Dalam rangka memperluas penyaluran kredit usaha mikro di seluruh Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bakal meluncurkan satelit BRIsat pada 8 Juni 2016 mendatang.
Dengan adanya peluncuran satelit tersebut, tentunya BRI menorehkan sejarah tersendiri, di mana ada pelaku perbankan yang mengoperasikan satelit demi meningkatkan kualitas pelayanannya. BRIsat dijadwalkan akan mengorbit setelah pihak BRI melakukan teken kontrak 28 April 2014 silam dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Space System Loral LLC (SSL).
Tidak cuma dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu saja, BRI juga bekerja sama dengan Airanespace, perusahaan peluncur roket asal Prancis. Namun, setelah peluncuran, tidak serta-merta membuat bank plat merah ini langsung membuka layanan berbasis satelit.
“Setelah satelit mencapai arpoci titik tertinggi orbit dan mencapai puncak, kami akan melakukan testing. Dibutuhkan total 3 bulan baru bisa ada koneksi,” ujar Hexana Tri Sasongko, SEVP IT Strategy & Satelite BRI dalam keterangan pers yang di situs resminya, Senin 7/3/2016).
Karena sifatnya memakan waktu, Hexana mengklaim pemanfaatan satelit belum terasa signifikan hingga akhir tahun ini. Hal ini dikarenakan, pihaknya membutuhkan waktu integrasi selama 1 tahun.
Dengan adanya peluncuran BRIsat, BRI tentunya menjadi satu-satunya bank di Indonesia dan dunia yang memiliki satelit sendiri. Nantinya satelit yang persiapannya sudah rampung 98% ini akan diluncurkan di Palo Alto, Amerika Serikat dan Montreal, Kanada.
Sementara itu, Asmawi Syam, Direktur Utama BRI mengungkapkan bahwa pihaknya sudah membangun primary sateliite control facility di Ragunan, Jakarta Selatan dan Tabanan, Bali. Bahkan, mereka juga telah mendidik sebanyak 15-18 ahli satelit Indonesia di Amerika Serikat.
“Nantinya ketika satelit sudah dilucnurkan, peserta didik akan kembali ke Indonesia untuk siap bekerja dan menjalankan infrastruktur yang ada,” tandasnya.