keputusan strategis yang harus berlandaskan pada empat faktor yakni dari aspek komersial, hukum, manajemen risiko, serta kepatuhan.
Sementara itu, Garuda Indonesia secara komperehensif juga memuat ulasan mengenai tanggungjawab sosial Perusahaan. Dimana ulasan tersebut menjelaskan berbagai program/segmen terkait lingkungan hidup, K3, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggungjawab sosial terhadap masyarakat atau konsumen.
Meski terkesan simple, Garuda Indonesia mampu secara maksimal memanfaatkan white space yang cukup memanjakan mata, dari segi visualisasi dalam Laporan Tahunan kali ini. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk seolah ingin memperlihatkan dan menjelaskan secara gamblang perihal pencapaian di tahun tersebut. Meski Perseroan mengalami penurunan dari sisi laba bersih, namun dari elemen-elemen lain, Garuda Indonesia ingin memperlihatkan peningkatan yang berhasil di raih pada tahun 2016. (DD)