Tahun Ini, Jasa Marga Optimis Capai Target Operasionalisasi Tol 1.000 Kilometer

ilustrasi
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Aryani (dua dari kiri) saat meluncurkan mobil pantau jalan tol | Dok. Jasa Marga

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) cukup optimistis mampu mencapai target operasional tol sepanjang sekitar 1.000 kilometer (km) hingga akhir tahun ini, jika proyek Trans Jawa bisa segera rampung sesuai rencana. Hingga saat ini, panjang tol yang sudah di operasikan Perseroan mencapai 787 km.

“Sisanya sampai akhir tahun kira-kira akan bertambah 205 km lagi, prinsipnya Trans Jawa bisa selesai,” kata Direktur Utama JSMR, Desi Aryani, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Jumat (10/8/2018).

Dengan demikian, lanjut Desi, total panjang tol yang akan beroperasi di bawah naungan Perseroan tahun ini akan mencapai 992 km, atau mendekati 1.000 km. Sebagai informasi, saat ini JSMR menguasai konsesi atau hak kelola tol dengan panjang mencapai 1.527 km.

Desi menjelaskan, saat ini ada empat proyek Trans Jawa Jasa Marga yang belum selesai. Di antaranya adalah ruas tol Batang-Semarang, ruas Salatiga-Kartasura, ruas Wilangan-Kertosono dan sesi 3 tol Gempol-Pasuruan. “Empat itu belum selesai, sekarang ruas-ruas tadi yang akan terus dikebut,” jelas Desi.

Ia menambahkan, proyek Wilangan Kertosono lebih banyak merupakan tanggungjawab Binamarga. Selain itu, Pihaknya juga berharap operasional Trans Jawa nantinya hanya ditangani oleh Perseroan, guna kepentingan efektifitas pengoperasian Trans Jawa.

“Untuk antisipasi hal tersebut, kami dirikan PT Jasa Marga Trans Jawa All Road,” imbuh Desi.

Sejauh ini, Perseroan menguasai sekitar 65% konsesi tol proyek Trans Jawa. Dalam proyek Trans Jawa sendiri, terdapat 20 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Di antara itu, ada 13 BPJT yang dimiliki oleh Jasa Marga.

Sementara itu, Perseroan menargetkan ruas tol baru yang akan diresmikan lagi hingga akhir 2018, dengan panjang 200 kilometer (km). Untuk merealisasikan target tersebut, Perseroan pun memiliki target utama yang akan diselesaikan.

Adapun pada semester I/2018 Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan EBITDA mencapai nilai Rp2,90 triliun atau tumbuh 10,39% dibanding periode yang sama tahun 2017, di mana margin EBITDA mencapai sebesar 60,48% atau tumbuh 2,54% dari semester I/2017.

Corporate Secretary Jasa Marga, M Agus Setiawan, menjelaskan bahwa hal ini merupakan upaya untuk tetap menjaga kinerja positif Perseroan. Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp4,79 triliun atau meningkat 5,76% dari semester I/2017, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp4,34 triliun atau naik 8,91%.

“Pendapatan tol ini disumbang oleh pendapatan tol induk sebesar Rp3,78 triliun atau meningkat 5,19% dan pendapatan tol anak perusahaan sebesar Rp561,43 miliar atau meningkat 43,00%. Untuk pendapatan usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan sebesar Rp449,07 miliar,” ujar Agus, seperti dikutip Republika.co.id, Jumat (10/8/2018).

Agus menambahkan, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp69,58 triliun atau meningkat sebesar 24,34% dari tahun 2017, sehingga total aset Jasa Marga pada semester I/2018 tercatat sebesar Rp87,48 triliun atau tumbuh sebesar 10,29% dari tahun sebelumnya.

Di tengah mulai beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, laba bersih Jasa Marga pada semester I/2018 juga tetap terjaga, tercatat sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh sebesar 2,90% dari periode yang sama tahun sebelumnya.(DD)